Penyesalan memang datang di akhir. Bagaimana tidak? Kau melakukan sesuatu yang seharusnya mungkin untuk dilakukan menjadi tidak mungkin karena kesalahanmu sendiri. Lalu pada akhirnya kau hanya menyesal, mengumpat , dan mengutuk takdir . Tidak , sejatinya kau saja yang kurang memahami hidup. Mungkin secara umur kau memang sudah dewasa. Namun dalam menentukan pilihan hidup kau masih bingung layaknya remaja yang sedang mengalami pubertas. Kau berharap jika seandainya saja dulu tidak melakukan hal ini atau hal itu. Kau berharap seandainya waktu dapat diulang agar bisa memperbaiki semuanya. Dan pada akhirnya kau akan kembali menyerah. Kembali mengumpat takdir yang menurutmu kejam. Putus asa tanpa harapan. Hanya terpaku pada penyesalan. Merutuki seharusnya aku seperti itu seperti ini. Karena pada akhirnya hidup itu memang berdasarkan seharusnya.