Hallo, agansis. Selamat malam dan selamat beristirahat untuk semua ya. Ketemu lagi di trhead receh ane, jangan bosan singgah ya.

Agansis, siapa yang tidak pernah dengar tentang peradaban Romawi kuno? Sepak terjang dan kebuasannya telah melegenda. Begitu banyak ukiran, lukisan yang menjadi bukti bahwa era itu begitu berjaya di masanya.

Romawi kuno beserta sejarah negatif yang di ukirnya, bahkan sampai sekarang banyak jadi pedoman oleh warga dunia, terutama masalah esek-esek. Bukan rahasia lagi kalau peradaban itu dipenuhi dengan cerita-cerita menjijikkan seputar hubungan badan.

Bukan sebatas hubungan badan saja, esek-esek zaman Romawi kuno, begitu sangat di luar nalar, dan kadang bikin kita bingung dan tak percaya? Berikut beberapa fakta tentang hal-hal seputar wik-wik dari masa lampau Romawi kuno.

1. Pesta Seks Sebuah Kewajiban

Penduduk Romawi kuno benar-benar sangat mengagungkan seks, mereka bahkan mengadakan pesta seks yang dianggap bagian kepercayaan.





Hal ini diusung oleh sebuah sekte yang disebut, Baccanalia, semua orang yang bergabung dalam sekte itu, diharuskan hadir di sebuah pesta khusus, dan diwajibkan berdansa hingga melakukan wik-wik di atas ranjang yang sengaja di siapkan, bersama semua orang yang ada di pesta itu.

Pesta ini dianggap sebagai lambang kesuburan. Kelakuan menjijikkan ini terus berlangsung sampai bertahun-tahun, dan dianggap sebagai sebuah budaya yang harus di patuhi dan dilakukan oleh semua keturunan anak-anak cucu mereka. Huff geri ya gansis ....

2. Hubungan Sesama Jenis

Ternyata LGBT sudah ada dari Zaman Romawi kuno, hanya saja mereka menyebutnya sebagai, Paderasty. Di masa itu seks adalah sebuah hal yang biasa, tidak peduli dengan siapa mereka melakukannya. Malangnya yang berkuasa di sana lebih menyukai anak-anak lelaki berumur 12 tahun untuk dijadikan pemuas mereka.



Mereka menjaring anak-anak di bawah umur untuk dijadikan budak selamanya, tentu saja merangkap sebagai pemuas nafsu. Peristiwa ini berlanjut dan terus berlanjut. Bahkan banyak sekali para orang tua yang tidak tahu diri malah menjual putra mereka pada sang penguasa.

3. Novel Porno.

Di Zaman Romawi kuno, ternyata novel porno sudah beredar lho gansis, seorang penulis zaman itu menggambarkan, edukasi-edukasi seks dengan sangat nyata, mulai dari berhubungan badan dengan anak-anak, dengan binatang, semuanya komplit.



Novel fenomenal apik, Fifty Shades Of Grey, yang digadang-gadang sebagai buku adegan panas paling kontroversi Zaman kini, kalah jauh. Tentu saja tanpa ada sensor-sensoran dan kritik-kritikan. Mengerikan sekali ya, gansis.

4. Bahkan saat sudah meninggal pun, warga romawi kuno tidak bisa dipisahkan dengan seks. Di mana batu nisan mereka diharuskan di tulis kisah-kisah wik-wik yang pernah mereka alami.



Semisal bagaimana mereka bercinta pertama kali, bagaimana melewati malam pertama, serta fantasi-fantasi seks liar yang pernah mereka lakukan selama hidup. Benar-benar nyeleneh ini mah!

5. Porno-grafi Bertebaran.

Jika di Zaman modern seperti sekarang, kita sering melihat baliho-baliho besar yang bertujuan untuk mengiklankan salah satu produk tertentu.



Namun, di era Romawi kuno baliho-baliho besar itu bergambarkan alat kelamin pria dan wanita. juga ilustrasi hubungan badan antara manusia dan hewan, semua itu di pajang di tengah-tengah kota, sudut-sudut jalan, dan sudah menjadi hal yang begitu lumrah.

Yang lebih mencengangkan lagi, mata uang yang digunakan waktu itu juga tak luput dari pornografi, bergambarkan sesama jenis pria yang berhubungan badan, juga ada gambar seorang yang katanya, dewa Pan, yang sedang bersenggama dengan domba. Sumpah Tsnya ketawa-ketawa nulis ini...

6. Budak Nafsu.

Yang berwajah cantik dan tampan, serta bertubuh seksi dan bagus, di era itu hidupnya tidak akan pernah aman. Pasalnya, akan selalu ada penjarahan yang bertujuan untuk mencari budak nafsu para bangsawan dan petinggi militer.



Memang pada zaman Romawi kuno perbudakan nafsu bukanlah suatu yang asing.

7. Aborsi Suatu Keharusan.

Di masa Romawi kuno, seks adalah sebuah keharusan, tapi tentunya tidak di sertai dengan kontrasepsi yang baik. Zaman dulu mana ada obat pencegah kehamilan yang secanggih sekarang. Alhasil, begitu banyak wanita yang hamil diluar kemauan. melakukan aborsi kala itu adalah hal yang lumrah.



Mereka melakukan segala cara untuk menggugurkan kandungan. Walaupun gagal melakukannya, setelah sang bayi lahir, sang Ibu akan segera membunuhnya. Ada juga orang tua yang tidak tega melenyapkan buah hatinya, namun tetap saja setelah anaknya besar harus diserahkan sebagai budak, mau tidak mau!