Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pisangkepok008Avatar border
TS
pisangkepok008
BBM Naik Saat Minyak Dunia Turun, 
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyindir pemerintahan Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohamad yang lebih memilih menarik pajak BBM daripada subsidi ketika harga minyak dunia turun.

Najib merujuk pada harga minyak Brent yang berada di kisaran US$ 72 (Rp 1.048.051) per barel setelah Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengumumkan anggaran belanja Malaysia untuk 2019 pada 2 November kemarin dan mengatakan harga minyak Brent merosot drastis.
Baca: Ditawari Jadi Ketua De Facto UMNO, Apa Kata Najib Razak?
"Kemarin harga Brent sekitar US$ 52 (Rp 756.898) per barel. Harga pasaran RON95 sekitar RM 1,90 (Rp 6.613) per liter dan dibandingkan harga Brent ketika Barisan Nasional (BN) kalah (9 Mei) adalah US$ 73 (Rp 1.062.568) dengan RON95 pada harga RM 2,20 (Rp 7.658) per liter," tulis Najib di Facebook, dilaporkan Malay Mail, dikutip pada 23 Desember 2018.
Najib Razak mengklaim berdasarkan harga minyak terbaru bahwa pemerintah telah menaikan pajak 30 sen (Rp 1.044) per liter untuk RON95 sejak bulan kemarin. Dia menambahkan pemerintah telah menarik pajak sebesar RM 120 juta (Rp 417 miliar) dari rakyat Malaysia melalui penjualan RON95.
"Selama kampanye, PH menjanjikan dalam pidatonya bahwa mereka akan menurunkan harga minyak sekitar RM 1,50 hingga RM 1,80 (Rp 5.221-6.265) per liter," kata Najib Razak.

Ketua Malaysian Chinese Association (MCA) yang merupakan partai penyusun koalisi Barisan Nasional, mendesak pemerintahan Mahathir Mohamad untuk mengklarifikasi kenapa harga RON95 tidak berubah di tengah penurunan harga minyak dunia.
"Harga minyak dunia turun sejak dua bulan lalu," kata ketua MCA Datuk Seri Dr Wee Ka Siong, dikutip dari The Star.
Sementara pemerintah menegaskan hanya akan menyesuaikan anggaran belanja 2019 jika harga minyak mentah dunia di bawah US$ 50 (Rp 727.786) per barel, kata Menteri Keuangan Lim Guan Eng, membalas kritikan oposisi, seperti dilaporkan The Star.
Menurut Lim, pemerintah tidak akan menyesuaikan anggaran belanja pada harga harian namun berdasar pada harga minyak rata-rata.
Baca: Mahathir Sebut Rivalitas dengan Najib Razak Bermanfaat, Kenapa?
Najib Razak mengklaim dirinya tidak pernah sekalipun memberlakukan pajak pada BBM jenis RON95 selama dia memimpin Malaysia dan bahkan ketika harga minyak dunia, meskipun harga minyak dunia tembus US$ 120 (Rp 1.746.688) per barel

Sumber
https://dunia.tempo.co/read/1158198/...h/full?view=ok
Negara tetangga aja protes
emoticon-Leh Ugaemoticon-Leh Ugaemoticon-Leh Uga
0
2.3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan