WELLCOME
MY THREAD
--PASUKANSABUN--
Tutankhamun adalah firaun Mesir kuno dari dinasti ke-18 Mesir dan memerintah dari 1336 hingga 1327 SM. Dalam hieroglif, nama Tutankhamun biasanya ditulis Amen-tut-ankh.

Nama aslinya, Tutankhaten berarti "citra hidup Aton," sementara Tutankhamun berarti "citra hidup Amun."

Meskipun secara resmi didefinisikan bahwa Dinasti XVIII (18) berakhir dengan pemerintahan Horemheb, para ahli Mesir yakin bahwa Firaun muda adalah penguasa terakhir dari darah kerajaan dinasti.

Pemerintahannya ditandai dengan kembalinya Mesir ke keadaan normal di bidang sosial keagamaan setelah gejolak monoteisme Akhenaten (ayah Tutankhamun).


Tutankhamun adalah salah satu Firaun paling terkenal yang pernah memerintah Mesir.
Tutankhamun berhasil melakukan restorasi secara bertahap pada Mesir, memulihkan tempat pemujaan dan arsitektur dari kuil-kuil yang ditinggalkan milik dewa-dewa seperti Amón, Osiris atau Ptah, menempatkan kasta imam di kuil dan memungkinkan perayaan ritus-ritus yang diperbolehkan.

Sebelum ia meninggal di laut merah karena mengejar nabi Musa, mari kita simak 5 fakta tentang Tutankhamun, Firaun Mesir yang paling hebat tapi mati dengan mengenaskan:

1 Makamnya Sangat Kecil

CGI makam Tutankhamun
Makam Tutankhamun sangat kecil sehingga butuh berabad-abad untuk ditemukan. Secara khusus, butuh 3,245 tahun hingga makamnya ditemukan pada 4 November 1922, ditemukan oleh ahli Mesir Kuno, Howard Carter.

2 Jadi pharaoh (raja) sejak masih bocah

Kkonstruksi wajah Tutankhamun
Tutankhamun berusia antara 8 dan 9 tahun ketika pemerintahannya dimulai. Oleh karena itu, keputusan penting pemerintah jatuh ke dua tokoh yang lebih tua: ayah Nefertiti, bernama Ay, dan seorang jenderal militer bernama Horemheb.

Firaun kecil memerintah selama satu dekade, dari 1333 hingga 1324 SM. Ia dianggap sebagai Firaun termuda yang memerintah Mesir. Yup, sebelum mati tenggelam tentunya, LOL.

4 Kutukan Kematian Bagi Mereka yang Mengusik Makamnya

Firaun tenggelam di laut merah
Ketika Howard Carter pertama kali memasuki makam Raja Tut(ankhamun) pada tahun 1922, ia didampingi oleh staff keuangannya, George Herbert. Empat bulan setelah memasuki makam, Herbert meninggal karena dugaan keracunan darah dari gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Segera, surat kabar menjadi gila dan mulai menulis tentang kutukan, dan bagaimana Herbert menjadi korban dari kutukan Raja Tut.

Namun, terlepas dari fakta bahwa orang lain yang mengunjungi makam itu juga meninggal, tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa kematian mereka berhubungan dengan kutukan.


Tutankhamen membalikkan radikalisme ayahnya, Akhenaten, dan memulihkan sistem kepercayaan kuno.
Ketika Carter masuk ke makam Raja Tuts, dia menemukan harta karun berupa benda-benda pemakaman yang tak ternilai, termasuk patung-patung emas, perhiasan ritual, perahu kecil yang dikatakan mewakili perjalanan ke akhirat dan kuil yang dibuat untuk organ-organ pembalseman firaun.

Tapi, di samping semua harta itu, Carter menemukan sebuah ruangan yang berisi dua peti mati kecil dengan dua janin. Menurut tes DNA, salah satu mumi adalah putri Tutankhamen yang lahir mati, dan mumi lainnya kemungkinan besar juga anaknya.

Artefak yang ditemukan dari makam Tutankhamun dianggap sebagai beberapa harta arkeologi yang paling banyak dilihat di dunia.

5 Keluarganya tidak jelas, Menikah Dengan Saudara Sendiri

Pharaoh incest
Keluarga dan leluhur Tutankhamun sedikit membingungkan.

Tutankhamun adalah putra Akhenaten, suami Nefertiti, yang memiliki enam anak perempuan. Namun, pada saat yang sama, Akhenaten memiliki 'istri yang lebih rendah' ​​bernama Kira, yang seharusnya menjadi ibu dari firaun.

Tutankhamun menikah dengan Ankhesenpaaten salah satu anak perempuan Akhenaten dan Nefertiti, dan saudara tirinya.

Nama Tutankhamun, hampir terhapus dari sejarah. Tapi tidak dari Al-Quran, dia diabadikan dengan nama Firaun didalamnya.

Meskipun Tuthankhamun adalah dan akan tetap sebagai salah satu Firaun paling terkenal di Mesir kuno, bukti dari pemerintahannya dilenyapkan setelah kematiannya, ketika, penggantinya Horemhe menggantikan nama Tutankhamun dengan namanya sendiri di monumen yang tak terhitung jumlahnya.