hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
Sepotong Hujan Juga Cinta


SEPOTONG HUJAN

Oleh : Hafiz al Faruqi. T

Sepotong hujan turun
Di bawah rindang pohon
Aku habis mengeja kata
Tentang rindu yang tertahan lidah

Dari sisi kanan jalan
Tetesan hujan jatuh bergembira
Membentuk riak di kubangan
Menanti suara jejak wanita idaman

Jarak membuat kita berjauhan
Membuat cemburu, luka kian menganga
Belum lagi lintas percakapan kita
Harus terputus saat sinyal menyusut sesukanya

Apa kabar cinta?
Ini sudah jam berapa
Malam kian meninggi
Sepotong hujan itu masih kunikmati

Dingin dan segar
Gemertak gigiku
Membeku tubuhku
Peluk aku

Lampung, Agustus 2019

SYUKURKU BERSAMAMU

Oleh : Hafiz al Faruqi. T

Kamu selau saja membuatku rindu
Matamu adalah teduh bagiku
Senyummu manis dalam kopiku
Sayang, aku belum bisa menemuimu

Langit telah kedatangan senja
Aku belum mau pulang juga
Di garis pantai kotaku
Bayanganmu terus melambai, minta dipeluk

Kabar baik yang selalu kuterima
Kau masih mau setia
Aku hanya mampu mengucap terima kasih
Dan bersyukur kepada Tuhan
Sebab telah menjatuhkan cinta kepamu duhai, Dinda

Lampung, Agustus 2019

KEYAKINAN SANG PECINTA

Oleh : Hafiz al Faruqi. T

Suatu kali sepi itu pergi
Membawa senyum dari bibirmu
Meninggalkanku bersama secangkir kopi
Di tengah rumah berlantai kayu

Dari kejauhan aku menatap
Membiarkanmu melangkah jauh ke mana kau suka
Aku tahu kau akan kembali
Meski dengan kabar yang tak kusukai

Bila saja aku adalah waktu
Maka kau adalah detik milikku
Kugenggam erat dalam kepalan
Tak membiarkanmu pergi walau sesenti

Selebihnya aku pasrahkan
Kepada kehendak Tuhan
Gelap mulai datang
Kemari, sinari rumah kita dengan cintamu

Lampung, Agustus 2019

IRONI

Oleh : Hafiz al Faruqi. T

Terlalu ironi memang
Kala rindu ini berkecamuk
Sedang aku belum tahu
Bagaimana mesti menyikapinya

Cerlang di matamu, kasih
Adalah tempat keyakinanku berteduh
Setelah hampir seharian penuh
Keraguan itu menggoda untuk pergi

Aku tak ingin menjadikan cinta ini
Sebagai pantai berlabuhnya ombak
Yang hanya datang sejenak
Lalu melangkah jauh tak kembali pulang

Kau tahu bahwa debar dada ini
Adalah demam yang senantiasa
Menggigilkan tubuhku di kala siang dan malam
Saat rindu hampir mati membeku

Barangkali kau akan paham
Cintaku tak seperti kebanyakan orang
Menyampaikan kalimat puitis yang mengiris
Namun, gelap dalam terang

Lampung, Agustus 2019
Diubah oleh hvzalf 24-08-2019 15:19
Richy211Avatar border
opabaniAvatar border
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby dan 10 lainnya memberi reputasi
11
815
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan