Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tetehenahAvatar border
TS
tetehenah
Hal Yang Unik Di Mekkah. Kamu Bakal Terheran Saat Mengetahuinya
Dulu sebelum mengenal dunia Arab dengan hidup di tengah mereka, aku merasa iba. Begitu terkekang kehidupan mereka. Terutama para perempuan. Dari mulai bercadar (saat ini hanya kota Mekkah yang masih mewajibkan cadar saat keluar rumah), pemisahan ruang tamu lawan jenis saat pesta hingga lokasi sekolah. Dari mulai pendidikan dasar hingga kuliah.

Namun semua berubah. Sejak aku bekerja di salah satu rumah pengusaha Arab di Mekkah.

Kita di Indonesia, yang terbiasa antri berbaris memanjang ke belakang, sebelum melakukan transaksi penghitungan total belanja di kasir, akan merasa takjub saat berada di Mekkah. Karena deretan sepanjang apapun para lelaki dengan troly belanjanya, akan menyingkir memberikan jalan. Membiarkan perempuan untuk maju ke hadapan kasir. Tanpa perlu adu sikut dan debat.

Begitupun saat di Bank. Antrian mengular para lelaki akan menepi. Layaknya lautan dibelah tongkat Nabi Musa. Hanya karena terlihat seorang perempuan berada di barisan belakang.

Yang lebih uniknya, di restoran pinggir jalan selalu menyediakan dua pintu. Atau satu jendela kaca khusus untuk pemesanan kaum hawa. Yang pasti akan dilayani terlebih dahulu. Mengabaikan para lelaki yang memaklumi tanpa sungutan.

Kala aku hendak menempuh perjalanan ke Indonesia dengan pesawat, menyempatkan mampir di loket air zam zam di bandara Jeddah. Dua loket yang penuh sesak dengan ragam etnis. Hanya aku satu-satunya perempuan yang berdiri di luar antrian. Tidak mungkin memaksakan diri berdesakan di antara lawan jenis.

Terdengar keributan dan penolakan dari para lelaki saat mengetahui penjaga loket memanggilku, maju mendahului mereka. Akhirnya, aku bisa menghemat waktu karena pemulyaan orang Arab terhadap perempuan.

Banyak yang kurindukan dari tanah yang diberkahi itu. Bahkan tak ada satupun yang kelaparan karena doa Nabi Ibrahim.

Biaya hidup yang tinggi, membuatku harus berhemat. 300 riyal atau setara 1,2juta (bila 1riyal=4000, karena kurs selalu berubah. Mulai dari 3500-4200) hanya cukup untuk biaya hidup sebulan dengan telur, mie dan krupuk. 1 bungkus kerupuk yang biasa dijual warung sebelah 2000, di sini seharga 20ribu. Alias 10 kali lipatnya.

Begitupun indomie. Di Mekkah dan Riyadh dijual seharga 10ribu rupiah. (Aku baru merasakan hidup di dua kota ini dan sekitarnya). Namun bila dimasak ala mie tek tek, dengan tambahan sedikit irisan paprika, wortel dan kol dengan porsi satu bungkus Indomie, harganya menjadi 20ribu.

Yang lebih unik saat memanggil tukang servis. Entah untuk menangani kerusakan pipa air, AC atau yang lain. Maka pemilik rumah menulis pesanan dan pihak perbaikan yang akan menentukan jadwal. Terkadang, baru sebulan kemudian tukang servis datang memenuhi pesanan.

Hal ini membuat para perempuan memahami dan sangat handal menangani segala kerusakan alat elektronik di rumah. Dari mencuci pendingin ruangan, memperbaiki kebocoran AC, penyumbatan di saluran pipa hingga kompor elektrik.

Salah satu alasannya karena lambatnya kedatangan para tukang servis. Menjadikan para perempuan belajar mandiri dengan otodidak.

Jikapun tukang servis datang maka dipastikan seluruh perempuan akan dikumpulkan dalam satu ruangan tertutup. Diharamkan wara-wiri. Hanya lelaki yang akan mengawasi pekerja saat melakukan tugasnya.

Begitupun dengan android. Mereka hanya berteman dengan sesama jenis.
Diubah oleh tetehenah 20-08-2019 23:34
erina79purbaAvatar border
banksymonkeyAvatar border
adnanamiAvatar border
adnanami dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.6K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan