Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

spidermangalauAvatar border
TS
spidermangalau
Sosok Habibie, Inspirasi untuk Raih Tujuan Hidup
Sosok Habibie, Inspirasi untuk Raih Tujuan Hidup



"Dalam meraih suatu tujuan tentu ada 'harga' yang harus dibayar. Terkadang bisa sangat mahal hingga kita harus mengorbankan apa yang kita punya. Tak perlu takut kehilangan. Jika yakin, bulatkan saja tekad!"


Itu lah yang saya pelajari dari sosok Habibie. Sosok yang berjuang dan berkorban sejak remaja demi meraih tujuannya dan tak membiarkan dirinya gagal.

Ia memang telah tiada di dunia ini tapi nama dan kisahnya akan selalu dikenang. Terlebih, selepas kepergian beliau, berbagai media santer memberitakan tentang kehidupan beliau dan keluarganya.

Mulai dari kisah masa kecilnya, perjuangannya dalam pendidikan dan tekadnya untuk Indonesia. Saya ikut senang karena lewat gaungan pemberitaan tersebut, kisah-kisah beliau akan sampai ke para generasi muda.

Mereka akan melihat atau membacanya, baik itu di televisi, di media sosial atau di koran. Semoga bisa menginspirasi dan memotivasi kita semua.


Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Habibie yang Menginspirasi



shopback.co.id


Mungkin, kita pernah merasa sudah sangat lelah tapi kita tahu kalau kita berhenti maka kita akan gugur dan kalah. Oleh karena itu, kita berjuang dengan keras demi tercapainya tujuan.

Hal demikian pernah dialami oleh Habibie. Ketika menginjak usia remaja, ayahnya meninggal. Tinggal lah ibunya seorang diri yang berjuang demi membesarkan ia dan saudara-saudarinya.

Melihat perjuangan sang ibu dan juga sang ayah yang dulu pernah mengasihinya, ia bertekad kuat untuk belajar sehingga menjadikannya sebagai siswa yang berprestasi di sekolah.

Akan tetapi, itu baru permulaan dari ujian kehidupannya. Ujian sesungguhnya adalah ketika ia berkuliah di Jerman demi memenuhi cita-cita ibunya agar ia kuliah di luar negeri.

Ia nekat kuliah di sana tanpa beasiswa. Bukannya ia tak mampu mendapatkannya melainkan keinginan ibunya untuk memberikan pendidikan kepada anaknya dengan biaya sendiri.

Masa awal kuliah, ia harus menggadaikan kalung emas pemberian ibunya agar bisa makan. Ia juga tinggal di pinggir kota yang jauh dari kampusnya karena harga tempat tinggal di sana murah.

Sayangnya, ruangan yang ia tinggali tidak ada pemanas ruangannya dan tak boleh memasak di sana. Untuk mandi, harus mandi di tempat pemandian umum dan mengantri sangat lama.

Pergi ke kampus jalan kaki demi menghemat uang. Untuk mendapatkan minum gratis, ia sengaja berlama-lama membaca buku di perpustakaan. Terkadang, ia diberi apel oleh petugas perpustakaan.

Di masa liburan, Habibie tidak menikmati waktunya untuk rekreasi. Ia justru memanfaatkannya untuk bekerja paruh waktu. Gajinya, ia gunakan untuk membeli berbagai buku.

Namun, semua perjuangannya itu akhirnya terbayar karena ia berhasil mendapatkan gelar yang sudah ia idamkan sejak lama, yaitu gelar doktor ingenieur dan predikat summa cum laude.

Setelah itu, ia langsung mendapat pekerjaan di Perusahaan Penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB) sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang.

Karirnya berlanjut dengan menjadi Kepala Divisi Metode dan Teknologi dalam industri pesawat militer dan komersial. Lalu, menjadi Direktur Teknologi merangkap Vice President di perusahaan yang sama.

Karir Habibie terus memuncak. Ia pun mendapat kedudukan sebagai Penasihat Senior bidang teknologi pada 1978. Mendengar kecerdasan dan prestasi Habibie, presiden Soeharto pun meminta Habibie untuk kembali ke Indonesia.

Hal itu disambut gembira oleh Habibie. Sekembali dirinya ke Indonesia, ia pun mulai merajut cita-citanya untuk membuat pesawat terbang untuk Indonesia.

Di Indonesia, ia menjumpai kembali lika-liku dalam kehidupan dan tujuannya untuk Indonesia. Namun, terlepas dari itu semua, ia berhasil membuat pesawat N-250 dan juga menjadi wakil presiden hingga presiden Indonesia ke-3 meski tak begitu lama.


Spoiler for Pak Habibie:

Kisah di atas menjadi inspirasi bagi saya sekaligus pengingat bahwa untuk meraih sesuatu dalam hidup ini, baik itu tujuan maupun cita-cita, jalannya tak mungkin mulus.

Pasti ada banyak ujiannya sehingga kita harus berjuang dan juga berkorban. Seperti Habibie yang mengorbankan kenyamanannya. Ia bisa saja tetap kuliah di dalam negeri dan hidup nyaman. Tak perlu bersusah payah ke Jerman.

Namun, pengorbanan dan perjuangan yang besar akan melahirkan hasil yang besar pula. Jika ia tidak kuliah di luar negeri, belum tentu ia bisa sesukses dan seluar biasa, seperti yang kita kenal saat ini.

Perjuangan dan pengorbanan yang ia curahkan sepanjang pendidikannya telah mengajarkannya banyak hal dan menempa dirinya menjadi sosok yang penuh inspirasi dan mampu memotivasi orang banyak.

Saya dan GanSis juga punya cita-cita, punya tujuan hidup. Semoga kita bisa memacu diri kita untuk berusaha lebih keras lagi demi mencapai tujuan dan cita-cita kita.

*Selamat jalan Pak Habibie, inspirasi dan kepahlawananmu, semoga menjadi ladang amal untukmu di akhirat, aamiin.



Sebuah thread untuk GanSis yang sedah patah semangat atau kurang inspirasi. Semoga bermanfaat untuk semua.



Jangan lupa add pertemanan

emoticon-Shakehand2

dan cendol

emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Sampai Jumpa

emoticon-Hai



Quote:

ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 5 lainnya memberi reputasi
6
182
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan