jon.sansiroAvatar border
TS
jon.sansiro
Kisah Jiwa Kecil
Sebuah Perenungan Spiritual .....

Pada suatu hari, di suatu tempat yang tak berwaktu, ada Jiwa Kecil yang berbicara kepada Tuhan, “Aku tahu siapa diriku.”
Dan Tuhan menjawab, “Wow, menakjubkan! Siapakah dirimu?”
JK: “Akulah Terang!”
T:. “Benar! Engkaulah terang” (Tuhan tersenyum lebar)
 
Jiwa Kecil sangat bahagia, karena ia mengetahui apa yang harus diketahui oleh semua jiwa dalam Kerajaan tersebut.
 
JK: “Wow, keren banget!”
 
Tapi tak lama kemudian, mengetahui saja tidak cukup. Ada sesuatu yang mengusik diri Jiwa Kecil, ia ingin menjadi seseorang. Maka Jiwa Kecil kembali kepada Tuhan (bukanlah hal yang buruk bila semua jiwa ingin menjadi Siapa Diri Mereka Sesungguhnya) dan berkata:
 
JK: “Tuhan! Kini aku tahu Siapa diriku, gak ada masalah kan?”
T: “Maksudmu apa engkau ingin menjadi Dirimu Sendiri?
JK: “Mengetahui Siapa Diriku, dan menjadi Siapa Diriku adalah hal yang berbeda. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi Terang!”

T: “Tetapi engkau sudah menjadi terang,” (Tuhan tersenyum.)
JK: “Ya, namun aku ingin merasakan seperti apa!” (jiwa berteriak).
T: “Baiklah, Aku memang sudah tahu bahwa engkau memiliki semangat berpetualang.” ” ( Tuhan terkekeh)
T: “Tapi ada satu syarat…” jawab Tuhan mengubah ekspresiNya.
JK: “Apa?”
T: “Yah, Aku hanya menciptakan Terang, dan tidak ada hal yang lain; dan tidak ada cara yang mudah bagimu untuk mengalami Dirimu Sendiri, karena dirimu adalah segala-galanya.”
JK: “Hah?” (Jiwa Kecil kebingungan).
 
T: “Bayangkan ini, engkau bagaikan sebuah lilin berada di dalam Matahari. Engkau bersama-sama dengan lilin-lilin yang lain, jutaan, milyaran, triliunan lilin yang membuat Matahari bersinar. Dan Matahari bukanlah matahari tanpa dirimu. Matahari tanpa satu lilin… bukanlah matahari sama sekali; karena cahayanya pasti berkurang. Namun, bagaimana mengenal dirimu sendiri sebagai Terang ketika engkau berada di tengah-tengah Terang yang besar—itulah pertanyaannya.”


JK: “Lah, Engkau kan Tuhan, pikir dong!”
T: “Sudah, karena engkau tidak bisa melihat dirimu sendiri sebagai Terang di dalam terang, maka kami akan mengirimmu ke dalam kegelapan.”
JK: “Apa itu kegelapan?”
T: “Sesuatu yang bukan dirimu.”
JK: “Nanti aku takut gelap gak?”
T: “Hanya jika engkau menghendakinya, tidak ada hal yang harus ditakutkan, kecuali engkau sendiri yang menghendakinya. “
JK: “Oh” (jawab Jiwa Kecil dengan perasaaan lega).
 
T: “Supaya engkau mengalami sesuatu, maka hal yang berlawanan akan muncul. Karena tanpa hal yang berlawanan, engkau tidak akan mengetahui apapun. Engkau tidak akan mengetahui apa itu Panas tanpa engkau mengenal Dingin, Atas tanpa Bawah, Cepat tanpa Lambat. Engkau tidak akan mengetahui apa itu Kiri tanpa Kanan, Sini tanpa Sana, Sekarang tanpa Kemudian.”

T: “Dan ketika engkau dikelilingi oleh kegelapan, janganlah acungkan tangan dan berteriak sambil mengutuk kegelapan tersebut. Jadilah Terang di dalam kegelapan, janganlah engkau marah. Maka engkau akan mengetahui Siapa Dirimu Sesungguhnya, dan orang lain pun akan mengetahuinya. Biarlah Terangmu bercahaya supaya orang lain melihat betapa istimewanya dirimu!”
 
JK: “MaksudMu gak ada masalah jika orang lain melihat betapa istimewanya diriku?”
T: “Tentu saja! Tapi ingat, ‘istimewa’ tidak sama artinya dengan ‘lebih baik’. Semua orang istimewa, menurut caranya sendiri! Namun banyak orang yang melupakannya. Mereka akan melihat diri mereka istimewa ketika engkau juga melihat dirimu istimewa.”
 
JK: “Wow, aku bisa menjadi istimewa seperti yang aku inginkan” (jawab jiwa sambil menari-nari kegirangan)

T: “Ya, dan engkau bisa melakukannya sekarang juga,” jawab Tuhan sambil menari dan tertawa kegirangan bersama Jiwa Kecil.
T: “Engkau ingin menjadi istimewa seperti apa?”
JK: “Istimewa seperti apa? Aku tidak mengerti.”
T: “Baiklah, menjadi Terang itu istimewa, dan menjadi istimewa itu mencakup banyak hal. Lemah lembut. Kreatif. Sabar. Apa engkau memikirkan sesuatu yang kau inginkan?

Jiwa Kecil terdiam untuk sejenak.
 
JK: “Aku bisa membayangkan  banyak hal untuk menjadi istimewa. Aku menjadi pribadi yang bersahabat, berbagi, dan peduli orang lain!”
T: “Benar! Dan engkau bisa menjadi semuanya itu, atau sebagian saja kapan pun di setiap waktu. Itulah artinya menjadi Terang.”
 
JK: “Aku tahu! Aku tahu apa yang kuinginkan!” jawab jiwa dengan penuh semangat.
JK: “Aku ingin menjadi istimewa dengan apa yang disebut ‘memaafkan’. Apakah istimewa menjadi pemaaf?”
T: “Ya, tentu saja. Menjadi Pemaaf sangatlah istimewa”
 
JK: “Oke, itulah yang kuinginkan. Aku ingin menjadi pemaaf. Aku ingin mengalami diriku sendiri sebagai pemaaf.”
T: “Bagus, tapi ada satu hal yang harus kau ketahui.”
 
Jiwa tersebut menjadi sedikit gusar. Seolah-olah masih ada hal yang mengganggu.
 
JK: “Apa itu?”
T: “Tak ada seorangpun yang perlu dimaafkan.”
JK: “Tidak ada?” Tanya Jiwa Kecil sambil melongo
T: “Iya, tidak ada seorang pun. Segala yang Kuciptakan semuanya sempurna. Tidak ada satu jiwa pun yang kuciptakan yang tidak sempurna. Lihatlah sekelilingmu.


 
Maka jiwa tersebut menyadari ada jiwa dalam jumlah banyak yang berkumpul. Mereka datang dari segala penjuru Kerajaan tersebut – karena telah tersiar kabar jiwa sedang melakukan percakapan yang luar biasa dengan Tuhan, dan semua orang ingin mendengarnya. Melihat betapa banyak jiwa yang berkumpul, jiwa tersebut setuju dengan Tuhan. Tidak ada yang kurang istimewa, kurang menakjubkan, atau kurang sempurna dari Jiwa Kecil itu sendiri. Begitu ajaib jiwa-jiwa yang berkumpul di sekelilingnya, dan mereka Bersinar begitu terang. Sehingga Jiwa Kecil tidak bisa menatap mereka semua.
 
T: “Lalu siapa yang akan kau maafkan?”
JK: “Wah, gak seru nih. Aku ingin mengalami diriku sendiri bagaimana rasanya menjadi Seorang Pemaaf.” Jawab Jiwa Kecil sambil menggerutu.
 
Maka Jiwa Kecil belajar bagaiman rasanya sedih. Lalu keluarlah Jiwa Ramah dari kerumunan itu.
 
JR: “Jangan kuatir, aku bisa membantumu.”
JK: “Sungguh, tapi bagaimana kau melakukannya?”
JR: “Aku bisa memberikan seseorang untuk dimaafkan!”
JK: “Sungguh?”
JR: “Tentu saja. Aku bisa datang ke dalam kehidupanmu selanjutnya  dan melakukan sesuatu agar kau memaafkan seseorang.”
JK: “Tapi mengapa kau lakukan itu? Engkau adalah Makhluk yang luar biasa sempurna! Engkau yang bergetar dengan sangat cepat dan bersinar sangat terang sehingga aku tak dapat memandangmu! Mengapa engkau memperlambat getaranmu sehingga engkau menjadi gelap dan padat? Apa yang menyebabkanmu – yang begitu ringan dan bisa menari di atas bintang-bintang dan bergerak di Kerajaan ini dengan pemikiranmu – datang ke dalam hidupku dan membuat dirimu begitu berat sehingga melakukan hal yang buruk ini?
 
JR: “Sederhana saja, aku melakukannya karena aku mengasihimu.”
 
Jiwa Kecil tampak tercengang dengan jawaban itu.
 
JR: “Tidak usah kagum. Engkau juga sudah pernah melakukan hal yang sama denganku. Ingat gak? Bukankah kita dulu menari bersama, kau dan aku, berkali-kali. Selama ribuan tahun kita telah melakukannya di setiap waktu dan di setiap tempat. Kau pasti tidak ingat. Kita telah mengalami Semuanya. Kita telah menjadi Atas dan Bawah, Kiri dan Kanan. Kita pernah ada di Sini dan Sana, Kini dan Kemudian. Laki-laki dan perempuan. Orang baik dan orang jahat; kita pernah menjadi korban dan penjahat.”
 
JR: “Dengan demikian, kau dan aku, ribuan kali sebelumnya saling terkait membawa kesempatan yang tepat dan sempurna untuk Mengekspresikan dan Mengalami Siapa Diri Kita Sesungguhnya. Dan kali ini, aku akan datang dalam kehidupanmu berikutnya menjadi orang yang jahat, aku akan melakukan hal yang sangat mengerikan, maka engkau akan bisa merasakan dirimu menjadi orang yang memaafkan.
 
JK: “Apa yang akan kau lakukan? Sesuatu yang mengerikan?”
JR: “Nanti akan kupikirkan” (jawab Jiwa Ramah sambil berkedip).
JR: “Tapi engkau benar akan satu hal.” (sambil berkata dalam suara pelan).
JK: “Apa itu?” (Tanya Jiwa Kecil penasaran)
JR: “Aku akan memperlambat getaranku dan menjadi sangat berat untuk melakukan hal-yang-tidak-begitu-baik ini. Aku akan berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan diriku. Dan aku minta satu hal kepadamu.”
JK: “Oh, apapun itu, sebutkanlah! Aku akan menjadi pemaaf! Aku akan menjadi pemaaf!” (sambil menari dan menyanyi)
 
Lalu Jiwa Kecil melihat Jiwa Ramah sangat tenang.
 
JK: “Apa itu? Apa yang bisa kulakukan untukmu? Engkau adalah malaikat yang bersedia melakukan hal ini untukku!”
 
T: “Tentu saja Jiwa Ramah adalah seorang malaikat! Semuanya! Ingatlah: Aku selalu mengirimkan malaikatku padamu.”
 
Jiwa Kecil kini lebih lagi ingin mengabulkan permintaan Jiwa Ramah
 
JK: “Apa yang bisa kulakukan untukmu?”
JR: “Pada saat aku menyakitimu, pada saat terburuk yang bisa kamu alami – pada saat itu …”
JK: “Ya?”
JR: “Ingatlah Siapa Diriku Sesungguhnya.”
JK: “Tentu! Aku janji! Aku akan selalu mengingatmu sebagaimana aku melihatmu sekarang ini!”
JR: “Bagus! Karena engkau tahu, aku akan berusaha keras berpura-pura, aku akan melupakan diriku sendiri. Aku tidak akan mengingat siapa diriku, dan mungkin aku akan lupa dalam waktu yang lama. Dan jika aku melupakan Siapa Diriku, bahkan mungkin Engkau melupakan Siapa Dirimu, maka kita berdua akan tersesat. Kita akan membutuhkan jiwa yang lain untuk mengingatkan kita berdua tentang Siapa Kita.
JK: “Tidak akan! Aku berjanji akan mengingatmu! Aku akan berterima kasih karena engkau membawakanku hadiah ini—kesempatan untuk mengalami diriku sebagai Aku.


 
Maka persetujuan pun dibuat. Jiwa Kecil pergi ke kehidupan yang baru, bersemangat untuk menjadi Terang, dan bersemangat untuk menjadi apa yang disebut Pemaaf.

Jiwa Kecil tersebut menunggu dengan penuh cemas supaya bisa mengalami dirinya sendiri sebagai Pemaaf, dan berterima kasih untuk jiwa apapun yang membantu mewujudkannya.
Dan dalam kehidupan yang baru tersebut, ketika ada Jiwa Baru yang muncul, apakah Jiwa tersebut membawa sukacita atau kesedihan—terutama adalah kesedihan—Jiwa Kecil berpikir apa yang Tuhan pernah katakan:
 
“Ingatlah selalu, Aku hanya mengirimkan malaikatKu padaMu” sambil tersenyum
 

jeniussetyo09Avatar border
makgendhisAvatar border
makgendhis dan jeniussetyo09 memberi reputasi
3
672
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan