miesedaapsotoAvatar border
TS
miesedaapsoto
Pendidikan yang Merata & Berkualitas, Harapan kepada Presidenku!





GANSIS

Welcome To My Thread

emoticon-Maaf Aganemoticon-Maaf Aganwati


Selamat kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang secara resmi telah ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.



m.radarnonstop.co


Satu hal yang ane harapkan pada Presiden dan wakil Presiden periode 2019-2024, yaitu di bidang pendidikan. Menurut ane, pendidikan adalah modal bagi seorang anak untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.


Pendidikan yang Merata & Berkualitas


Pendidikan (di sekolah) merupakan bekal bagi seorang anak untuk menjalani hidup. Ada banyak hal yang dapat anak peroleh dengan bersekolah, diantaranya melatih kemampuan akademik, yaitu mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah dll.

Selain itu, juga dapat melatih kedisiplinan, belajar bersosialisasi, melatih tanggung jawab, mengembangkan potensi diri, melatih mental dan juga kepercayaan diri anak. Banyak kan manfaat bersekolah?

Sayang, tak semua anak Indonesia beruntung untuk dapat mengecap pendidikan di bangku sekolah. Kalaupun bisa, banyak pula yang terpaksa putus di tengah jalan.

Dilansir dari tirto.id, berdasarkan Data Pokok Pendidikan, pada tahun 2017/2018 terdapat 187.828 anak Indonesia yang putus sekolah. Dari angka itu, mayoritas berasal dari keluarga termiskin dan tinggal di pedesaan.

Oleh karena itu, momen Presiden dan wakil Presiden yang baru saja dilantik saat ini menjadi momen yang tepat bagi ane dan seluruh rakyat Indonesia yang memiliki harapan yang sama untuk pendidikan Indonesia menyampaikan harapannya.

Tak dipungkiri, isu pendidikan memang tidak seseksi isu-isu lainnya karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang dimana hasilnya tidak dapat dilihat dengan cepat bahkan dalam kurun waktu 5 tahun sekalipun.

Namun, jika Jokowi menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas kerjanya dan mampu menerapkan berbagai program untuk menunjang pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia, terutama di daerah terpencil.

Meski hasilnya tidak kilat tapi kebaikan hati Presiden lewat berbagai program pendidikan dengan aksi nyata, seperti mendirikan sekolah dengan sarana dan prasarana yang sesuai standar, menghadirkan guru yang kompeten, kemudahan akses untuk mencapai sekolah dan jalur pergi-pulang bagi guru dari luar daerah yang mengajar di daerah terpencil.

Tentu saja, semua hal itu tidak akan menjadi kebaikan yang sia-sia. Jasa presiden dan pemerintah setempat akan selalu diingat oleh anak-anak, guru-guru yang terlibat dan semua masyarakat yang mengetahui perihal tersebut.

Selain itu, ane berharap program wajib belajar 12 tahun yang sudah dicanangkan sejak tahun 2015 dapat terwujud di periode ini sehingga seluruh anak Indonesia dapat merasakan pendidikan dari jenjang SD hingga SMA/SMK secara merata di seluruh negeri.

Mungkin, banyak dari kita yang tak mengalami sendiri atau tak memiliki keluarga yang terpaksa putus sekolah akibat kekurangan biaya. Namun, beberapa orang terdekat ane ada yang mengalami hal ini dan terkadang, menjadi penyesalannya hingga sekarang.

Mungkin, bagi kita hal ini simpel tapi tidak bagi mereka. Jangankan untuk mereka yang tak sanggup sekedar menyelesaikan SMP dan SMA/SMK. Diri kita saja, yang mungkin ingin sekali kuliah tapi tak berdaya karena keadaan sehingga tak bisa kuliah merasa sangat sedih, apalagi bagi mereka yang tak tamat sekolah menengah.

Seperti yang dialami oleh teman ane. Dia pernah bercerita, andai dia tamat SMP dan lanjut SMA hingga selesai, mungkin nasibnya akan berbeda. Tidak di pasar sebagai pedagang makanan, mungkin, minimal karyawan di departemen store yang berskala nasional.

Ane katakan padanya, kenapa dia harus menyesal? Lagi pula, pendapatannya lebih besar dibanding bekerja dengan orang lain. Lalu, dia menjawab bahwa terkadang, ada hal yang seharusnya tidak terjadi dan hanya dia yang mengerti.

Atau, seperti kisah bibi ane. Dia dan keluarga kecilnya pernah berada di masa yang sangat sulit hingga sekedar makan pun sulit. Saat itu, ia ingin sekali membantu suaminya tapi semua lamarannya di tolak karena ia hanya tamatan SMP. Untuk sekedar jadi pegawai toko baju pinggir jalan pun syaratnya harus tamatan SMA/SMK.

Ane tanya, kenapa gak jualan kecil-kecilan. Misalnya, jual minuman dan makanan berupa es dari minuman sachet dan gorengan? Dia menjawab bahwa dia pernah mencoba berkali-kali tapi gagal, tidak laku!. Menurutnya, setiap orang punya nasib dan jalan rejeki sendiri tapi jika seseorang sekolah hingga tamat SMA/SMK, setidaknya, kesempatannya bisa lebih besar.

Dari cerita ane di atas. Kita bisa simpulkan bahwa pendidikan hingga sekolah menengah atas sangat penting agar seorang anak memiliki kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya di masa mendatang.

Zaman sekarang, pekerjaan yang sederhana saja memiliki syarat pendidikan minimal SMA/SMK karena dianggap memiliki daya tangkap yang lebih cepat dan kematangan pola pikir untuk berada di dunia kerja.

Makin hari, persaingan di dunia kerja semakin sengit. Tamatan sarjana saja banyak yang menganggur apalagi tidak tamat SMA.



Oke, Gan itulah thread ane tentang harapan ane kepada Presiden dan wakil presiden baru kita. Semoga semakin banyak orang yang memperhatikan pentingnya pendidikan. Agan punya pendapat? Monggo komentarnya, ya!



Quote:


Quote:
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan ceuhetty memberi reputasi
2
216
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan