Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tetehenahAvatar border
TS
tetehenah
Perbandingan Gaji Pekerja Indonesia Dan Filipina Di Arab Saudi Sektor Rumah Tangga
Ada perbedaan yang mencolok antara gaji pekerja dari Indonesia dan Filipina di sektor rumah tangga. Gaji yang diterima pekerja Indonesia 1200 riyal. Sementara gaji yang diterima pekerja dari Filipina di sektor rumah tangga 1500riyal. Bila 1riyal setara dengan 4000rupiah maka selisih gaji yang diterima mencapai 1,2juta tiap bulan.

Tentu ini menimbulkan kecemburuan dan tanda tanya besar. Terlebih gaji ini khusus untuk yang baru bekerja di Saudi tanpa pengalaman.

Perbedaan gaji yang cukup besar ini akhirnya terjawab. Ketika beberapa kali aku mengunjungi rumah teman dari majikan. Saat itu aku bekerja sebagai pembantu di Mekkah. Yang kerap diajak menemani majikan yang membutuhkan bantuan kala menaiki dan menuruni anak tangga. Karena ada masalah di kaki dan membuatnya berjalan agak pincang dan memakai tongkat.

Di rumah teman yang memakai pembantu dari Filipina, aku bisa melihat sendiri perbedaan skill beda bangsa.

Di Filipina para pekerja diasramakan. Diberi pelatihan. Dari hal remeh seperti mencuci piring hingga mahir membuat roti unyil dan pizza mini kesukaan orang Arab sebagai camilan.

Cara mencuci piring para pekerja Filipina seragam. Mereka membentakkan handuk besar di samping wastafel cuci piring dan di lantai khusus panci besar. Dibuang sisa-sisa makanan di tempat sampah yang dialasi kantong plastik. Disiram air lalu disabuni hingga merata. Setelah itu dibilas kembali dengan air dari keran. Letakkan dengan posisi terbalik di handuk yang telah disediakan. Selesai membilas semua peralatan lantas dilap kering satu persatu. Selepas itu, kembalikan dan tata di rak atau laci tempat semula.

Berbeda dengan pekerja dari Indonesia. Kebanyakan dari dusun dan desa terpencil. Terbiasa mencuci perabotan dengan sabut kelapa tanpa sabun. Diletakkan begitu saja di para-para.

Diperparah dengan tidak adanya kemampuan berbahasa arab yang mumpuni. Agar permintaan majikan dan keluarganya dipahami. Alih-alih ingin memiliki pembantu yang meringankan pekerjaan. Justru kehadiran pembantu yang tidak memahami bahasa mempersulit dan memantik kemarahan majikan yang telah mengeluarkan biaya besar sekitar 100-200juta rupiah.

Harapan pupus karena mendapatkan pembantu yang tidak memiliki kemampuan. Dan ini awal bencana.

Ada pembantu yang mendapatkan jam tidur hanya empat jam. Dari yang seharusnya 12 jam. Mendapatkan tempat tidur yang tidak layak. Seperti di kamar mandi atau lorong sempit di antara lemari besar. Gaji yang tidak sesuai dengan kesepakatan di awal. Bahkan banyak yang tidak menerima gaji selama berbulan-bulan.

Dikarenakan kekecewaan majikan karena tidak mendapatkan pekerja yang mumpuni dan sesuai dengan harapan.

Bila kekerasan, kedzoliman ingin dihentikan atau diminimalisir maka ada dua hal mendasar yang harus diperbaiki.

Pertama skill. Kemampuan dari hal remeh seperti mencuci piring dan membuat roti unyil, pizza mini dan aneka roti atau cake lainnya.

Yang ke dua tentu saja bahasa Arab dan Inggris.

Semoga kelak ... ketika para pekerja Indonesia dibekali dengan skill dan bahasa, tak ada lagi hak-hak yang dirampas selama bekerja.
Diubah oleh tetehenah 20-08-2019 06:24
syafetriAvatar border
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.5K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan