Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Belajar Berpuisi Bersama Grup Pemuisi
dokpri

Sebagian orang menganggap bahwa menulis puisi sangat mudah dilakukan. Sehingga tak mengherankan jika kadang satu hari mampu menulis sekian banyak puisi. Sementara kualitas puisi yang dihadilkan memang tergantung siapa yang memberikan penilaian.

Bagi sebagian yang lain, mengatakan menulis puisi sungguh pekerjaan yang sangat susah dilakukan. Katanya, untuk menghasilkan satu puisi saja seminggu belum tentu selesai.

Secara teoritis memang menulis puisi merupakan gubahan karya sastra dengan kalimat padat, makna kiasan yang merupakan perasaan penyair. Bahasa yang digunakan padat, konotatif, sugestif, ekspresif, asosiatif, dan magis yang tersusun dalam larik-larik dan bait-bait.

Disamping itu diksi, imajinasi, majas, tipografi, tema, amanat, nada, perasaan menjadi salah satu ciri khas sebuah puisi yang digunakan untuk menyampaikan perasaan terhadap pembaca.

Kemampuan teoritis saja ternyata tidak cukup. Perlu stimulus yang kuat agar seseorang dapat menuliskan isi hatinya dalam sebuah puisi. Mungkin saja berasal dari sebuah peristiwa yang dialami olehnya, oleh orang terdekatnya atau lingkungan yang ternyata bertentangan atau butuh dukangannya.

Hal ini cukup beralasan ketika seorang sarjana jurusan bahasa dan sastra tidak mampu menuangkan isi hatinya dalam bentuk puisi. Kadang malah banyak yang secara terjun bebas mampu dengan apik berpuisi walaupun tak memiliki teori kebahasaan dan kesusastraan.

Oleh karena stimulus dalam berkarya terkhusus dalam hal ini karya puisi sangat dibutuhkan, maka keberadaan grup atau kelompok yang punya komitmen besar dalam menggalang rekan-rekan untuk berpuisi sungguh sangat perlu diapresiasi.

Apalagi dengan IT yang kian maju, kita tidak perlu lagi berkumpul dalam satu ruang untuk berdiskusi tentang puisi. Hanya dengan grup whatsapp interaksi dapat sangat mudah dilakukan.

Bentuk stimulus yang sangat membantu anggota grup untuk melatih diri berpuisi misalnya dengan cara memberikan pancingan berupa bait pengantar, kemudian anggota grup yang lain secara responsif memberikan bait-bait lanjutan. Demikian hingga tercipta berpuluh bait puisi belum jadi.

Kemampuan memberikan respon cepat terhadap bait yang menjadi stimulus mengajak anggota grup untuk mengolah rasa sesuai dengan bahasa hatinya.

Pada mulanya memang sungguh lucu dan menggelikan hasil puisi yang tercipta. Namun secara berangsur-angsur masing-masing anggota grup menjadi terbiasa dengan bait puisi.

Tetap saja "lancar kaji karena diulang", terampil karena terlatih menjadi sarat utama seseorang dapat menulis puisi dan mencintai puisi sebagai bahasa sehari-hari.

Keberadaan grup pemuisi sungguh merupakan terobosan baru dalam memasyarakatkan puisi di negeri ini. Mungkin saja semakin banyak grup-grup whatsapp yang mengakomodir keinginan orang untuk belajar berpuisi menjadikan puisi menjadi sarana menyampaikan perasaan dan isi kepalanya.

Minimal ujaran kebencian yang tersampaikan pada media sosial dapat diperhalus dalam bentuk puisi. Tentu saja bagi mereka yang mampu berpuisi dalam menyampaikannya. Bagi yang belum bisa menulis puisi? Segeralah cari grup whatsapp yang memberikan peluang untuk belajar menulis puisi.
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
604
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan