Kaskus

Entertainment

jonioktoraAvatar border
TS
jonioktora
Penggunaan Baby Walker Berbahaya Untuk Perkembangan Tulang dan Otot Pada Anak
Penggunaan Baby Walker Berbahaya Untuk Perkembangan Tulang dan Otot Pada Anak
Sangat menyenangkan melihat bayi mengambil langkah pertama! Ketika kursi beroda memungkinkan bayi bergerak dengan kaki mereka di lantai, orang tua dan bayi sama-sama merasa senang. Beberapa orang tua masih menggunakan baby walker ini untuk membantu anak-anak mereka belajar berjalan atau memberi mereka latihan atau mobilitas. Beberapa menggunakan baby walker hampir seperti empeng untuk kaki, banyak bayi tampak lebih bahagia ketika mereka mendorong diri mereka di lantai.

Orang tua harus tahu bahwa penggunaan babi walker biasanya menunda perkembangan motorik - dan itu menunda perkembangan mental lebih banyak lagi. Di luar ini, penggunaan walker berbahaya.

Kembali pada tahun 1994, ketika baby walker masih sangat populer di sebagian negara-negara eropa, asia bahkan di Indonesia. Komisi Keamanan Produk Konsumen menyatakan bahwa baby walker bertanggung jawab atas lebih banyak cedera daripada produk anak-anak lain. Jenis-jenis cedera termasuk cedera kepala, patah tulang, patah gigi, luka bakar, jebakan jari dan bahkan amputasi atau kematian.

Baby Walker memungkinkan mobilitas di luar kemampuan alami bayi, dan lebih cepat daripada waktu reaksi orang tua. Sebagian besar cedera terjadi akibat terjatuh atau tersungkur karena lintasan yang dilalui tidak rata atau ada penghalang, selain itu cedera juga bisa datang dari benda-benda berhabaya yang ada disekitar area bermain si anak, misalnya, dari memungkinkan mencapai benda panas, berat atau beracun.

Kanada melarang baby walker pada 2004. Kepemilikan baby walker dapat menyebabkan denda hingga $ 100.000 atau enam bulan di penjara. Tetapi di beberapa negara, lebih dari 75 persen bayi masih menggunakan alat bantu jalan ini  dan insiden masih terus terjadi.

Kadang-kadang tahun-tahun pertama, seorang bayi dapat melakukan dorongan kuat untuk bergerak melintasi lantai. Ini adalah awal perjuangan untuk mereka, saat mereka menggerakan kaki dan tangan untuk bekerja, peregangan, rolling, scooting atau merangkak. Mereka menemukan kesenangan dalam pencapaian karena mereka mencapai tujuan mereka dari mainan di luar jangkauan.

Bayi yang menggunakan alat bantu jalan ini melewatkan beberapa perjalanan perkembangan yang seharusnya. Dengan jari-jari kaki mereka dalam posisi yang tidak wajar, mereka meluncur di lantai dengan mudah, bergerak tegak sebelum waktu mereka.

Selain bahaya yang ditimbulkan akibat bergerak lebih cepat, terjatuh dan dapat menghambat bergerakan motorik si anak.

Beberapa pakar kesehatan berkata jika penggunaan baby walker bisa menghambat pertumbuhan tulang belakang pada bayi. Baby walker bahkan dianggap kurang baik karena membuat otot bayi tidak benar-benar bekerja secara optimal untuk berjalan. Bahkan, metode tradisional dengan bayi yang berjalan dengan dipegangi tangannya oleh orang tua justru akan lebih efektif dan jauh lebih aman bagi bayi. Anak yang memakai baby walker sebenarnya lebih mirip dengan anak yang sedang duduk dengan posisi yang kurang nyaman sehingga bisa memicu semakin lambatnya proses berjalan bayi.

American Academy of Pediatrics bahkan sudah mulai menyarankan penghentian penjualan baby walker. Akademi ini mengklaim jika baby walker justru memberikan pengaruh buruk pada tingkat pertumbuhan kecerdasan dan psikologis pada bayi dengan signifikan. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa bayi yang memakai baby walker justru cenderung membuat pertumbuhan bayi menjadi jauh lebih lambat. Bayi yang tidak memakai baby walker tercatat mampu berjalan pada usia rata-rata 10,7 bulan hingga 11 bulan saja. Yang mengejutkan adalah, bayi yang memakai alat bantu berjalan baby walker justru baru akan bisa berjalan pada usia rata-rata 11,7 bulan hingga satu tahun. Secara logika, bayi yang tidak bisa melihat kakinya saat melangkah dengan baby walker ternyata bisa mempengaruhi kecepatan kemampuan berjalan karena tidak bisa melihat bagaimana cara melangkah dengan tepat.

Dengan adanya beberapa hasil penelitian ini, orang tua yang memiliki bayi tentu harus mempertimbangkan ulang penggunaan baby walker untuk buah hatinya. Cara tradisional dimana bayi ditatih dengan kedua tangan sepertinya justru akan lebih efektif dan lebih aman bagi buah hati.
Kurohige410Avatar border
Kurohige410 memberi reputasi
1
350.4K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan