Judul diatas rasanya nampak mencerminkan apa yang dirasakan oleh seseorang yang telah dibohongi. Rasanya digebukin itu tentu saja sakit namun, bisa saja kita berdarah-darah jika digebukin. Namun saat di bohongi itu rasanya pasti lebih sakit walaupun tak berdarah-darah namun rasa sakitnya sungguh teramat sangat menusuk.

Rasanya dibohongi orang yg digebukin ternyata bohongan tentu saja berlipat-lipat rasa sakitnya. Apalagi telah membela orang tersebut di muka umum. Mau ditaruh dimana muka ini.

Namun negeri ini sedang dilanda duka yang teramat parah dengan adanya bencana alam yang sedang terjadi. Mengesampingkan masalah yang dirasa tidak perlu menjadi perhatian adalah jalan yang bijak.

Jangan salah fokus pada hal yang tidak berfaedah. Mari kita fokus untuk membantu para korban dengan segala cara. Baik dengan materil maupun support tenaga dan juga doa agar mereka kembali pulih.

Media tentu salah satu cara kita mendapatkan informasi namun kita juga harus bijak dalam menanggapinya. Tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang memperkeruh keadaan disaat yang tidak tepat.

Mencari kebenaran dalam media saat ini bisa menjadi sulit karena kepentingan beberapa golongan yang ingin menang sendiri.

Dengan kekuatan media bisa dengan mudah memutar balik fakta yang sebenarnya terjadi. Benar jadi salah dan salah menjadi benar bisa saja terjadi di tengah arus konten hoax yang merajalela.

Memproses kabar yang kita terima apakah sesuai dengan aslinya tentu akan menyelamatkan kita dari kesesatan.

Orang besar saja bisa dibohongi apalagi hanya rakyat kecil. Semua bisa saja menjadi korban kebohongan jika tidak mencoba untuk mencari kebenaran dari kabar yang diterima. Karena jaman sekarang banyak yang ingin mengambil keuntungan tanpa memperdulikan prosesnya baik itu secara benar maupun jalan yang salah.

Sudah saatnya kita menjadi orang yang lebih peduli lagi terhadap perkembangan kejadian dengan tetap mengedepankan unsur kehati-hatian dalam segala tindakan kita, tidak boleh merugikan diri sendiri dan orang banyak.

sumber gambar : instagram