Sampai disini, semua sepakat dan menginginkan keadilan pemimimpin yang mendatangka n kebaikan untuk Negara dan rakyat yang dipimpinnya. Lalu timbul pertanyaan besar dalam hati, bagaimanakah mewujudkannya? Para Rabbani mengingatkan bahwa jika kita mengingkan pemimpin yang abik maka kita harus memulai perbaikan itu dari diri kita dan masyarakat, sebab ada satu kaidah  yang sudah baku dan terbukti dalam sejarah, “sebagaimana keadaan kalian, begitulah keadaan pemimpin kalian”.
 
Karakter pemimpin sangat berkaitan erat dengan karakter rakyatnya, jika rakyat baik maka pemimpinnya juga baik, begitu  juga sebaliknya. Oleh karenanya, Hasan al-basri ketika mendapati seagian masyarakat yang memberontak dan melawan kebengisan Al-hajjaj bin yusuf yang telah membunuh ratusan ribu kaum muslimin, beliau mengatakan bahwa al-hajjaj adalah hukuman dengan pedang ! naumun sambutlah hukuman ini dengan bertaubat kepada Allah dan tunduk kepada Nya.

Imam ibnu qayyim al-jauziyah menyampaikan sebuah pesan yang sangat menyentuh, seakan belum pernah ada pesan ahli yang menyentuh dari itu. Beliau mengatakan “ renungkanlah hikmah Allah yang telah memilih para raja, penguasa dan pelindung umat manusia berdasarkan perbuatan rakyatnya, bahkan seakan perbuatan rakyat tergambar dari perilaku pemimpin dan penguasa mereka .
 

Jika rakyat Istiqomah dan lurus maka lurus juga peerbuatan pemimpin mereka. Jiak rakyat adil maka adil juga pengasa mereka. Namun jika rakyat dzalim maka penguasa mereka akan berbuat dzalimjuga.jika tindakan penipuan telah merata ditengah-tengah rakyat, maka demikian  pula pemimpin mereka. Jika rakyat bakhil maka begitu pula pemimpinnya. Semua yang diambil oleh rakyat dari orang-orang lemah, maka akan diambil paksa oleh para pemimpin dari mereka. Jadi karakter para penguasa itu tampak jelas pada perilaku rakyatnya.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari nasehat para ulama Rabbani ini demi mewujudkan pemimpin yang kita harpkan.

Sumber : www.  Majalah-assunnah.com