Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyunwieAvatar border
TS
nyunwie
Satu Atau Dua, Pilih Satu Atau Dua, Tetap Indonesia

HEYOO YOOO YOOO
HELLO EPERYY BADEEEHHHH
:welcome
emoticon-Hammer2
Kembali lagi bersama TS tampan yang engga lebih tampan dari Babang Tamvan
:tepar  
Ngomong apa sekarang? heemmm PEMILU? boleh juga ....
Sebelumnya, kita joget dulu biar otot-otot engga tegang, biar lo jadi senang, ga rese kek kecowa terbang
:goyang :goyang :goyang



Credit to kpu.go.id

Pemilihan Umum presiden akan berlangsung sebulan lagi. Tanggal 17 April 2019 tepatnya. Indonesia, sekali lagi akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Pemilu tanggal 17 April nanti dipercaya sebagai pemilu terbesar yang pernah diselenggarakan selama Republik ini berdiri. Bagaimana tidak, pemilu 17 April nanti akan ada 5 kotak. Indonesia akan memilih anggota DPR-RI, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten Kota, anggota DPD dan tentunya kita akan memilih pasangan calon presiden dan wakilnya.

Tentunya dari 5 perebutan kekuasaan itu. Perebutan kursi RI-1 yang paling menyita perhatian. Persaingan untuk menduduki kursi orang nomor 1 di Indonesia ini sangat terasa bahkan pembahasan tentang itu selalu menjadi topik utama yang sering dibahas, bukan hanya di media massa, tapi juga di warung-warung kopi di tengah masyarakat.


Credit to fajaronline.co.id

Konsentrasi perebutan kursi presiden periode tahun 2019-2024 sangat menyita perhatian bahkan jauh sebelum KPU secara resmi menabuh "gong"  perebutan kursi orang nomor satu di Republik ini. Kita disuguhkan drama-drama para elit  politik guna meramaikan panggung pertunjukanya. Belum lagi kontroversi-kontroversi yang terjadi, yang membuat persaingan untuk memperebutkan kursi presiden semakin panas bahkan terkesan "membakar".

Persaingan sangat amat terasa. Bukan hanya di tingkat para elit politik. Bahkan persaingan sudah sangat terasa hingga ke bawah ke tingkat simpatisan. Guna memenangkan hati 240 juta Penduduk Indonesia. Segala cara dilakukan. Dari kampanye yang masif di ruang publik maupun media sosial, hingga pendekatan persuasif ke tengah-tengah masyarakat.

Credit to nu.or.id

Namun, terkadang kita juga menemui cara-cara kotor yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu guna menjatuhkan sang lawan. Oknum-oknum ini rasanya belum cukup jika belum melihat lawannya tersungkur jatuh terhunus pedangnya. Sayangnya banyak orang Indonesia yang "buta" tentang percaturan politik Negeri ini. Hingga akhirnya rencana si oknum berjalan lancar. Itu terbukti dengan banyak hoaks, serta saling hujat di media sosial bahkan di dunia nyata antara para pendukung paslon. Sehingga Indonesia "seolah" terpecah menjadi dua. Dan seolah membuat Indonesia sebagai Negaa yang minim toleransi bahkan cenderung diskriminasi.

Ohh damn, saya selalu berharap selamanya akan tetap menjadi seolah dan tidak akan pernah menjadi nyata.



Sebagai warga negara, kita mempunyai hak untuk memilih. Tapi mesti diingat, MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH ITU BUKAN PILIHAN. Kita berhak untuk memilih tanpa ada unsur pemaksaan. Terlebih dalam pemilihan umum yang sangat menentukan nasib Bangsa ini 5 tahun kedepan. Rasa-rasanya sudah menjadi hak kita untuk memilih calon presiden manapun yang menurut pandangan dan opini kita itu baik dan benar. Dan kewajiban kita pula menggunakan hak pilihan itu.

TAPI ...

Sebagai manusia kita berkewajiban menghargai dan menghormati pilihan orang lain. Dan manusia yang baik adalah manusia yang menunaikan kewajibanya sebelum menuntut hak nya. Remember, Indonesia dikenal dunia karena penduduknya yang beragam dan toleransi keberagamanya. Sudikah kita merusak itu semua?

Ada beberapa yang harus diingat dan mungkin bisa jadi bahan pertimbangan kita semua dalam menyikapi panasnya perebutan singgasana orang nomor satu di Indonesia ini.

Bersangka baiklah pada keduanya


Credit to kisahagamaislam.blogspot.com

Kita tahu setiap partai politik pasti memiliki kepentingan politik untuk partainya sendiri selain untuk Republik ini. Tapi apa salahnya kita berperasngka baik, bukankah juga Tuhan selalu mengajarkan kita untuk selalu berperasangka baik. Terlepas niat busuk di balik itu semua anggaplah itu oknum jahat yang hanya mementingkan perutnya sendiri saja. Yakini saja kedua calon presiden kita adalah orang baik yang akan membawa Negeri ini ke arah yang lebih baik. Toh, tidak mungkin kan ada yang berniat menghancurkan Negeri ini, lah wong dua-duanya juga warga Indonesia. Pasti ingin Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera bukan?


Ingat satu hal, tidak ada yang pasti dalam politik



Credit to obrolanwarungrakyat.wordpress.com

Politik itu satu hal yang tidak pasti, hitam dan putih semua tergantung kondisi, semua tergantung strategi. Janganlah terlalu keras sampai-sampai menghina lawan. Karena tidak menutup kemungkinan dikemudian hari partai yang kamu anggap lawan akan menjadi kawan. Apa tidak malu, nantinya jika kita sudah menghina-hina orang karena berbeda dukungan dikemudian hari partai yang kita dukung berkoalisi dengan mereka partai yang sebelumnya kamu hina. Jika kamu seorang anggota partai politik atau bahkan kamu seorang petinggi parpol, mungkin itu tidak masalah. Karena memang sudah mengerti dalam politik tidak ada sesuatu yang pasti. Tapi jika kamu hanya seorang simpatisan pendukung parpol tertentu hanya karena cinta buta mu pada pada calon presiden yang diusung partai yang kamu dukung, mau ditaruh dimana muka mu?


Lingkaran hidupmu lebih penting dari pada membela idola mu


Credit to cnnindonesia.com

Mungkin ini penekanan yang paling ideal untuk kondisi saat ini. Jujur, berapa dari kalian yang harus menjarak dengan saudara, sahabat, dan teman. Atau mungkin gebetan? Angkat tangan jika kalian merasakan jarak dengan lingkaran hidupmu karena perbedaan pilihan calon presiden!

FYI: TS bukan cuma angkat tangan, tapi angkat jemuran emoticon-Hammer (S)(apaan sih ga lucu !!)

Jika boleh curhat. Jujur, saya merasakan hal yang memilukan hati belakangan ini. Saya dikick dari group whatsapp alumni SMA hanya karena saya tidak menyetujui pendeklarasian dukungan alumni SMA saya terhadap salah satu paslon. Padahal saya tidak menyetujui bukan karena saya berbeda pilihan. Tapi saya hanya tidak setuju kalau perkumpulan yang seharusnya untuk menjalin silaturahmi dimasukan unsur politik didalamnya. Salah tempat, menurut saya. Tapi apalah daya, NETRAL saat ini rasanya seperti sebuah dosa.

Percayalah sobat, lingkaran hidupmu itu lebih penting. Jangan kamu rusak itu hanya karena berbeda pilihan. Karena apa? Karena jika kamu sedang dalam kesulitan, saya yakin idolamu takan membantu mu. Mendengarmu saja mungkin tidak. Tapi saudaramu, sahabatmu, temanmu, pastilah bisa membantu, sekalipun tidak. Pastinya kamu bisa berkeluh kesal dengan mereka. Pada Presiden? Bertemu saja rasanya satu hal yang hampir mustahil.

Pada akhirnya sampai pada nanti Presiden telah terpilih, Nomor 1 atau Nomor 2, jika dari dalam dirimu masih mengkotak-kotak segala hal, mendiskreditkan perbedaan, menganggap perbedaan dengan kebencian. Siapapun Presidennya. Jangan harap Indonesia akan menjadi negara maju seperti yang kita impikan.

So, satu atau dua, pilih satu atau dua katakan kita semua INDONESIA.
:merdeka emoticon-I Love Indonesia :ayoindonesia

...


Genderang ditabuh dengan kencang tanpa ragu
Pertiwi mendayu sambut perayu bermandi peluh
Diantara ragu janjikan terus dendangkan lagu
Diufuk layu menembus pembayang jiwa pelalu

Pertiwi semarak sambut gemerlap diujung gelap
Kobarkan juang perayu gegap berkumandang
Temaram berikan harapan tak gentar walau sembap
Kembalikan senyum pertiwi yang tlah lama hilang

Perayu usir belalang, belalang pergi tikus datang
Grogoti padi tikus hilang sisakan jejak kaki belalang
Pertiwi geram bukan kepalang padinya hilang dalam semalam
Pertiwi ku cerdas bukan kepalang tak mau salahkan belalang kelam

Genderang berkumandang walau padi menghilang
Pertiwi sajikan anggur ranum penuhi cawan
Perayu bukan budak pemakan pisang
Tak mau terlena anggur secawan

Pertiwi ku muram, perayu tak lagi berdendang
Tikus senang bedansa dibalik belalang riang
Pertiwi ku besar, terus menangis tujuh tiran
Rindukan perayu bernyanyi kebenaran


...

Salam kami Bangsa Indonesia
emoticon-I Love Indonesia

Spoiler for Closing song:


Sumber : Otak oh otak
Sumber gambar: sinisini sini sini sini dan sini
0
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan