Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

meanynovendiAvatar border
TS
meanynovendi
Tradisi Lampu Colok di Kota Bengkalis
Tradisi lampu colok

sumber foto : Fajar Afdhal Fitrah (akun fb)



Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti semua umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di negara kita Indonesia.

Suasana Ramadhan yang syahdu, mengajak setiap diri untuk lebih giat beribadah menjemput pahala dan keridhoan Allah SWT.

Berbagai macam adat dan tradisi menyambut kedatangan Ramadhan. Ada kebiasaan Mandi Berlimau di beberapa tempat di daerahku. Kemudian tradisi buka puasa bersama, baik dengan keluarga maupun bersama teman.

Pada siang dan malam hari juga diisi dengan bertadarus melantunkan kalam ilahi. Menjelang pertengahan Ramadhan, para wanita mulai sibuk membuat kue untuk hidangan para tamu di saat lebaran nanti.

Namun, dari semuanya ada satu tradisi yang masih tetap dilakukan hingga kini. Yaitu, tradisi lampu colok.


Sumber : Fajar Afdhal Fitrah (akun FB)


Tidak tahu pasti sejak kapan tradisi ini ada di kota tempat aku tumbuh dan besar, yaitu Bengkalis. Yang jelas, sejak aku masih kecil, tradisi ini sudah ada dan selalu ditunggu jika bulan Ramadhan tiba.

Bengkalis merupakan sebuah pulau yang ada di tengah-tengah selat malaka di antara Sumatera dan Malaysia. Berbagai etnik menempati kota ini. Dalam keberagaman kami semua hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Menyambut tradisi colok ini, bukan hanya umat muslim saja yang gembira, tapi yang non muslim juga ikut merasakan meriahnya.

Sepanjang jalan di kota sampai ke desa di penuhi dengan lampu colok yang disusun dengan berbagai macam bentuk desain. Rata-rata adalah bentuk mesjid.


Sumber : Fajar Afdhal Fitrah ( akun FB )



Lampu colok ini dibuat oleh tangan-tangan kreatif pemuda setempat. Dari mulai mencari bahan untuk lampu,- yang menggunakan kaleng bekas minuman ringan-, membuat lubang untuk sumbu dan mengisi kaleng tersebut dengan bahan bakar. Biasanya menggunakan minyak tanah/minyak lampu.

Lantas mereka akan membuat kerangka desain dengan menggunakan kayu balok dan kawat untuk menggantung lampu colok yang sudah selesai dibuat. Semua biaya di dapat dari para donatur. Mereka mengetuk pintu dari rumah ke rumah, mengutip iuran seikhlasnya. Namun kadang, ada juga yang mendapat donasi dari pejabat setempat atau orang yang berduit di daerah mereka.

Para pemuda bekerja siang dan malam, agar nanti selesai tepat waktu. Lampu colok akan dinyalakan tepat pada malam ke-27 Ramadhan sampailah malam pertama Syawal.



Sumber: Fajar Afdhal Fitrah ( akun FB )


Lampu colok ini biasanya akan dinilai dan dipilih pemenangnya oleh para juri yang ditentukan oleh pemerintah daerah setempat. Hal pertama yang dinilai tentulah dari segi desain dan keindahan lampu colok tersebut.

Malangnya, terkadang cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan dan angin, kadang mengganggu keindahan lampu colok ini. Bukan hal mudah di saat cuaca sedang tak menentu untuk menjaga agar semua api dari lampu colok tetap menyala dan tetap menampakkan bentuk sempurna desain yang dibuat.

Inilah salah satu tradisi Ramadhan yang ada di daerahku. Meski sekarang aku sudah tidak lagi tinggal di sana, karena harus merantau, tapi tradisi ini selalu aku rindukan setiap Ramadhan tiba.

Bagi yang ingin melihat tradisi ini, silahkan berkunjung ke Kota Bengkalis, setiap malam ke-27 Ramadhan. Nikmati keseruan melihat desain indah yang dibentuk oleh cahaya dari lampu colok.
friya1Avatar border
mbak.farAvatar border
rojabmaulanaAvatar border
rojabmaulana dan 24 lainnya memberi reputasi
25
2.6K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan