Selamat malam, senang berjumpa kembali dengan kalian di threadku yang masih banyak belajar. Setelah threadku yang berjudul Menjadi Diri Sendiri, Kali ini aku akan membahas tentang rasa takut atau kita sering dengar fobia.

Setiap individu mempunyai rasa takut dalam dirinya. Kadar rasa takut itu pun beragam. Terkadang banyak orang yang tidak mengerti dengan rasa takut yang kita alami. Rasa takut berlebihan ini disebut fobia.




Saat aku masih SMP, aku pernah dibawa ke Pasar Baru, saat itu mobil diparkir di parkiran yang paling atas. Aku sangat ketakutan. Aku gak berani bilang kalau aku takut dengan ketinggian.

Waktu di mobil ada nenek, tante dan supir. Masih kuingat waktu itu parkir di lantai paling atas. Bagi kalian yang pernah main ke Pasar Baru, mungkin tahu lantai yang paling atas itu lantai berapa.

Saat mobil sudah berhenti, aku sudah membayangkan berdiri di atas ketinggian. Untuk mengantisipasi perasaan itu, aku segera mengambil air wudhu dan mengerjakan solat dzuhur.

Selesai solat dzuhur, tante membawaku masuk. Pertama kali yang kulihat adalah eskalator. Tak perlu kujelaskan lagi apa itu eskalator. Kalian pasti sudah tahu.

Langkah kaki ini tertuju ke eskalator itu. Semakin takut. Rasa gugup menghantui. Mataku tertuju ke arah bawah, di mana aku bisa melihat orang berlalu lalang di bawah. Kakiku melemas. Aku mulai merasa pusing. Takut. Hanya itu yang aku rasakan.

Seketika tante melihat wajah tegangku yang sudah tidak bisa dibohongi lagi. Tapi tante terus memaksaku. Aku bisa naik esklator jika dari bawah ke atas. Sedangkan untuk turun biasa menggunakan tangga darurat, jika di supermarket di kotaku.

Ini bukan masalah sering dan tidaknya aku ke mall. Bukan juga masalah kampungan dan tidaknya. Aku benar-benar takut. Tidak tahu apa yang aku pikirkan. Keringat dingin keluar bertubi-tubi.

Akhirnya aku memutuskan untuk tinggal di mobil. Tidak peduli selama apa pun mereka di dalam pasar. Namanya takut ya takut. Padahal udah jauh-jauh dari Sumedang ke Bandung.

Menginjak kelas tiga SMP, aku lebih sering pergi ke supermarket, mall, bersama teman-temanku. Sedikit demi sedikit perasaan takut itu mulai hilang. Walaupun belum seutuhnya.

Dan, baru kemarin aku liburan ke daerah Garut, yaitu ke Sabda Alam. Di sana ada wahana bermain air. Tentunya identik dengan perosotan yang super tinggi. Liburan ke sana dengan keluarga. Rasanya sangat bahagia.

Sampai di Sabda Alam. Aku langsung mengganti pakaian dan berhambur ke kolam renang. Saat itu aku berkenalan dengan salah satu pengunjung juga. Dia ngajakin aku naik perosotan yang paling tinggi. Tanpa pikir panjang, aku langsung menyetujuinya.

Sebenarnya aku menyetujui ajakannya bukan karena aku berani. Tapi aku gengsi. Masa iya aku takut dengan ketinggian. Sampai saat aku sudah di atas. Aku hanya berdoa dan memberikan sugesti pada diriku bahwa aku bisa, aku berani.

Pertamanya aku masih takut. Masih ada rasa tegang berlebihan. Bahkan badanku sulit dilemaskan. Tapi aku mulai memberanikan diri untuk yang kedua kali hingga terus terusan ketagihan.



Untuk lebih jelasnya, bisa ditonton video di bawah ini.




So, buat kalian yang juga punya fobia, kalian juga bisa, kok. Buktinya aku juga bisa, walaupun prosesnya lumayan lama.

Untuk hari ini sampai di sini dulu ya. Jangan lupa like, komen and subscribe.
Bawa cendol juga ya.

Brina
25 April 2019