Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

brina313Avatar border
TS
brina313
Stop Rasisme! Kita Satu Bahasa


#StopRASISME

Junjung Tinggi Bhineka Tunggal Ika




Pada kesempatan ini, setelahnya aku mengerjakan tugas sekolah. Akhirnya aku bisa menulis kembali, dalam rangka meramaikan event ini dan menambah uang jajan, hehe.

Rasisme, itulah kejadian yang kini sedang gempar di negeri kita ini. Kejadian yang sama sekali tidak menarik perhatian bocah sepertiku. Terlalu asyik dengan dunia sendiri. Hingga membuatku masa bodoh terhadap apa pun yang terjadi.

Berkaitan dengan rasisme sendiri. Aku menangkap bahwa rasisme itu sebuah doktrin yang mana warna kulit atau fisik menjadi faktor utama pembeda yang menyebabkan perpecahan.

Aku pernah diceritai oleh seseorang yang sempat mondok di sebuah pesantren di Jawa Timur, tepatnya. Karena mayoritas itu orang Jawa, maka bahasanya pun bahasa Jawa.

Ia yang berasal dari Tanah Sunda lalu merantau ke Jawa dengan serba-serbi masih penyesuaian. Sebab ia hendak melanjutkan mencari ilmu dengan kuliah malah jadinya harus ke pesantren. Dia gak lulus SNMPTN dan SBMPTN.

Sesampainya di pondok, celingak-celinguk berhadapan dengan orang yang berbicara menggunakan bahasa Jawa halus pun kasar. Entah, tak mengerti.

Geram hatinya. Belum bisa melupakan keinginannya kuliah, sudah dihadapkan dengan orang-orang menyebalkan seperti mereka, katanya.

Selesai pendaftaran dan mengumpulkan beberapa perlengkapan. Dia pergi ke kamarnya. Namanya pesantren, satu kamar terdiri dari lebih 20 orang. Mantap bukan?

Kebetulan saat itu temanku masuk pas selesai lebaran. Banyak sekali santri-santri di sana. Bukan main.

Masuk kamar, masih diam. Tidak ada satu orang pun yang bertanya padanya. Bukan main bingungnya ketika setiap orang yang berbicara menggunakan bahasa Jawa.

Dia membuat ultimatum di kamar. Seperti ini :

Spoiler for Ultimatum:


Setelah ultimatum itu dibuat. Masih saja mereka menggunakan bahasa Jawa. Lama-lama temanku muak. Ia berdiri dan berkata :

Spoiler for Mulai Emosi:


Sungguh, mendengar ceritanya pun aku sangat geram. Ingin kutabok mereka yang sok pakek bahasanya di depan yang gak ngerti. Sudah dibilang berkali-kali masih saja tidak berubah.

Harusnya ya menghargai.

Setelah itu, kudengar temanku bersekutu dengan orang-orang yang sama tidak mengerti bahasa jawa. Seperti orang Sulawesi, Palembang, dan kota-kota lainnya. Membuat golongan sendiri lalu beradu argumen.

Bukankah seharusnya perbedaan itu menyatukan kita? Alangkah lebih baiknya jika bisa saling menghargai.

Memang unik Indonesia itu, mempunyai banyak bahasa. Tapi akan lebih baik jika bisa menempatkan sesuai porsinya. Melihat siapa yang diajak bicara. Di mana kamu bicara. Dan bahasa apa yang sebaiknya kamu gunakan.

Harusnya bersatu dalam perbedaan. Bukannya perbedaan yang tidak menyatu. Eh gimana sih, oleng.

Stop Rasisme!

Jangan merasa jadi orang paling waw. Ingatlah, di atas langit masih ada langit.

Sekian dari Brina
Salam hangat
Love you babang
Eh, hahha

Penulis : Brina
Referensi : Opini Pribadi
Ilustrasi : disini

Aku padamu


Diubah oleh brina313 27-08-2019 12:13
Richy211Avatar border
YenieSue0101Avatar border
YenieSue0101 dan Richy211 memberi reputasi
2
662
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan