Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

idaalfaqiehAvatar border
TS
idaalfaqieh
Pilkades Tanpa 'Muwur', Bisa?
Pilkades Desa Randegan



Tahun ini masyarakat Desa Randegan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jateng melaksanakan pesta demokrasi. Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 23 Juli 2019 serentak di beberapa kecamatan se-Banyumas.

Pilkades, salah satu ajang memilih pemimpin terbaik tingkat desa maupun kelurahan. Dalam memilih, jelas kita harus memilih pemimpin terbaik dari yang baik. Alhamdulillah, TS bisa ikut serta memeriahkan pesta demokrasi kali ini.

Spoiler for ulasan:


Di setiap kompetisi, pasti selalu ada yang menang juga kalah. Maka tak heran, para kandidat calon kepala desa melakukan segala upaya untuk bisa memenangkan kompetisi.

Berbagai cara dilakukan, segudang janji diucapkan, bahkan iming-iming uang pun bukan lagi hal baru untuk masyarakat. Tradisi yang sudah mendarah daging ini dianggap wajar. Kalau istilah kami orang desa menyebutnya 'muwur'.

Seakan menjadi sebuah kewajiban, kalau orang mau nyalon lurah kudu mempersiapkan uang segunung untuk bisa magang jadi calon lurah. Banyak dari mereka yang rela menjual harta benda miliknya, demi sebuah jabatan bergengsi bernama Kades.

Namun, ini tidak berlaku bagi seorang Hadiyanto Djoko Juliarso.Seorang calon kepala desa Randegan bernomor urut satu ini, berani magang tanpa banyak modal. Wah, pertama TS mendengarnya pun merasa mustahil sekali beliau bisa meraup suara dari masyarakat.

Secara, siapa sih yang tak mau kalau di kasih iming-iming uang? Hari gini, semua dinilai dari banyaknya uang. Walau memang, nggak semua orang seperti itu. Tentu masih ada segelintir orang tulus tanpa mengharap fulus.

Dan fakta di lapangan membuktikan. Sebanyak 1270 dari sekitar 4000 orang memilih beliau. Perolehan yang amazing, sangat diluar prediksi banyak orang. Ini real Gansist, TS salah satu dari 1270 orang yang memilih beliau tanpa menerima sepeser pun uang.

Spoiler for bukti perolehan suara:


Ternyata masih ada seribuan orang yang memilih dengan hati nurani. Walaupun itu cuma dua puluh lima persen dari masyarakat desa ini. Tapi setidaknya, itu bisa menjadi pelajaran bahkan contoh untuk para pemimpin di Negeri ini.

Walau kalah telak, namun tak ada gurat sedih di wajah kami. Justru kami bangga, berada di barisan orang orang berhati nurani tersebut. Secara pribadi, TS memang tidak mengenal dekat sosok beliau. Karena ternyata, Pak Hadi bukan orang asli sini. Sedangkan TS juga pendatang.

Spoiler for ini dia Beliaunya:


Tak kenal, bukan berarti tak sayang ya. Eh, sayang dalam versi lain tentunya. TS merasa bangga, di jaman sekarang ini masih ada orang yang mengedepankan nurani daripada materi. Beliau ternyata sosok orang hebat yang pernah berjasa juga untuk bangsa ini. Kalau mau tahu lebih jelas profil beliau, bisa search mbah Google ya!

Semoga ini bisa menjadi contoh baik untuk semua pemimpin, maupun calon pemimpin negeri ini. Bahwa semua tak harus diukur dengan uang. Visi misi demi kemajuan Negeri itu yang utama. Maka berbanggalah, ketika kita berada di barisan orang-orang berhati nurani!

See U at next thread....

IAf, 25 Juli 2019

Referensi dan gambar: fb Septo Pandu Gunawan
Plus opini pribadi TS


Diubah oleh idaalfaqieh 02-08-2019 00:14
febrianarynaAvatar border
khodijahsiti92Avatar border
sriwijayapuisisAvatar border
sriwijayapuisis dan 33 lainnya memberi reputasi
34
3K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan