Assalamu'alaikum Warahmatullahi 

Salam Sejahtera,

Agan and Sista se-alam semesta

Gimana kabarnya hari ini? Semoga senantiasa diberikan kesehatan, Aamiin Allahumma Aamiin.

Jumpa lagi sama aku, si kecil banyak sekali mimpi. Mau mengulas perilaku tauladan dari salah satu sosok yang sangat berarti bagi negeri ini.

11 September 2019 adalah hari dimana Indonesia ditinggal oleh Putra Terbaik Bangsa, B.J. Habiebie.

Presiden Indonesia Ketiga ini, sudah kita kenal sejak sekolah dasar. Beliau sering kali diceritakan dalam buku-buku sebagai seorang inspirator. Tiada lain agar dapat menginspirasi anak-anak sedari kecil, untuk mempunyai cita-cita yang besar.

Yaa, salah satunya aku. Anak kecil, dengan mimpi besar. Banyak sekali yang aku teladani dari sosok beliau, ia mengerahkan segala kemampuannya agar bangsa ini dapat berkarya lebih baik daripadanya. Semoga saja bisa seperti dirinya, menjadi orang yang bermanfaat bagi Nusa, Bangsa, dan Agama.

Dari beliau aku banyak belajar, karena kesuksesannya adalah bukti nyata dari doa dan usaha.

Kesuksesan adalah semu. Sukses itu tidaklah instan! Perlu perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian. Maka kejarlah, dan jangan menyerah. Mau sukses tapi enggan berjuang? Tenggelamkan.

Perjuangan itu banyak macamnya; tenaga, pikiran, waktu, materi, bahkan hati dll. Meskipun kita sudah mengerahkan segalanya, bukan berarti semuanya akan menjadi seperti yang kita mau.

Untuk mencapai kesuksesan pasti ada ujiannya, banyak rintangannya, salah satu yang pasti adalah kegagalan. Gagal sekali, coba lagi. Gagal dua kali, ngulang lagi. Gagal tiga kali, berjuang lagi. Gagal, gagal, gagal, terus cobalahjangan menyerah! Barangkali dengan selangkah lagi bisa kita capai.





Semua itu memerlukan konsistensi. Dengan menyukai suatu pekerjaan tersebut, hormat dan patuh terhadap pembimbing pemberi ilmu. Kita harus benar-benar menekuni bidang yang kita sukai, dan melakukannya dengan setulus hati. Pada dasarnya harus siap capek! Percaya deh, yang dikerjakan dengan hati akan jauh lebih berarti.



Kerjakan dengan sungguh-sungguh, jangan ragu agar tidak pilu. Taklukkan segala tantangan yang dapat menghambat perjalanan. Kerahkan seluruh kemampuan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Nikmatin aja masa-masa sulitnya, kelak kita dapati masa-masa penuh bahagia.

Seperti pesan Al Marhum B.J. Habibie, kita harus menyiapkan diri apapun yang terjadi. Berani bermimpi berarti berani gagal.

Harus banyak-banyak doa, sabar, tawakal, tawadhu, deh intinya. Masa perjuangan untuk mendapatkan cita-cita kalah sama merjuangin doi? Jangan sampai deh. Terus masa iya kita terus berusaha tapi tidak dibarengi dengan doa, sama saja usaha kita adalah kecacatan. Sombong sekali jika berjuang tanpa melibatkan Allah di dalamnya, sedangkan Allah Maha Pemberi Segalanya.

Tidak hanya itu, sebenarnya lingkungan juga berpengaruh terhadap kesuksesan kita loh. Pernah denger gak pepatah; kalau kita bergaul dengan tukang minyak wangi maka akan terbawa wangi, begitupun kalau bergaul dengan tukang ayam tiren maka akan terbawa bau ayam mati kemaren. Jadi tempatkan lah diri di tempat positif, dan jadilah pembawa sesuatu hal yang positif pula.



Kesuksesan juga akan lebih bermanfaat ketika mampu menjadi manfaat untuk orang lain. Jangan lupa jadilah berguna bagi sesama, jangan pandang bulu. Sejatinya sukses adalah ketika kita dapat menyukseskan orang lain. Jika belum bisa jadi yang berguna, setidaknya tahan lisan kita agar tidak menyakiti orang lain.

Terima kasih Eyang Habibie, darimu aku banyak belajar tentang 1001 arti kehidupan.

Kepergianmu meninggalkan duka yang mendalam. Meski kini ragamu sudah menyatu dengan tanah, namun di tanah ini pula engkau akan selalu terkenang.

Selesai sampe disini ya GanSist, jan bosen-bosen mampi. Kita memang tak saling mengenal, tapi kita mesti saling mendoakan dimana pun berada.

Terima kasih, sampai jumpa