aksibelacintaAvatar border
TS
aksibelacinta
Nonton Film Semi Porno di Netflix, Emang Ada?
Sejak tahun 2012, Netflix sudah mulai mendistribusikan film-film atau pun serial kerennya lewat aplikasi berbayarnya. Di Indonesia, Netflix mulai mendapat kepopulerannya pada dua tahun belakangan ini.

Awalnya, Ane tertarik berlangganan Netflix karena mereka menyuguhkan serial-serial keren dari Marvel. Salah satu serial yang Ane ikutin Punisher. Serial ini keren banget Gan, tapi memang cenderung kasar.

Setelah menamatkan serial itu, Ane mulai browsing-browsing serial lain. Ane akhirnya nemu serial yang keren juga, yaitu Narcos. Serial ini menampilkan cerita gembong narkoba paling legend di dunia, Pablo Escobar.

Di tengah-tengah ngikutin Narcos, Ane dapat info kalau ada mini seri yang seru juga, judulnya The Naked Director. Karena penasaran, akhirnya Ane nonton lah mini seri ini.



Setelah mencari-cari informasi, The Naked Director ternyata merupakan serial semi biografi yang diadaptasi dari novel Zenra Kantoku Muranishi Toru Den.

Dengan setting Jepang tahun 80-an, menampilkan kisah seorang sales door to door bernama Toru Muranishi. Di tengah kariernya yang sedang naik, Toru harus menerima kenyataan kalau sang istri selingkuh dengan pria lain. Alasan sang istri selingkuh pun menyakitkan, yaitu karena ia tidak pernah mengalami orgasme setiap bercinta dengan Toru.



Karena masalah rumah tangganya itu, Toru akhirnya meninggalkan pekerjaannya sebagai sales. Setelah bertemu dengan Toshi (penjual audio pasangan yang sedang bersenggama), ia memutuskan untuk terjun ke industri porno sebagai distributor majalah porno.

Sukses sebagai distributor, ia melanjutkan bisnisnya menjadi penerbit majalah porno, dan kemudian karena perkembangan zaman, ia mengembangkan bisnisnya menjadi production house film porno.

Untuk kelanjutan dan detail cerita mending Agan nonton sendiri aja. Yang mau Ane bahas di sini lebih ke konten mini seri ini.

Secara cerita, mini seri ini memang mengangkat apa yang terjadi di industri porno di Jepang. Jadi lumayan banyak adegan-adegan seks atau perempuan tanpa busana di film ini, bisa mencapai 30 - 40 persen.

Mungkin buat sebagian orang, The Naked Director bisa menjadi film edukasi karena menampilkan kenyataan yang terjadi di Jepang di era itu. Namun, buat sebagian orang film ini bisa dianggap mempromosikan pornografi.

Kalau menurut Ane, The Naked Director sih bisa masuk kategori film semi. Bahayanya belum ada organisasi sensor lokal yang mengawasi Netflix dan kawan-kawannya di Indonesia. Dan jelas film ini tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, yaitu UU Pornografi.

Pasal 4

(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat:

 

a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang;   

b. kekerasan seksual;   

c. masturbasi atau onani;   

d. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;   

e. alat kelamin; atau   

f. pornografi anak.

 

(2) Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:

   

a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;   

b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;   

c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau   

d. menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.   



Mungkin buat orang-orang yang intelektual mereka sudah siap dengan konten-konten seperti ini, namun ingat mayoritas tingkat pendidikan di Tanah Air kita ini masih rendah.

Jadi menurut Ane agak bahaya nih Gan..Gimana menurut GanSis?  

Diubah oleh aksibelacinta 02-10-2019 03:47
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
13.5K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan