Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n.h3Avatar border
TS
n.h3
Goenawan Mangoenkoesoemo : tokoh besar yang terlupakan oleh sejarah
[CENTER]



Apa yang saya tulis ini bukanlah sebuah artikel yg ingin saya bagikan, bukan juga sebuah makalah tentang suatu pembenaran. Tulisan ini saya buat sebagai suatu ungkapan/uneg-uneg dari rasa kecewa terhadap kenyataan apa yang saya alami sendiri dalam menyelesaikan suatu tugas perkuliahan.

Ya, saya akan sedikit memaparkan rasa kekecewaan saya disini tentang tokoh pada masa pergerakan yang memiliki andil besar dalam merintis upaya menuju indonesia merdeka, yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo.
Rasa kecewa saya muncul saat saya sedang dalam usaha untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah sejarah yang mengharuskan saya untuk menelusuri tentang kehidupan sang tokoh tersebut. Namun kenyataan apa yang saya alami sungguh sangat mengejutkan dan membuat saya terheran-heran dengam fakta yang ada. Dari apa yang telah saya coba lakukan, dalam usaha saya untuk menelusuri pengetahuan tentang beliau, apa yang saya dapatkan bahwa ternyata sumber-sumber literatur yang membahas tentang beliau itu sungguh sangat sedikit. Dari buku-buku yang saya cari baik di perpustakaan kampus, buku online, maupun jurnal pun tidak ada satu pun yang fokus membahas kisah perjuangan beliau. Bahkan dari internet pun, ketika saya menuliskan kata beliau di kolom "search" dalam tampilan pertama pun tidak muncul biografi tokoh yang seharusnya kebanyakan muncul dari wikipedia, atau dalam arti singkat, wikipedia pun tidak sedikitpun membahas tentang Goenawan Mangoenkoesoemo. Meskipun sebenarnya saya sendiri belum mencari info buku tentang beliau di toko-toko buku semacamnya, karena saya memiliki anggapan bahwa suatu buku tidak akan ada di pasaran apabila literatur di internet yang membahas tentang suatu objek tersebut tidak banyak. Jadi, menurut saya apabila di internet tidak ada yang membahas tentang beliau, berarti di pasaran pun kemungkinan besar juga tidak ada buku tentang beliau.
Tetapi justru informasi tentang beliau saya dapatkan dari artikel yang berasal dari kemendikbud yang setelah saya baca ternyata dibuat pada saat adanya diskusi yang membahas tentang tokoh Boedi Oetomo tersebut oleh pihak Museum Kebangkitan Nasional Jakarta.
Jujur, hal itu membuat saya kaget bahwa ternyata tokoh besar semacam Goenawan Mangoenkoesoemo, yang merupakan sosok perintis organisasi Boedi Oetomo itu sendiri tidak ada literatur yang membahas tentang beliau, seakan-akan cenderung dilupakan begitu saja.


Tapi pernahkah kalian tau siapakah Goenawan Mangoenkoesoemo (GM)?

Jika boleh menjelaskan sedikit tentang Goenawan Mangoenkoesoemo dari yang saya pahami. Beliau merupakan sahabat dari dr. Soetomo, yang saya yakini bahwa nama dr. Soetomo tidak asing lagi bagi anak-anak sekolahan yang pernah mengenyam mapel sejarah. Dan juga merupakan adik dari sosok pahlawan indonesia yang terkenal pada masa pergerakan, yaitu Tjipto Mangoenkoesoemo, yang saya yakini juga pasti hampir semua anak sekolahan setidaknya pernah mendengar nama beliau.

Saya yakin, pasti banyak orang yg masih asing mendengar nama beliau, termasuk saya sendiri sebelum mempelajari tentang beliau. Beliau merupakan sahabat dan adik ipar dari dr. Soetomo dan jg adik dr Tjipto Mangoenkoesoemo. Dan dari informasi yang saya dapatkan tentang beliau, bahwa ia merupakan tokoh besar dibalik berdirinya organisasi boedi oetomo. Beliau merupakan sekretaris di organisasi Boedi Oetomo dan merupakan tangan kanan dari dr. Soetomo. Beliau merupakan mahasiswa lulusan STOVIA yang kelak semasa hidupnya ia bekerja sebagai seorang dokter. Selain dalam kariernya sebagai dokter, beliau juga aktif dalam organisasi yang beliau bentuk bersama dr. Soetomo dan tokoh-tokoh lain dalam Boedi Oetomo. Bersama dengan dr. Soetomo inilah, mereka berdua saling bertukar pikiran dan saling mendukung dalam berbagai persoalan, mereka bagaikan sejoli yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun dalam menyampaikan pendapat mereka memiliki perbedaan. Dimana dr. Soetomo lebih tenang, lembut dan berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, sedangkan Goenawan sendiri lebih tegas, dan menggebu-gebu dalam menyampaikan pendapat yang kebanyakan ia sampaikan dalam bentuk tulisan. Namun dengan perbedaan karakter diantara mereka, tidak pernah terjadi pertentangan yang timbul akibatnya, justru mereka satu sama lain sangat mendukung setiap gagasan yang keluar dari pikiran mereka sendiri. Setiap apa yang mereka lakukan selalu sejalan dan tak pernah bertolak belakang.

Dalam perjalanan perjuangan BO, Soetomo yang bergerak maju ke depan mengembangkan organisasi itu, sementara GM yang mendampinginya, guna memperkuat, menangkis atau bahwa melawan dalam berdebat tentang BO. Soetomo juga mengakui bahwa GM memiliki peranan yang sama besar dengan dirinya. Tanpa kehadiran GM organisasi ini akan timpang. Persamaan keduanya sebagai warga yang senasib digambarkan oleh Soetomo sebagai “udara yang sama-sama kita berdua menghisapnya”. Ini merupakan suatu bukti dan pengakuan yang dibuat oleh Soetomo terhadap rekan seperjuangannya itu. Kedua tokoh ini tidak dapat saling dipisahkan, karena keduanya saling mengisi bahkan memiliki jiwa dan dan semangat yang tinggi dalam menentang tekanan terhadap kaum bumiputera yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Apa yang mereka berdua perjuangkan adalah membangkitkan semangat kaum bumiputera untuk duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan bangsa Eropa yang saat itu menguasai seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Keduanya bersama-sama terpanggil untuk membela bangsanya yang berada di bawah tekanan pemerintah kolonial. Secara naluri mereka berdua sejalan untuk melakukan perubahan dengan cara yang cermat, akurat dan akuntabel dengan keyakinan bahwa sesuatu akan terjadi sebagai akibat dari perjuangan organisasi yang mereka dirikan bersama beberapa teman STOVIA lainnya.

Dalam semasa hidupnya, dari pernyataan yang diutarakan oleh kakaknya sendiri yaitu Tjipto Mangoenkoesoemo, bahwa kedekatannya dengan dr. Soetomo itu sangat erat, bahkan setelah Goenawan meninggal, ia menyatakan bahwa Soetomo hidup bagaikan "raga tanpa jiwa". Sebab, sebenarnya dibalik kehebatan dan kecerdasan dr. Soetomo di depan pemerintah Belanda maupun rakyat pribumi, terdapat gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikiran yang berasal dari Goenawan yg mempelopori dr. Soetomo itu. Jadi diibaratkan sebuah wayang, dr. Soetomo hanyalah sesosok wayang tersebut, sedangkan Goenawan lah seorang dhalangnya. Hal itu sedikit menjelaskan bahwa bagaimana peran Goenawan sendiri dalam mempelopori perjuangan dr. Soetomo dan dibalik keberhasilannya pula terdapat pengorbanan Goenawan yang siap mengorbankan jiwa raga bahkan harta untuk mencapai cita-cita merdeka.

Selain itu, perannya dalam masa menuju kongres Boedi Oetomo yang pertama, dimana ia sebagai penghubung dari tokoh-tokoh penting yang saat itu diundang dalam kongres tersebut seperti douwes dekker, dr. Wahidin Soedirohoesodo, RAA Tirtokoesoemo, adik-adik kartini, dll. Dan juga beliau lah yang menulis naskah pidato selama berlangsungnya kongres tersebut. Hal itu menunjukkan betapa besarnya peran beliau dalam organisasi tersebut.

Dari situ saya dapat memahami sebuah fakta sosial yang ada selama ini. Bahwa kenapa bangsa indonesia ini susah untuk maju, susah untuk berkembang sistem pendidikannya. Karena kita, sebagai anak-anak Indonesia, hanya diajari untuk menerima ilmu secara mentah dari guru-guru yang telah mengajarkan kita. Kita tidak dituntut untuk menelusuri sesuatu dibalik peristiwa besar atau tokoh besar. Dan karena itulah mengapa negara kita kalah maju dengan negara Eropa. Ya, negara Eropa sangat menghargai apa yang namanya sejarah, apalagi sejarah tentang bangsa mereka sendiri. Masyarakat eropa telah mengajarkan pada anak-anak muda untuk mempelajari sejarah tidak hanya dari covernya saja, namun juga dari isi bahkan sumber dimana sejarah itu berasal. Mereka mewajibkan anak didik mereka senantiasa mengunjungi museum yang ada, sebagai bentuk menghargai dan bangga terhadap sejarah mereka. Hal itu lah yang dimana tidak kita dapatkan di Indonesia ini, minat anak muda untuk belajar sejarah apalagi memperdalam ilmu tentang sejarah sangat minim. Itu terlihat dimana sejak kita belajar sejarah dari SD, SMP, SMA, bahkan kuliah pun, kita hanya disuguhi tentang peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi dan juga tokoh-tokoh besar yang mengikutinya. Kita tidak pernah diajak untuk membongkar lebih dalam tentang siapa orang dibalik hebatnya soekarno? Atau Bagaimana proses awal munculnya budi oetomo? Kita tidak pernah benar-benar diajari untuk mendalami suatu peristiwa dari akar-akarnya.
Mungkin emang seperti ini kurikulum pendidikan bangsa kita, kita diajarkan untuk tidak mengenal bahkan melupakan bangsa sendiri dan fokus untuk mencari ketenaran di dunia luar.

Itulah mengapa bangsa kita selalu stuck seperti ini, kita hanya dituntut untuk belajar ilmu-ilmu modern sebanyak-banyaknya, tanpa kita menyadari bahwa bangsa kita memiliki sejarah yang besar dengan tokoh-tokoh yang luar biasa. Dan apabila ditilik, tokoh-tokoh besar yang mulai terlupakan oleh sejarah seperti Goenawan Mangoenkoesoemo ini sebenarnya memiliki visi yang luar biasa untuk Indonesia. Dalam pribadi seperti beliau lah, yang seharusnya dapat mengajarkan kita apa arti nasionalisme sesungguhnya. Bukan dari teori-teori barat tentang nasionalisme yang kita enyam selama ini.

Dari sedikit pernyataan saya diatas, saya merasa kecewa terhadap kenyataan yang terjadi terhadap bangsa ini. Saya sadar, saya tidak bisa menyalahkan bangsa ini, Karena sudah begitulah jalan ceritanya. Tapi saya merasa senang dan bangga bahwa saya dapat memiliki kesempatan untuk menelusuri tentang sejarah-sejarah yang hampir terlupakan. Yang mungkin banyak orang lain diluar sana yang kurang tertarik terhadap hal itu. Meskipun sebernarnya belajar sejarah itu tidak harus terlibat langsung ke dalam hal-hal yang berbau sejarah, seperti kuliah di jurusan sejarah. Itu tidak perlu, apapun jurusan kuliah kalian, apapun pekerjaan kalian, apapun kehidupan kalian, kalian berhak untuk mempelajari sejarah sebanyak-banyaknya. Bukan karena untuk apa, tapi untuk kalian lebih mengenal bangsa kalian sendiri dan menghargai masa lalu yang pernah terjadi di bangsa ini. Dan kalian juga dapat memahami makna nasionalisme dalam arti sesungguhnya yang menjadi seharusnya menjadi identitas bangsa ini.

Tulisan ini hanya sebatas opini dan ungkapan kekecewaan yg saya rasakan sendiri. Apabila mungkin menimbulkan pro maupun kontra, saya mohon maaf karena saya hanya sebatas belajar dan ingin sharing saja. Dan apabila tulisan ini terlalu terlalu subjektif, itu karena saya hanya sebatas memberikan pendapat saya sendiri.



[URL=[URL="https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/2016/11/02/goenawan-mangoenkoesoemo/"]Referensi :[/URL]][/URL]
Diubah oleh n.h3 31-12-2017 00:37
putrateratai.7Avatar border
putrateratai.7 memberi reputasi
1
4.5K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan