Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyunwieAvatar border
TS
nyunwie
Perempuan Berkebaya Adalah Penjaga Nilai Budaya Indonesia


Permiso Sista-Sista yang kece badai.
Agan yang tampan luar binasah mau izin bikin thread di mari. Boleh kah? Boleh dong.
emoticon-Cool




"Perempuan Indonesia tak boleh lupa dengan akarnya. Kebaya tak cuma harus dilestarikan, tapi juga harus dipakai, dengan demikian semakin banyak orang yang melihat kecantikan kebaya". - Puan Maharani


Credit by kurio.id


Siapa yang tidak tahu kebaya?
Kita semua tahu kalau kebaya indentik dengan wanita Indonesia. Tidak jelas secara pasti sejak kapan kebaya sudah dikenakan oleh wanita-wanita di negara ini. Namun dari beberapa sumber yang saya baca, kebaya sudah ada di Bumi Nusantara sejak abad ke 15. Lalu pada era setelah kemerdekaan, kebaya dipilih oleh Presiden Ir. Soekarno menjadi kostum Nasional karena sangat erat dengan tokoh emansipasi perempuan Indonesia, R.A Kartini[1].

Sedikit mundur jauh kebelakang, jauh sebelum kebaya menjadi kostum Nasional. Di Pulau Jawa, kebaya mulai digunakan terutama oleh para wanita dari kalangan bangsawan bersamaan dengan masuknya pengaruh agama Islam, sehingga wanita Jawa yang biasa menggunakan kemben hingga masa kerajaan Majapahit, menggantinya dengan busana yang lebih tertutup. Ini bisa jadi membenarkan teori bahwa kata kebaya berasal dari bahasa Arab, Abaya[2].


Credit by bp-guide.id

Abaya pakaian khas dari Negeri Timur Tengah yang konon, kebaya berawal dari abaya.


Ada juga teori yang mengatakan kalau kebaya diadaptasi dari pakaian khas negeri Tiongkok yang dikenakan atau diperkenalkan oleh pedagang-pedagang dari negeri Tiongkok[3], yang kita sudah tahu jelas kalau sejarah mencatat pedagang dari Tiongkok yang menjajakan barang dagangannya hingga ke Bumi Nusantara bukan hanya sekedar berdagang. Namun membawa juga kebudayaan dari rumpun kelahirannya.


Credit by pinterest.com

Beizi, baju khas Negeri Tiongkok pada era Dinasty Song dan Dinasty Ming, yang konon kebaya adalah serapan dari pakaian ini yang diadaptasi oleh masyarakat terdahulu dan disesuaikan dengan iklim Bumi Nusantara yang tropis.


Nah kalau dari dua teori tersebut, mana yang menurut Sista atau mungkin (menurut) Agan paling bisa diterima? Kalau saya pribadi prefer dengan teori kalau kebaya berasal dari pakaian tradisional Negeri Tiongkok karena menurut saya lebih agak mirip kebaya dibanding abaya yang bentuknya agak lebih mirip daster.

Namun entah dari suatu proses akulturasi ratusan tahun atau dari mana pun asal muasal kebaya yang sampai saat ini ketepatan sejarahnya masih belum bisa diverifikasi secara pasti dan yakin. Nyatanya kebaya sudah menjadi salah satu simbol kebudayaan Negeri kita tercinta, Indonesia. Dengan berbagai jenis dan variasinya hingga sampai dewasa ini (Kalau soal jenis-jenisnya saya yakin Sista sekaliguslah yang lebih paham, hehehe).

Bisa dikatakan, kebaya adalah warisan budaya tradisional dari Indonesia, yang mencerminkan kecantikan perempuan-perempuan Indonesia yang sudah sejak dulu kala (tanpa perlu tuch up) memang sudah banyak dipuja para laki-laki dari banyak belahan penjuru Dunia. Kebaya juga mencerminkan keanggunan dalam kesederhanaan.

Kita paham dengan jelas dan sadar, di era modern ini sudah entah sudah berapa banyak busana-busana yang masuk ke dalam Indonesia dari perlbagai Negara lain dengan ragam jenisnya yang juga sudah tidak terhitung macam-macamnya. Sehingga membuat sebagaian masyarakat kita, menganggap kebaya adalah suatu yang kuno, jadul, atau semacamnya, yang pada akhirnya membuat kita melupakan nilai tradisi Indonesia yang syarat akan makna, budaya, dan nilai-nilai budi para leluhur Bangsa ini, yang tak ayal hal itu akan membuat kita kehilangan jati diri Bangsa ini. Semoga saja itu tak terjadi.

Dan beruntunglah saat ini kita memiliki perancang-perancang busana macam Biyan, Ramli, Ferry Sunarto, Raden Sirait, Adjie Notonegoro, Anne Avantie atau lainnya yang mungkin saya tidak tahu (Saya juga tahu nama-nama ini ketika sedang berterpaksaan menonton acara tv kontes dangdut) yang telah membawa kebaya di kancah pertunjukan fashiontingkat dunia.

Jadi menurut saya pribadi, kebaya juga tidak hanya simbol kecantikan, kebaya juga bukan hanya mempercantik seorang perempuan saat mengenakannya. Menurut saya, seorang perempuan berkebaya adalah penjaga nilai adat budaya leluhur kita. Sudah sepatutnya saya, kita, berterima kasih pada setiap perempuan yang mengenakan kebaya dalam aktifitasnya yang tidak terbatasi hanya sekedar untuk memperingati hari Kartini. Karena jika tidak ada mereka (perempuan-perempuan yang masih memakai kebaya) percayalah, 10 sampai 20 tahun kedepan nilai budaya tradisional Indonesia akan tergerus modernisasi zaman dan 30 sampai 50 tahun lagi kita akan kehilangan jati diri Bangsa kita. Tentu kita tidak ingin itu terjadi, kan?

Jadi ayo dukung perempuan-perempuan kita mengenakan kebaya, ayo juga dukung para perancang busana yang menjadikan kebaya sebagai masterpiece mereka. Karena kalau bukan kita yang menjaga nilai budaya ini, anak cucu kita tidak akan pernah bisa memahami kalau setiap perempuan berkebaya itu cantik.


***

Adalah kecantikan yang tidak bisa dibandingkan oleh sependar cahaya purnama; yang tidak bisa aku gambar dengan nyata; yang tidak bisa aku ungkap dengan kata; ketika kamu membalut tubuh dengan sederhana dalam keanggunan kebaya berbahan sutra. Sungguh aku kira aku sedang berada di surga hanya karena melihatmu mengenakan kebaya. Oh Nona… cantikmu luar biasa. Dan lihat bidadari sedang merundung iri melihatmu berkebaya dari surga.




Quote:
sekelumitkecilAvatar border
tata604Avatar border
tata604 dan sekelumitkecil memberi reputasi
2
658
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan