nyunwieAvatar border
TS
nyunwie
Memaknai Hidup Dalam Berkomunitas


Manusia adalah makhluk sosial. Sekuat apa pun bertahan sendiri, manusia pasti akan membutuhkan manusia lainnya; saat manusia kembali; mati



Hello… hello…hello
To be back again
Bersama TS yang tampan
Yang selalu jadi idola emak-emak kekinian
emoticon-Coolemoticon-Cool emoticon-Cool


Apa kabar Gan/Sist seantero Kaskus? Dan sejagad semesta dunia Maya? Masih pada semangat jalanin hidup, kan? Kalo udah engga semangat, tenang! Ane punya solusi untuk mengatasi itu semua… Nyodorin tali

"Buat apaan nih? Ente nyuruh ane bunuh diri?"

Wesehh… bukan gitu. Tali itu untuk mengikat hati Sista ke hatiku. Biar engga pergi jauh-jauh. Biar Agan yang lain ajah yang pergi. Sist, kamu jangan!

Ehh, ini apa sih… hahaha. Buat Gan/Sist yang saat ini sedang merasa hidupnya terlampau berat, patah semangat karena persaingan untuk medapatkan cinta Doi teramat ketat. Atau untuk Gan/Sist yang saat ini sedang merasa hidup segan, mau mati pun kepikiran utang pinjol yang belum kelar. Solusi terbaik selain tabah dan berusaha adalah perbanyak menjalin komunikasi dengan orang-orang. Karena bisa jadi dari orang-orang disekitar Gan/Sist ada bisa memberikan solusi untuk masalah Gan/Sist. Karena beban yang dipikul bersama akan lebih terasa ringan, kan? Karena memang manusia tidak diciptakan untuk peran tunggal.

Nah, ngomongin manusia. Pasti kita semua tahu kalau kodrat manusia itu sebagai makhluk sosial. Se-introvert apa pun manusia memilih bersikap. Manusia pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Bahkan menurut Ane pribadi. Sekali pun seorang manusia memilih menjadi manusia yang anti sosial dia tidak akan pernah bisa lepas dari peran manusia lain di dalam hidupnya.

Ngomongin manusia sebagai makhluk sosial. Pasti tidak akan lepas dari kata teman. Teman sendiri menurut Ane pribadi adalah bagian tubuh lain yang terpisah dari tubuh utama manusia (ah ngeri benerfilosofinya) seorang teman bisa jadi perpanjangan dari segala hal yang dimiliki seorang manusia untuk mengarungi hidup di dalam perjalanan waktuNya. Walau pun dalam beberapa kasus ada manusia yang tidak bertemankan dengan manusia. Tapi jelas teman yang bukan manusia itu tidak bisa menggantikan fungsi manusia sebagai teman dari manusia.


Credit by dailyhunt.in


Teman sendiri bisa jadi orang yang memang sudah menemani hidup kita selama pendewasaan diri. Bisa jadi orang yang kita kenal dan/dari/karena hal itu/lalu memutuskan untuk menjalin suatu hubungan pertemanan berdasarkan kesamaan visi dan misi hidup, hobi, dan kesamaan-kesamaan lainnya. Dari beberapa orang teman yang berhimpun berkumpul kemudian dari pertemanan itu membentuk kelompok-kelompok identik yang acap disebut komunitas. Memang, tidak semua orang memiliki atau melebarkan koneksi pertemanan mereka hingga pada tarap berkomunitas. Karena ada sebagian banyak orang yang menganggap kalau cukup saja lingkaran pertemanan terdalam, tidak perlu lagi ada lingkaran lain lagi di luarnya. Menurut Ane pribadi tidak salah, tidak juga benar. Tergantung saja bagaimana seseorang memilih menjalani hidupnya.

Tapi jika berkaca dari pengalaman Ane sendiri. Jujur, dulu (sekitar 7 sampai 10 tahun lalu) Ane merasa kalau "berkomunitas" itu adalah suatu hal yang tidak penting. Ane merasa (dulu) sudah cukup dengan teman-teman yang (saat ini) ada di dalam lingkaran terdalam hidup Ane. Namun, semakin dewasa hal itu justru menjadi boomerang tat kala lingkaran hidup semakin mengecil dan Ane makin merasa tidak berkawan dengan siapa pun kecuali dengan teman yang Ane gambarkan sebagai lingkaran terdalam; sahabat. Hal itu mengakibatkan Ane merasa seperti ikan di dalam kolam. Hingga akhirnya Ane menyadari kalau gerak Ane terbatas dan Ane membuka mata lalu menyadari kalau yang membatasi gerak Ane adalah diri Ane sendiri yang menutup akses diri untuk orang-orang yang bukan dari lingkaran terdalam hidup Ane.

Kemudian (Ane lupa tepatnya berapa tahun yang lalu) Ane bergabung ke dalam suatu komunitas untuk pertama kalinya. Sebuah komunitas dari salah satu game online yang pernah sangat hits di tahun 2006-2008. Saat itu komunitas itu masih sebuah komunitas online, hingga sekitar beberapa bulan berjalan komunitas itu melakukan kopdaruntuk pertama kalinya. Hingga pada akhirnya komunitas itu berubah menjadi komunitas yang tidak hanya ada di dunia maya tapi juga di dunia Maya, yang bahkan hingga kini komunitas itu masih ada dan aktif berkegiatan mewadahi dan membentuk sendiri tim Esport yang menjadi wadah untuk gamers-gamers muda (Ane sama temen-temen yang lain sadar diri udah tuwir, hahaha) untuk menunjukan skill nya berkompetisi dalam sebuah permainan game berbagai genre.

Mungkin itu hanya sebagian, atau sebuah titik balik Ane menjalani kehidupan yang sebelumnya membelenggu diri dengan tali pertemanan terdekat hingga sedikit melebarkan lingkaran sosial.

Pada intinya yang harus diberi tanda kutip serta garis bawah adalah bukan seperti apa sebuah komunitas tapi manfaat dari sebuah komunitas. Jika berkaca pada pengalaman sendiri. Ane dapat menyimpulkan kalau berkomunitas itu bukan sekedar keseruan atau buat pamer-pamer seberapa banyak seseorang mempunyai kenalan. Tapi lebih kepada manfaat berkomunitas itu sendiri. Dan sekali lagi menurur Ane berkomunitas itu banyak manfaatnya. Berikut di bawah ini beberapa manfaat berkomunitas yang Ane susun berdasarkan pengalaman Ane berkomunitas.


1. Sebagai Pondasi Dalam Membangun Sebuah Kesuksesan.


Credit by 101red.com

Ane tidak mengatakan kalau saat ini Ane adalah seseorang yang sukses. Tapi, Ane (bersyukur) sudah bisa sampai dititik ini; Ane bisa berdiri di titik-titik pencapain dalam mempertanggung jawabkan mimpi serta cita-cita Ane. Semua itu tentu tidak akan tercapai jika beberapa tahun lalu Ane memutuskan untuk membatasi pertemanan Ane hanya sebatas lingkaran terdalam saja. Berkomunitas adalah salah satu pondasi dasar jika ingin membangun sebuah kesuksesan yang kokoh. Karena tidak mungkin seseorang bisa membangun sebuah kesuksesannya hanya seorang diri. Komunitas bisa jadi satu-satunya tiang yang berdiri di saat bangunan cita-cita hancur terguncang kerasnya gejolak kehidupan. Karena sebuah komunitas tidak mungkin berisi hanya satu duang orang, sehingga komunitas bisa menjadi satu penahan di saat dirimu terguncang; seratus tangan tentu akan lebih kuat menahan dari hanya sepasang tangan bukan?


2. Pintu Menuju Kesuksesan


Credit by localdevelopment.org


Selain komunitas bisa jadi pondasi sebuah kesuksesan, sebuah komunitas juga bisa menjadi sebuah pintu masuk sebuah kesuksesan. Ada kalanya orang yang kita anggap tidak berjarak dari kita belum bisa membantu kita dalam meniti puncak kesuksesan. Jika seperti itu dan dirimu hanya mengandalkan satu dua orang, tentu kamu tidak akan beranjak kemana pun dan selamanya hanya akan diam ditempat. Lain hal jika kamu bergabung dalam sebuah komunitas, tidak menutup kemungkinan rezekimu datang melalui sebuah komunitas yang kamu ikut andil atau berada di dalamnya. Karena sekali lagi, seratus tangan akan lebih mempunyai kekuatan untuk menggerakam ketimbang satu pasang tangan. Bisa jadi salah satu teman di dalam komunitasmu adalah orang yang diutus Semesta untuk membuka jalanmu untuk meraih kesuksesanmu, kan?


3. Menjadi Guru Untuk Bagaimana Menjadi Manusia


Credit by theconversation.com


Terkadang manusia kerap lupa bagaimana menjadi Manusia karena terlalu nyaman dan terbiasa dimaklumi oleh orang-orang terdekatnya. Kita tentu dengan mudah memahami sahabat kita, begitu juga sebaliknya dengan sangat mudahnya seorang yang kita anggap sebagai sahabat memaklumi segala sikap dan sifat kita karena memang seorang sahabat pasti mengerti dengan baik segala perkembangan dari waktu ke waktu dalam kita menjalani sebuah kehidupan. Hal itu terkadang membuat kita alpha atau menjadi manusia yang sangat menyebalkan bagi manusia lain; yang bukan sahabat kita. Tapi jika kamu bersama-sama dalam sebuah komunitas, pasti perlahan kamu mengerti jika manusia tidak hanya dimaklumi tapi juga memaklumi manusia lainnya. Dalam sebuah komunitas yang berisi banyak kepala, pastinya banyak pola pikiran yang berbeda dari itu kita bisa belajar atau setidaknya kembali menyadari kalau kita ini manusia bukan pusat semesta.


Sebenarnya banyak lagi manfaat berkomunitas selain dari tiga point yang Ane sebutkan ini. Tapi sekali lagi Ane katakan kalau ini semua hanya pendapat pribadi Ane tentang manfaat berkomunitas. Tiga point yang Ane sebutkan ini adalah hal yang selalu Ane jawab jika diberi pertanyaan "apa pentingnya sebuah komunitas dalam hidup Ane?". Sebuah jawaban yang Ane dapatkan setelah sebelumnya Ane membelenggu diri dalam lingkaran pertemanan terdekat saja hingga akhirnya Ane memutuskan untuk menyelam ke dalam suatu dan beberapa komunitas. Sekali lagi ini tidak mesti menjadi acuan untuk Gan/Sist memutuskan bergabung dalam sebuah komunitas. Karena kembali lagi setiap manusia punya cara dalam mengarungi kehidupannya. Ada yang memilih hidup bersama lingkaran terdalamnya saja, ada yang terus berkembang/berkesinambungan merajut tali temali pertemanan dalam berbagai komunitas.


Jika boleh jujur lagi, ada manfaat berkomunitas paling "nyeleneh"menurut Ane: Karena Ane engga mau nanti Ane meninggal yang nyelawat cuma 4 orang ajah, hehehe.


Sekian Thread dari Ane; sebelum tambah nyeleneh.  Semoga bisa sedikit memberikan manfaat untuk Gan/Sist sekaligus, namun jika ada salah-salah kata, pendapat, dan keterangan yang salah Ane mohon dimaafkan. Karena segala sesuatu yang baik itu datang langsung dari Semesta, sedangkan segala yang buruk itu ada karena ke-khilafaan Ane sebagai manusia.

Sampai bertemu di Thread-thread Ane selanjutnya atau yang lainnya Gan/Sist. Salam bahagia untuk semua penduduk dunia. Ane TS tampan idaman emak-emak kekinian pamit. 
Ciao!!



Sumber Tulisan: Opini pribadi
Sumber Gambar: ini, ini, ini, dan ini.
ceuhettyAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 6 lainnya memberi reputasi
7
473
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan