Artis: The Doors
Label: Elektra Records
Rilis: 4 Januari 1967

Ini adalah sebuah debut album yang bikin Ed Sullivan ngga mau nerima lagi anak-anak The Doors muncul di acara tivi asuhannya. Tapi semua orang juga ngga boleh menutup mata, bahwa album ini jugalah yang bikin nama The Doors jadi begitu melegenda.








1. Break On Through (To the Other Side) (2:29)
Kalo agan pernah denger satu lagu Naif yang berjudul Dia adalah Pusaka..., agan pasti bakal berasa familiar sama lagu ini. Di sini, ketukan drum beratmosfir bossanova jadi sebuah pembuka seru. Dan untuk seterusnya, emosi kita akan dimainin sama suara Jim yang emosional di sepanjang lagu. Nih lagu nyeritain tentang orang yang lagi keranjingan drug. Di tengah-tengah lagu sebenarnya Jim nyanyiin lirik yang berbunyi, "She gets high". Tapi sama label kata "high" dihapus karna dianggep terlalu blak-blakan nyeritain kondisi orang yang lagi giting.

2. Soul Kitchen (3:35)
Lagu ini nyeritain tentang sebuah restoran di Venice Beach, California, yang bernama Olivia. Di resto itu Jim biasa nongkrong sampai larut malam. Menurut jim, masakan di Olivia ngingetin dia sama makanan di rumahnya. Tapi, kadang-kadang karna Jim ngga pulang-pulang sementara resto mau tutup, pengurus resto suka sebel sampai harus terpaksa ngusir Jim. Ini adalah salah satu lagu The Doors yang diisiin bass sama Larry Knechtel.

3. The Crystal Ship (2:30)
Lagu bernuansa gelap dan murung ini adalah ucapan selamat tinggal buat cinta pertama Jim yang bernama Mary Werbelo. Judul lagu diambil dari nama tanker minyak yang ada di sebuah pantai di California. Banyak orang bilang kalau lagu ini tadinya merupakan algu dengan durasi terpanjang pertama yang pernah digarap The Doors. Penuh sama improvisasi Ray Manzek (organ) dan Robbie Krieger (gitar). Tapi, habis dirombak-rombak, ini lagu ternyata rilis dengan durasi yang cuma sekian menit itu. hehehe.

4. Twentieth Century Fox (2:34)
Pasti agan ngga asing lagi dengan nama di atas, sebuah studio film gede di Amerika. Buat Jim, kalimat ini adalah sindiran halus buat para cewek yang berpenampilan terlalu glamor dan suka hura-hura. Dan sindiran itu ditujuin buat Pamela Courson, cewenya sendiri. Produser Paul Rothschild sempet nyuruh para personil band untuk jalan di atas papan kayu supaya ngehasilin suara derap langkah kaki yang dimasukin di bagian chorus.

5. Alabama Song (Whisky Bar) (3:20)
Lagu yang kentel dengan gaya mars, foxtrot (lagu dansa), dan blues ini aslinya merupakan lagu opera yang diciptain sama Bertolt Brecht dan Kurt Weill. Jim cs. ngeganti lirik aslinya yang berbunyi "show us the way to the next pretty boy" jadi "show me the way to the next little girl". Sebuah lagu dengan komposisi unik dan ngebawa kita serasa terbang ke dunia dongeng.

6. Light My Fire (7:06)
Lagu The Doors yang paling terkenal ini sempet diedit jadi berdurasi lebih pendek supaya bisa diputer di radio. Robbie kebagian jatah nulis lirik paling banyak di sini. Tema liriknya bercerita tentang empat elemen yang meliputi air, tanah, api dan udara. Selain kasus sama Ed Sullivan, gara-gara lagu ini, anak-anak The Doors juga sempet berurusan dengan perusahan mobil mewah Buick. Jadi ceritanya, pas Jim lagi ke luar kota, Buick nawarin $100.000 sama personil The Doors yang lain untuk pake lagu ini jadi backsound di iklan komersia. Liriknya dibikin jadi "come on, Buick, light my fire". Ketiga personil The Doors setuju. Tapi ternyata pas Jim kelar urusan dari luar kota, dia tau-tau ngamuk dan ngambek begitu nyadar kalau lagu itu dipake sama Buick. Akhirnya, kontrak pun terpaksa dibatalin.

7. Back Door Man (3:34)
Kord-kord ala 12 bar blues jadi kuncian yang bikin lagu ini gampang dikulik. Back Door Man adalah sebuath istilah buat cowo yang suka nyelingkuhin bini orang, atau sebut saja pebinor. Di saat suami pergi ke kantor, si cowo menyelinap lewat pintu belakang buat dua-duaan sama si istri. Lagu ini merupakan ciptaan Willie Dixon yang aslinya dibawakan oleh Howlin Wolf. Dan The Doors sukses bikin lagu ini jadi lebih bertenaga.

8. I Looked At You (2:22)
Gemerincing simbal dan sisipan tom drum yang dimainin John Densmore (drummer) ngebuka lagu yang bertempo medium ini. Di sini, tenaga Larry sang bassis cabutan kepake lagi. Di akhir bait kelima, lirik berbunyi, "Too late, too late" yang diikutin sama berhentinya iringan musik ngasih kesan bahwa lagu udah selesai. Tapi ternyata selang beberapa detik kemudian iringan musik masuk lagi, dan ngelanjutin sisa satu bait terakhir.

9. End of the Night (2:52)
Sebuah nuansa yang muram bakal jadi iring-iringan yang mengikuti pengakuan Jim lewat lagu ini. Pengakuan tentang tujuan hidupnya yang selalu terobsesi sama kematian dan kehidupan bahwa sadar. Sebagian liriknya terinspirasi sama novel Perancis berjudul Journey to the End of the Night dan puisi berjudul Auguries of Innocence karya William Blake.

10. Take It as It Comes (2:17)
Robbie dan John sempet ikut latihan meditasi sama guru bernama Maharishi yang juga terkenal pernah jadi guru meditasi anak-anak Beatles. Jim juga pernah ikutan satu kali, buat iseng-iseng doang. Dan lagu yang penuh lead-lead organ bernuansa Timur Tengah ini tercipta sebagai dedikasi buat Sang Guru.

11. The End (11:41)
Lagu ini penuh dengan petikan gitar ala Timur Tengah. Gebukan tabla juga kedengeran di sela-sela musik. Di sini Jim bercerita panjang lebar tentang Raja Oedipus (atau lebih tepatnya tentang Oedipus Complex) yang demen sama Ibu kandungnya sampai terpaksa membunuh Ayah kandungnya sendiri. "Father? "Yes son?' I want to kill you. Mother? I want to... fuck you all night." Begitulah bunyi syair yang dinyanyiin Jim dengan gaya berpuisi. Tapi kata "fuck you all night" dibikin agak samar dan lebih kedengeran kayak teriakan yang ngga jelas. The End sendiri jelas-jelas berarti kematian. Dan lagu ini jugalah yang didengerin terkahir sama Jim sebelum tubuhnya ditemukan tewas di dalam sebuah bathtub di sebuah apartemen di Paris.




SUMBER: KOLEKSI PRIBADI