CNBC Indonesia
Selasa, 18 Juni 2019. 14.20 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Pilpres 2019, perolehan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf babak belur di sejumlah daerah atau provinsi. Ini memunculkan pertanyaan, apakah Jokowi akan tetap membangun daerah-daerah yang warganya lebih banyak berseberangan atau tak mendukungnya?

Presiden Jokowi sempat mengundang beberapa kepala daerah yang perolehan suaranya banyak mendukung Jokowi. Ada enam daerah antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Bali, NTT, dan Papua.

Tujuan Jokowi untuk memonitor apa saja yang dulu diusulkan oleh para kepala daerah sudah ditindaklanjuti oleh para menterinya dalam hal investasi dan pembangunan infrastruktur daerah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menepis anggapan kepala daerah yang diundang hanya daerah yang perolehan suaranya yang tinggi terhadap Jokowi.

"Bukan, beliau mau meneruskan mengundang yang lain. Ini momen tadi dibikin sambil dibuat jadwal untuk memanggil gubernur dan walikota yang lain," kata Basuki, Senin (17/6)

Basuki mencontohkan proyek tol di Sumatera Barat dan Riau tetap berlanjut. Dua provinsi menjadi bagian dari ruas tol Trans Sumatera. Pada pilpres kemarin, Jokowi memang kalah di dua provinsi tersebut.

Ia menegaskan tak ada diskriminasi terhadap daerah yang perolehan suara Jokowi rendah.

"Tidak ada. Infrastruktur semua sama," tegas Basuki.

Seperti diketahui Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di 21 Provinsi sedangkan Prabowo-Sandiaga di 13 provinsi.

Beberapa provinsi yang Jokowi kalah suara dari Prabowo Sandiaga antara lain Bengkulu, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Banten, Aceh, NTB, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Riau.