Salah satu keragaman yang dimiliki Indonesia adalah bahasa dan suku. Ada banyak suku yang dapat dijumpai di Indonesia. Dan kebanyakan, setiap suku yang ada di Indonesia, memiliki bahasa sendiri, yang berbeda antara satu dengan yang lain. Maka jangan heran, di suatu daerah, kita bisa saja mendengar orang-orang berbicara dengan dialek bahasa yang berbeda, padahal masih dalam satu daerah yang sama. Itulah Indonesia, dengan keragaman suku dan bahasa.


sumber:google

Tetapi, adanya keragaman suku dan bahasa di Indonesia, tak serta merta selalu menjadi suatu hal yang positif, karena dibalik keragaman itu semua, terdapat potensi masalah yang dapat mengancam kerukunan dalam hidup berbangsa dan negara. Karena dengan adanya perbedaan, bila tidak disikapi dengan kedewasaan berpikir, rawan untuk menimbulkan konlfik. Apalagi ditambah dengan adanya pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan pribadi dan golongan, dengan cara menghasut dan mengadu domba.

Sudah banyak contoh kasus yang terjadi, yang terbaru adalah kasus dari pengepungan asrama mahasiswa Papua yang terjadi di Surabaya. Pengepungan itu dilakukan oleh salah satu ormas, yang menurut anggota ormas tersebut, mahasiswa Papua telah melakukan pelecehan terhadap lambang negara, yaitu membuang dan membakar bendera merah putih. Ironisnya, anggota ormas tersebut melakukan pengepungan sambil meneriakkan kata-kata rasis yang tak sepantasnya diucapkan kepada mahasiswa Papua yang berada di asrama.

Menurut hemat saya, dalam kondisi apapun dan dalam bentuk apapun, tak sepantasnya ucapan rasis itu diucapkan. Dalam kasus yang terjadi di asrama mahasiswa Papua tersebut misalnya, yang bahkan asal usul kebenaran tentang apa yang dituduhkan oleh anggota ormas belum bisa dipastikan, tak sepantasnya muncul ucapan rasis yang ditujukan pada mahasiswa Papua tersebut. Karena pasti ada cara lain untuk bisa menyelesaikan masalah tanpa harus membuat masalah baru, terutama terkait ucapan-ucapan rasis. Karena sangat berpotensi menimbulkan konflik baru.

Dan terbukti, tidak lama dari waktu kejadian pengepungan tersebut, muncul protes dan kegaduhan yang terjadi di daerah Papua. Dan pemicu utamanya, adalah ujaran rasis dari anggota ormas di Surabaya. Bahkan, kegaduhan yang terjadi di Papua, menelan korban jiwa dari aparat kepolisian yang bertugas. Sungguh ironis, saudara sebangsa dan se-tanah air, justru harus menjadi korban karena konflik yang terjadi juga antara saudara sebangsa sendiri. Padahal seharusnya, sesama saudara yang sama terlahir di bumi pertiwi, saling menjaga dan saling menyayangi. Hidup rukun, berdampingan, meskipun berbeda suku.

Apa yang terjadi di Surabaya beberapa waktu yang lalu, juga menyadarkan kita, bahwa masih ada banyak PR untuk bangsa Indonesia. Tentang bagaimana perbedaan suku masih sering menjadi pemicu konflik di tanah air. Ujaran-ujaran kebencian dan bernada rasis, masih sering dijumpai di kalangan masyarakat. Ini bukan hanya tugas Pemerintah Indonesia, tapi ini adalah tugas yang harus diselesaikan oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia.


sumber:google

Mulai dari langkah kecil, dengan menyadari bahwa kita dilahirkan dan diciptakan ke dunia ini, memang berbeda satu sama lain. Tapi bukan berarti perbedaan itu membuat kita membenci satu sama lain, tapi justru harus membuat kita saling melengkapi satu sama lain. Dan yang harus kita sadari adalah ketika kita dilahirkan ke dunia ini, kita tidak bisa memilih seperti apa wujud yang kita inginkan, dimana kita akan dilahirkan, siapa orang tua kita, dan sebagainya. Kita tidak bisa memilih, karena semua telah ditentukan oleh Yang Kuasa. Lalu apa yang membuat kita harus merasa lebih hebat dari orang-orang yang berbeda dengan kita. Apakah hanya sekedar membandingkan fisik, kemudian kita merasa derajat kita lebih tinggi?

Nothing. Semua yang ada pada diri kita dan orang lain adalah pemberian terbaik dari Yang Maha Kuasa. Mencela dan merendahkan orang lain, artinya sama saja mencela dan merendahkan ciptaan dari Yang Maha Kuasa. Siapa kita sampai berani-beraninya melakukan hal seperti itu?

Mari kita hentikan segala tindakan maupun ujaran berbentuk rasisme. Mari kita jaga terus kerukunan dalam hidup di tanah air tercinta ini. Tempat kita dilahirkan dan dibesarkan dengan cinta dan kedamaian terhadap sesama.