annaharryAvatar border
TS
annaharry 
Mama Muda Memilih
Mama muda tetap harus produktif.


sumber foto: koleksi pribadi, salah satu karya bersama para penulis hebat. Antologi bertajuk 'samudraning asmara'

Angin membelai lembut, rambut kemerahan yang sesekali berayun. Sepasang mata coklat menatap takjub, ia memandangi matahari sore yang menyiratkan warna jingga ... Langit sore itu begitu cantik, secantik gadis kecil yang duduk di depan rumah, memandangi langit sore sebelum langit benar benar gelap.

Andini, gadis berusia delapan tahun, memiliki rambut ikal kemerahan, panjang sebahu ... Ia tengah duduk di sebuah bangku kecil di teras rumahnya. Tersenyum manis, pandangan matanya tak lepas dari senja yang tengah bersambut.

Di dalam rumah, sang ibu menatapnya nanar, ada gundah di sana. Ia memandangi gadis kecil itu, gadis yang pertama kali memanggilnya ibu. Riak bahagia seketika menyeruak, saat gadis kecil yang saat itu berusia setahun, memanggil dirinya 'ibu'.

'Bagaimana ibu bisa bahagia nak, jika ibu harus kehilangan banyak waktu berharga bersamamu. Satu sisi, ibu ingin fokus membesarkanmu, sisi lain ada gejolak di hati tentang sebuah cita cita, 'bermanfaat untuk orang lain'.

Beberapa hari belakangan, ibu muda berusia belum genap tiga puluh tahun itu galau bukan kepalang. Ultimatum suaminya membuatnya ragu, tetap bertahan atau akan berhenti sampai di sini. Ia kembali menangis, tatapannya nanar.

Dulu, sebelum menikah dia seorang aktifis. Setiap hari, ada saja kesibukannya. Dia menghabiskan hampir sepuluh jam sehari di luar rumah, sibuk dengan kegiatan sosial bersama pemuda karangtaruna. Semenjak menikah, semua itu praktis ia tinggalkan. Ikhlas.

Kini sembilan tahun berlalu, gadis kecilnya semakin cerdas dan kritis. Banyak pertanyaan yang kadang menyulitkan sang ibu. Sesakali ia merasa kesulitan saat membantu gadis kecilnya mengerjakan pekerjaan rumah. Ia berpikir, bagaimana dengan ibu ibu lain, yang notabene pendidikannya sebatas sekolah dasar. Miris.

Grup whattsapp walimurid kala itu menyadarkannya. Ia harus berbuat sesuatu, agar kesulitan wali murid 'dengan keterbatasan' bisa mendapat solusi yang tepat.

Beberapa kali musyawarah dengan pihak guru dan orangtua akhirnya diperoleh sebuah keputusan,
Quote:
.

Sejak itulah, waktu bersama anaknya praktis berkurang, lambat laun kegiatan semakin padat. Ia semakin sering di luar rumah. Menghabiskan banyak waktu dalam kegiatan sosial.

Quote:
.

Quote:


Pernyataan --protes sekaligus peringatan--suaminya membuatnya harus memilih. Yah ... Pilihan yang sama- sama berat.

Akhirnya dia harus berada di satu titik, keputusan.

Quote:
.

Bagaimana dengan forum yang ia gawangi? Terbengkalai?

Quote:


Quote:


***

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Semoga Tuhan menjadikannya sedekah jariyah, sampai kelak ia menutup mata.

mau makan enak, coba ini

Malang, 10 Maret 2019
Diubah oleh annaharry 21-03-2019 01:08
12
4.9K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan