Madura Dilanda Panas yang Tak Kunjung Mereda



Saat ini di Madura cuacanya sangat panas. Tak hanya itu, sholat istisqa' yang dilaksanakan berbagai kominitas lembaga telah diterapkan.

Namun, hujan tak kunjung menampakkan hidungnya. Petani jagung semakin meradang , sebab tanaman jagung milik mereka disatroni ulat. Jika hal tersebut terjadi dalam waktu panjang, maka Para petani akan mengalami kerugian yang signifikan.

Pasalnya, jika penanaman jagung pertama tidak berkembang, maka harus ditanami lagi. Hal ini terjadi diberbagai daerah di Madura. Sulitnya air akan mengganggu tanaman apa saja punya para petani.

Untuk itu, kesabaran dalam menghadapi cuaca panas seperti ini harus dipertebal, sebab hujan yang diharapkan belum juga datang. Para Petani Madura mengeluhkan hal itu, tanpa terkecuali.

Musim yang tak menentu tentu sangat tidak diinginkan. Hal itu perlu antisipasi dari berbagai pihak untuk dapat menyelesaikan masalah minimnya air di Madura.


Dok. Pribadi

Jika di daerah lain, kemungkinan sudah mengalami hujan turun. Namun mereka tidak terlalu membutuhkan air sebagai penyubur bagi tanaman jagung mereka.

Karena pokus dari mereka bukan hanya ke pada jagung, bahkan lebih tepatnya tanaman lain; semisal sayur - mayur atau tanaman lain.

Kekeringan yang melanda daerah Madura sudah lama terjadi, bahkan setiap tahun menjadi langganan kekeringan dilihat dari sungai - sungai yang sudah tak ada air.

Miris memang, tersebab air yang sangat penting bagi kehidupan Petani di Madura tak kunjung ada. Bahkan di sebagian daerah Madura mengalami krisis air minum, untuk memasak, dan mencuci.

Air merupakan kebutuhan pokok yang sangat utama dan dibutuhkan oleh semua kalangan. Bayangkan jika tidak ada air, nasib manusia akan luntang - lantung cenderung mengalami kematian.

Semuga di Madura cepat berubah dengan adanya hujan yang ditunggu - tunggu. Kekeringan yang melanda segera berhenti. Dan krisis air berganti menjadi ladang air.



Demikian tulisan sederhana ini, semuga bermanfaat ...
_
Aamiin ...

Dok. Pribadi