Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elpacino16Avatar border
TS
elpacino16
Hai Generasi Millenial! Cegah Politik Uang Dalam Pemilihan Umum!

Selamat Pagi/ Siang/ Sore/ Malam Agan dan Sistah dimanapun kalian berada!

emoticon-Salam Kenalemoticon-Angel




Kurang Lebih sebulan lagi (sejak tulisan ini dimuat di Kaskus) pada 17 April 2019, kita sebagai warga negara Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menghadapi sebuah ajang pesta demokrasi terbesar dalam sejarah bangsa ini, ya apalagi kalau bukan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden R.I , dan juga DPR, DPD dan DPRD secara serentak dalam satu waktu se-Indonesia. Benar-benar akbar rasanya.

Nah, pastinya masing-masing calon, entah itu dalam lingkup legislatif maupun eksekutif, pasti mencurahkan segala usaha semaksimal mungkin agar dirinya terpilih dan dipilih oleh rakyat, bukan? Bagaimana caranya? Ya dengan berkampanye, membuat baliho “Plihlah Aku, Maka Akan Aku Kabulkan Permintaanmu..”, Buatu iklan di Koran, TV daerah atau TV Nasional, Buat poster, pesan berantai, bagi-bagi kaos bertuliskan calon, dan lain-lain sebagainya.

Dari sekian banyak cara agar dirinya dapat dipilih oleh rakyat, ada satu cara yang, mungkin sebagian agan dan sista disini pernah melihat , mendengar, ataupun merasakannya langsung, yakni bagi-bagi unag atau bahas kerennya Money Politics. Sebenarnya, Money Politics itu apa sih?

Menurut KPK, Politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pemberian bisa dilakukan dengan uang ataupun barang.

Cara pendistribusiannya pun bermacam-macam. Tapi apapun itu, membagikan uang ataupun barang agar dia dipilih IMHO menurut ane sangatlah salah, dan bagi ane pribadi tidak akan ane pilih orang itu. Mengapa? Simak penjelasan ane berikutnya.

Jika seorang calon melakukan money politics, pastilah dana yang ia keluarkan tidak sedikit. Selevel anggota DPRD saja bisa memiliki daerah pemilihan yang mencakup beberapa kecamatan di suatu Kabupaten/Kota, yang pastinya tidak sempit dan memiliki banyak jumlah penduduk. Jika ia melakukan politik uang , bayangka dana yang harus ia gelontorkan untuk itu, belum lagi menggaji tim pemenangannya dia, dan juga promosi dan kampanye dengan cara “tradisional” lain. Mungkin agan dan sista sering melihat hal ini, tetangga ataupun orang terkenal di Kecamatan/ Kabupaten/ Kota agan dan sista mencalonkan diri sebagai Caleg, dan ia memang terkenal sudah kaya.

Namun, apakah agan dan sista pernah terpikir kalau, sebenarnya berapa sih total gaji+tunjangan seorang caleg? emoticon-cystgNah, menurut ane total gaji+tunjangannya ketika ia sudah menjadi anggota legislatif tidak lah sebanding dengan dana yang ia gelontorkan saat masa kampanye, apalagi kalau ia melakukan politik uang. Maka, besar kemungkinan kalau ia akan melakukan “sedikit” tindakan korupsi, seperti tilep-menilep anggaran, dan lain sebagainya. Lagu lama!


Quote:


Untuk itu, jika gan dan sista menemuia seorang calon yang melakukan politik uang, ada kemungkinan besar bahwa ia pasti akan melakukan praktek korupsi pula (meskipun bukan yang jumlahnya ratusam triliun) saat ia menjabat nanti. Maka dari itu, saran ane kalau menemui hal yang seperti itu, janganlah dipilih. Satu lagi, jangan golput! Sekalipun agan dan sista menilai tidak ada pasangan yang benar-benar baik dan perfect menurut agan sista, tetap pilih! Pilihla yang terbaik dari yang terburuk.

Sekian trit sederhana dari ane kali ini. Terimakasih sudah membaca.
emoticon-Wagelasehemoticon-Jempol
 
Sumber Tulisan : Pemikiran TS
Sumber Referensi : KPK
Sumber Gambar:
1
2
3





Diubah oleh elpacino16 14-03-2019 09:11
0
298
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan