Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

timunsegarAvatar border
TS
timunsegar
CHAOS POCONG
Di suatu kampung di Jakarta timur tahun 1967.Udara siang hari cukup terik siang itu.Sejauh mata memandang sawah penduduk terhampar spt tak berbatas.Sementara pohon rambutan dikebun yg berbatasan dg sawah sudah mulai rimbun oleh pentil buah yg memberati pohon tsb. Angin bertiup bersemilir,terdengar suara gesekan daun pohon bambu yg memberi harmoni tersendiri.Pondok xxx nama kampung itu
Disinilah cerita berawal.

" Wooyyy...berhenti loe !!!..jangan lari kemarin ikan betok gw...setan loe ye".
Sementara yg diajak bicara spt TDK peduli.Ia trs berlari sambil tangan kanannya memegang erat erat Korang (tempat ikan yg terbuat dari bambu) yg dia ambil saat bang salih sang empunya sedang sholat lohor di pinggir kali.
"Woy ..maling berhenti lu..semakin naik pitam bang salih mencabut bendo (sejenis golok) yg terselip di pinggangnya. Ketika semakin dekat dg buruannya tanpa ragu bang salih melemparkan golok itu dg perhitungan yg matang tepat saat sang pencuri berbalik arah hendak memberinya sebuah tendangan.."crash"..suara bendo tumpul beradu dg tulang kering..sang pencuri kesakitan sambil berguling dan mengerang ,dia lepaskan Korang ikannya."Ampoon bang...maapin gw...pintanya.tapi terlambat bang salih rupanya kehilangan keseimbangan saat benturan tadi..daipun terhuyung jatuh dg bendo di tangan dg ujung yg terbalik mengarah ke perutnya sendiri...jlub..
Aaaaaaaaaaa......

Bersambung...
Anti kentang...harap sabar

Update 1.
Sebelum saya melanjutkan cerita ini
Mungkin sekedar untuk menguatkan imajinasi para pembaca. Djakarta pada kisaran tahun tsb merupakan sebuah desa yg sangat sangat besar.Suasana kota mungkin hanya bisa di temui di daerah Glodok dan sekitarnya,daerah lapangan banteng,Senen trs sampai jati negara.Selebihnya Djakarta hanyalah perkampungan yg sepi.Sawah ,kebon dan rawa rawa adalah wajah Djakarta pada kurun waktu tsb.
Cerita ini adalah sejarah buat penduduk
Kampung didalam cerita ini.
Nama kampungnya Tdk saya sbt dg jelas dan nama namanya pun sedikit saya samarkan
Mohon komennya,rate dan apalah yg Sudi buat pmbaca berikan.

Lanjut cerita:
Hari perlahan merangkak senja.Sedikit lagi mungkin masuk waktu magrib.Sekujur tubuh yg tergeletak tampak mulai ada sedikit pergerakan. Tangan kanan yg lemah itu meraba sisi perutnya sebelah kanan..darah tebal yg hampir membeku..."akh..Ya Alloh dimana gua ini "..Salihun mengernyitkan matanya,kepalanya terasa sangat pusing. Dipaksakan tubuhnya untuk duduk beringsut mencari sandaran pada pohon kecapi yg ada di dekatnya.sambil coba mengingat apa yg terjadi.

Tiba tiba hidungnya menangkap bau sesuatu..ya bau bunga melati menusuk
Lubang hidungnya.Salihun mencoba membuka matanya lebar lebar dan melihat sekeliling mencari sumber bau.
Sampai akhirnya pandangannya menangkap sosok perempuan berbaju putih..cantik tersenyum kearahnya.
"Bujug..siapa Luh..?" Tanya salih."Mao apa..?" Sambungnya lagi."Hihihihihihi....
Tiba tiba saja sosok itu tertawa nyaring
Yang membuat salih pingsan lagi untuk yg kedua kalinya.

Update :2
Di sudut lain di kampung yg sama
Pada sebuah rumah.Seorang perempuan
Duduk diatas sebuah bale.Masih mengenakan mungkena ia tampak menerawang spt sdg mengharapkan sesuatu,sampai sebuah suara mengagetkannya"..he roh ngape Luh bengong aje..ude tar lagi juga laki Luh pulang..".wanita yg bernama saroh itu pun setengah kaget mendapati sebuah sapaan dari ayahnya Haji Sirin.
"Iya beh.." jawab saroh.."tapi gak biasanya bang salih pergi lama bgt kaya gini,biasanya juga abis ashar ude nontot'
Jawab saroh sambil membuka mukenanya dan berjalan menuju kamarnya.sementara sang ayah Haji Sirin meneruskan kembali kegiatannya membaca kitab gundul sambil menyeruput kopi dari sebuah mug hijau bermotif loreng dan terbuat dari kaleng .

Kita kembali pada Salihun yg sudah yg kembali siuman dan menyadari dirinya tdk berdaya dirabanya kembali perutnya yg terluka...terasaa kasar dan keras.Kaget salihun memegang perutnya kembali ."bukan ini bukan perut gw..batin salihun..enih mah tangan "..salihun benar itu adalah sebuah tangan ...tangan seorang perempuan berbaju putih dan berambut panjang
Diubah oleh timunsegar 31-10-2018 15:00
anasabilaAvatar border
ariefdiasAvatar border
ariefdias dan anasabila memberi reputasi
2
1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan