Pagi itu solo dingin, jam di dinding emnunjukan pukul 04.00 adzan subuh terdengar sayup-sayup di telinga, meski mata ini berat dan dingin yang menyelimuti tubuh aku beranjak ambil air wudhu untuk Sholat subuh, setelah sholat subuh mata ini tidak bisa di pejamkan dan kebetulan hari ini minggu, dan hari rencana mau ke Kopi Merapi dengan karyawan café milik temanku, dan bener saja temanku lewat WA ngabarin kita kumpul pukul 07.00 WIB di Café , Tujuan ke Kopi Merapi untuk merasakan sensasi kopi yang berbeda dengan yang di buat di café temanku.

Cus Jam 07.00 Kita berangkat ke kopi Merapi Dari solo perjalanan kurang lebih memakan waktu 2-3 jam kea rah Merapi, kebetulan kita melewati rute setelah prambanan kita belok kanan dari arah solo, naik ke sleman dan sampai di Kopi merapi. sehari sebelumnya aku WA ke pak Sumijo, pak sumijo ini adalah pemilik Kopi Merapi, dialah yang mempopulerkan kopi Merapi hingga besar begini. Aku kenal Pak Sumijo pertama kali kurang lebih tahun 2014 akhir, ketika itu aku sedang bekerja di portal online di daerah jogja, portal online ini mencari pelaku usaha di jogja untuk di wawancarai dan menjadi sumber inspirasi bagi yang membacanya. 

Next kembali ke pak Sumijo, pak sumijo ini ketua dari koperasi Kopi Merapi, dialah yang mengepulkan kopi-kopi dari penduduk sekitar untuk di rosting dan di jual, pak sumijo sendiri awalnya berpikir bahwa perlu ada wadah khusus untuk petani kopi di merapi, kl tidak ada wadah khusus kopi merapi pak Sumijo kwatir harga kopi akan seenaknya di beli dan petani akan mengalami kerugian bahkan bisa mensensarakan petani, dengan koperasi ini, harga di sepakati bersama sehingga petani akan lebih mendaptakan manfaat dari menanam kopi. Dan sampai sekarang aku masih berhubungan baik dengan pak sumijo, kl saya datang ke kopi merapi pasti saya menghub beliau.

jam 10.00 wib, saya sampai di tempat kopi Merapi, dan wow luar bisa rame banget, dan saya bilang ke pramisaji Kopi Merapi, ingin ketemu pak sumijo, ternyata di Wa saya pak sumijo bilang bahwa beliu sedang tidak bisa datang ke kedai kopi Merapi soalnya kakinya terkilir, bagiku dak masalah, tapi saya di temani dan berbincang dengan orang dekatnya pak sumijo, dan karyawan café teman saya di persilahkan untuk bertanya-tanya ke staffnya pak Sumijo masalah kopi merapi, sambil ngobrol pisang goreng dan kopi datang, kebetulan kita pesen kopi Arabica, sambil makan pisang goreng dan minum kopi kita melihat Gunung Merapi yang kokoh berdiri tepat di hadapan kita, sensasi luar biasa hari itu dengan tempat duduk terbuat dari batu-batu Merapi, kita berbinang melepas penat dari ramainya kota.

tapi bagi saya kopi merapi sekarang jauh berbeda dengan yang aku temui pertama kali tahun 2014, dulu belum ada ada bangun sebesar ini, dulu Cuma rumah pak sumijo dan meja kursi yang sangat sederhana, dan tidak seramai sekarang, dulu saya datang jam 15.00 minum kopi sendiri  dan berbicang dengan pak sumijo Cuma kita bedua, menikmati betul-betul alam di gunung merapi di kala senja. tapi sekarang kopi merapi sudah terkenal yang datang juga banyak, dan pak Sumijo mempunya 11 karyawan, dulu Cuma istrinya pak Sumijo yang ada di dapur. tapi lepas dari itu semua saya tetap masih mengunjungi kopi merapi karena tmpat ini masih ok, dan persahabatan saya dengan pak Sumijo.

setelah berbincang-bicang kita di ajak ke perkebunan kopi di merapi, emang tidak luas, perkebunan kopi ini soalnya tiap petani punya beberapa puluh tanaman kopi saja, kita di ajak ke kebun kopi oleh staffnya pak sumijo, kita di ajak melihat secara langsung kopi-kopi itu di tanam, setelah dari kebun kita kembali ke kedau Kopi Merapi, tak di sangka pak Sumijo sudah menunggu di sana, saya dan rombongan senengnya bukan main, soalnya beliaulah yang kita cari-cari.ngobrol sebentar dengan pak sumijo foto-foto lalu kita balik cus melanjutkan perjalanan ke Solo.





Terimakasih telah mampir Di sini gan

kl berkenan dan membawa manfaat 

tapi kl dak berkenan jangan kasih 

kl agan baik hati tidak sombong pasti kasih