Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wowonwaeAvatar border
TS
wowonwae
Mari Memetik Listrik di Kebun Angin
Pepatah bilang : Apa yang kau tanam, itulah yang akan kau tuai. Kalau kita berkebun kelapa misalnya, maka kita akan panen buah kelapa juga. Berkebun jambu, maka panennya buah jambu. Nah, apa jadinya kalau berkebun angin? Apa yang akan dipanen? Ternyata hasilnya adalah energi listrik!


Spoiler for Riset:


Lantas apa yang sebenarnya ditanam di kebun angin? Adalah turbin angin, teknologi berbentuk turbin dengan tiang pancang yang mengkonversi angin menjadi listrik. Alat ini menghasilkan listrik dengan memanfaatkan gerakan angin yang memutar baling-baling, semakin tinggi kecepatan angin maka potensi listrik yang dihasilkan juga akan semakin besar.

Untuk mengembangkan teknologi kebun angin, ada tiga komponen yang terpenting untuk dipahami perawatan dan keamanannya : baling-baling, inverter dan generator. Tantangannya adalah bagaimana menyediakan suku cadang yang murah dan memiliki daya ketahanan yang tinggi.


Meski terkesan sederhana, teknologi kebun angin memiliki beragam peruntukan yang didasarkan pada ukuran dan besarnya energi yang dihasilkan. Turbin dengan kapasitas di atas 100 KW termasuk dalam skala besar, inilah yang biasa dikebunkan secara masif sebagai pusat pembangkit listrik. Sementara yang berkapasitas di bawah 100 KW hanya diterapkan untuk memasok kebutuhan skala rumah tangga saja.

Hingga saat ini, Amerika Serikat tercatat sebagai salah satu negara penghasil listrik dari kebun angin terbesar. Salah satu kebun angin terbesar terletak di California yang disebut Alta Wind Energy Center. Kebun angin ini melakukan mengembangkan lebih dari 600 turbin untuk memasok energi ke 257.000 rumah di wilayah tersebut.

Spoiler for Peringkat:


Bagaimana dengan Indonesia? Mohamad Dahsyat, pemerhati turbin angin dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan, sejauh ini teknologi kebun angin dapat menjadi alternatif untuk menggantikan sumber energi seperti minyak bumi dan gas alam yang cadangannya telah menipis. Namun perlu dipahami, sebelum memanfaatkan teknologi ini perlu dilakukan suvei pengukuran angin dan kajian identifikasi daerah potensial serta karakteristik angin di seluruh wilayah nusantara. Menurut Mohamad Dahsyat inilah yang pemerintah sekarang sedang lakukan.



Untuk daerah dengan kecepatan angin rata-rata tahunan di atas 4,5 m/detik, teknologi kebun angin skala besar dapat diterapkan. Pantai Samas - Bantul misalnya, wilayah itu memiliki kecepatan angin sekitar 5 m/detik. Sedangkan untuk wilayah dengan kecepatan angin di bawah 4,5 m/detik cukup menerapkan turbin skala kecil untuk keperluan pompa air, perkebunan dan pertanian.

Upaya yang sudah dilakukan juga saat ini menurut Mohamad Dahsyat adalah membuat sistem pembangkit listrik gabungan antara energi angin dan energi matahari serta tenaga diesel jika masih dianggap kurang. Hal ini mungkin dilakukan untuk memenuhi pasokan daya listrik sehingga tidak bergantung penuh pada sumber energi batu bara, minyak ataupun gas.

Quote:


Spoiler for Sumur ::
Diubah oleh wowonwae 16-03-2019 03:36
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
713
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan