Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyunwieAvatar border
TS
nyunwie
Anak Muda Jangan Tuman!


Quote:


...


Jujur saja pasti banyak Agan Sista yang pernah mengalami kejadian seperti Panjul dan Cuplis di atas? Kalau Ane, yang kebetulan tinggal di kawasan padat penduduk. Entah sudah berapa kali Ane mengalami kejadian seperti Panjul dan Cuplis. Entah sudah berapa calon legislatif yang memang masuk daerah pilihan di rumah Ane atau tim kampanye dari pelbagai partai datang ke daerah rumah Ane untuk menyampaikan visi, misi serta program kerja mereka JIKA nanti mereka menjabat di kursi DPR atau calon presiden yang diusung partainya memenangkan pemilihan umum april nanti.

Di tengah menggeliatnya gerakan kampanye di dunia maya. Cara "blusukan" tetap menjadi primadona Capres, Caleg, maupun tim kampanye merebut hati masyarakat. Sudah menjadi rahasia umum terkadang mereka (yang berkampanye) blusukan dengan membawa bingkisan-bingkisan yang tersembunyi di belakang tangan. Apapun jenisnya. Mulai dari sembako, kebutuhan sehari-hari, hingga uang tunai.

Dengan alasan mendengarkan aspirasi masyarakat, atau menyampaikan visi dan misi. Mereka datang ke tengah masyarakat. Mereka mempunyai tim yang dikhususkan untuk menghimpun masa.

Masa dihimpun biasanya di suatu pos ronda, warkop, atau rumah warga yang memang atau di sewa menjadi posko kemenangan. Jumlahnya tergantung, tapi biasanya berjumlah puluhan orang.

Bertukar pikiran?

Nyatanya tidak!

Yang ada hanya komunikasi satu arah. Seperti halnya mahasiswa yang mendengarkan dosen "tengek"mengajar. Yang tidak peduli mahasiswa sibuk sendiri di tengah dia yang sedang memberikan materi. Kemudian di akhir pertemuan, warga yang datang mendengarkan 'jurkam' berbicara, diberi amplop yang berisi uang antara 50 sampai 100ribu.

Let me pause here.


Quote:


Tak hanya itu. Nyatanya juga bukan rahasia lagi. Para jurkam 'membeli suara' menjelang hari-hari pemilihan nanti. Mungkin Panjul salah satu suaranya yang sudah dibeli seharga paketan kuota internet sebulan. "Serangan Fajar" telah berganti makna dalam proses panjang pemilu ini. Bukan rentetan desing peluru terdengar. Tapi bisik manja dengan tangan mengepal uang. Jika berdalih "ambil uangnya jangan pilih orangnya." SALAH. Itu kesalahan besar. Itu sama saja kamu korupsi. Transaksi suap menyuap. ILEGAL itu jelas, melanggar hukum pastinya. Dan KAU KRIMINAL lah sudah.

Jangan merasa kamu hanya seorang yang kecil. Jangan merasa suara kita tak berarti. Bayangkan orang lain tak memilih. Dan hanya suaramu satu yang sah. Dan kamu memilih karena kamu diberi imbalan selembar rupiah berwarna merah. Ahh siapa tega menggadaikan Negara ini 5 tahun kedepan hanya seratus ribu rupiah. Tapi kalau kamu tega yah sudah. Mungkin kamulah penjahat sesungguhnya.

Anak muda harus berani katakan tidak pada suap. Anak muda harus berani jadi tonggak terdepan berantas korupsi. Tak perlu mencari diujung tertinggi dalang korupsi. Cukup tanamkan pada diri kalau korupsi itu perbuatan yang keji. Dan tularkan benih-benih kejujuran pada orang sekitarmu. Kita sudah cukup diwariskan budaya korupsi oleh generasi sebelumnya, jangan jadikan korupsi ini warisan lagi untuk anak cucu kita kelak nanti.

Anak muda jangan main aman.
Menutup mata tak berani melawan.
Anak muda harus berani bertindak.
Jangan diam sembari mengelak.

Korupsi jangan dijadikan tuman
Korupsi harus terus dilawan
Berlari hulu terus ke hilir
Korupsi harus dianulir

Anak muda jangan gampangan
Anak muda ga boleh murahan
Lawan semua tindak kerasuwahan
Karna kita semua adalah harapan


...


Salam Kami Bangsa Indonesia
:merdeka emoticon-I Love Indonesia


Quote:


Sumber: 100% ide sendiri
Diubah oleh nyunwie 23-03-2019 00:57
0
1.8K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan