Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

keyzoooAvatar border
TS
keyzooo
You Are My Everything
Fanfictions Mobile Legends #2

Pangeran Lancelot dan Putri Odette

Intro Lancelot:
Lancelot merupakan seorang pangeran yang berasal dari Baroque Family. Kehadirannya disambut dengan hangat saat datang di Land of Dawn berkat bakatnya saat menunjukkan kemampuan fencing/anggar yang luar biasa di usia yang masih muda. Begitu banyak pujian yang ia dapatkan sehingga membuat Lancelot menjadi gila akan pujian. Suatu hari, Magical Tribe datang untuk menyerang tempat Lancelot berada. Lancelot yang baru saja sadar dari pingsannya akibat terlalu banyak minum dengan arogannya menyerang mereka sendirian. Walaupun ia berhasil memenangkan beberapa pertarungan, ia tidak waspada dan dengan sembrono menyerang kerumunan Magical Tribe (Suku gaib). Para Magical Tribe langsung berkumpul dan menghajarnya bersama-sama. Lancelot panik dan lari ke hutan di dekat pergunungan. Sayangnya, Lancelot kalah dan terjatuh ke tebing.
Ia terdampar di pinggir danau di tengah-tengah gunung yang tidak ia ketahui namanya, dalam keadaan pingsan. Saat sadar, ia berada di sebuah kastil dengan tubuh yang sudah diobati oleh seorang putri yang sangat cantik bernama Odette Windsor.

Intro Odette:
Di sebuah pedalaman Moniyan yang terletak jauh dari Land of Dawn, terdapat deretan pergunungan berkabut yang sangat indah dan berkilau seperti batu safir. Di tengah-tengah pegunungan tersebut terdapat sebuah danau yang disebut Swan Lake. Nama ini diambil dari penguasa sebuah kastil bernama Swan Castle yang terletak tidak jauh dari pinggir danau tersebut. Kastil ini dibangun oleh Regina Family. Mereka lari dari kerajaan utama ke danau ini untuk menghindari konflik politik di dalamnya dan mendirikan sebuah kastil yang berbentuk angsa tidak jauh dari danau, dan mulai mendirikan kerajaan kecil di sana.

Legenda mengatakan apabila keturunan generasi ke-13 lahir maka kawanan angsa akan menghormati dia. Putri Odette, sebagai keturunan ke-13, digambarkan memiliki senyum yang begitu menawan sehingga membuat banyak orang terpana melihatnya. Begitu banyak orang juga membicarakan sosok Odette yang bagaikan seorang dewi berwujud manusia. Untuk mewujudkan pujian dari orang-orang, ia pun mempelajari sihir kerajaan yang paling sulit dan berhasil menguasainya. Meskipun ada banyak orang yang memuji dan mengaguminya, Odette selalu merasa kesepian hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang pria bernama Lancelot; pria yang terluka dan terdampar di pinggir danau Swan Lake.

PART 1: KASTIL ANGSA

"Bagaimana? Apa orang itu sudah sadar?" Tanya perempuan bergaun putih kepada seorang pelayan di depan kamar tamu kerajaan.

"Iya Putri, baru saja orang itu sadarkan diri, tapi kondisinya belum sembuh sepenuhnya. Ada banyak pertanyaan yang ia katakan waktu ia sadar. Tapi aku mengabaikan dan menyuruhnya untuk kembali beistirahat"

"Oh, Syukurlah... Kau memang pelayan yang baik.
"Kalau begitu, aku ingin melihat keadaannya. Boleh aku masuk?"

"Silakan, Putri" Pelayan itu membukakan pintu, mengizinkan Putri masuk ke dalam.
Nampak seorang pria tengah terbaring lemah. Sang Putri perlahan mendekati pria itu, mencoba memastikan separah apa luka yang ia dapatkan.
Terlihat jelas, perban menyelimuti tubuhnya dari kepala, dada, hingga yang terparah yakni tangan kirinya.

"Ngomong-ngomong, apa pertanyaan yang tadi orang ini tanyakan kepadamu?" Putri masih memperhatikan luka disekujur tubuh pria itu, wajahnya nampak sedih.

"Kurang jelas apa yang ia bilang, Putri. Tapi ia bertanya tentang "Bidadari"..

-"Dimana aku?" perkataan pelayan itu dipotong oleh pertanyaan yang tiba-tiba muncul.
Sontak mereka kaget, pria itu kembali sadarkan diri. Ia berusaha menolehkan kepalanya ke kiri, ke asal suara yang ia dengar.

"Kerajaan Milik Regina Family, Swan Castle"
Jawab Putri, disertai senyum. Pria itu mencoba-coba mengingat nama Swan Castle dikepalanya. Namun tak jua ia temukan. Ia berpikir bahwa ini adalah tempat yg asing baginya, dan ia adalah orang asing bagi tempat ini. Tapi melihat wajah perempuan itu nampak tidak asing baginya, persis seperti Bidadari yang dilihatnya terakhir kali sebelum ia pingsan.

"Hai, apa kau sudah baikan?"

"Putri.."

"Jangan khawatir, aku hanya menyapanya." tegas Putri kepada Pelayan yang khawatir putri akan mengganggu.

"Lihat, dia mengangguk."

"Syukurlah.. Kau sudah baikan sekarang. Apa kau bisa duduk? Atau berjalan? Aku berjanji akan membawamu berkeliling kerajaan bila kau bisa melakukannya."

"Sudahlah Putri, dilihat dari manapun juga ia masih sangat lemah. Lagipula ia orang yang belum kita kenal. Kita tidak boleh sembarang."

"Uhh.. Kau dan Ayah sama saja, selalu saja melarangku. Padahal aku kan hanya mau berteman"
Putri lari meninggalkan ruangan itu. Ia merajuk seperti biasanya.

"Maaf atas kelakuan Putri Odette, kau mungkin agak sebaya dengannya, makanya ia sangat antusias. Ia begitu karena kesepian."

Pria itu hanya membalas dengan senyuman.
Ketika pelayan hendak pergi, dari mulut pria yang terluka itu keluar beberapa patah kata:
"Terima kasih telah menolongku, Regina Family"
Pelayan itu kemudian merubah kembali arah jalannya, mendekati pengucap, lalu bertanya :

"Siapa Nama Anda, Tuan?"

"Lancelot, Pangeran dari Baroque Family" jawabnya

PART 2: KELUARGA KERAJAAN

Kabar bahwa ternyata pria asing yang terluka itu adalah seorang pangeran dari Baroque Family pun menyebar ke seluruh kastil angsa, tak terkecuali Putri Odette.
Anggota kerajaan yang mengetahui hal tersebutpun langsung mengirim dokter khusus untuk mempercepat pengobatan dari pangeran yang bernama Lancelot itu.

"Ini adalah tanda terima kasih kami karena dulu, Baroque Family pernah membantu kami melarikan diri dari kerajaan utama saat menghidari konflik" ujar Raja pada pangeran Lancelot.

"Anda terlalu berlebihan, selama 7 hari ini, Aku berterima kasih sudah banyak dibantu oleh Regina Family. Aku tidak tahu akan kubalas dengan apa nantinya."

"Tak usah dipikirkan, Pangeran Lancelot. Tinggallah disini selama masa penyembuhanmu, dokter bilang, butuh tiga minggu untuk tubuhmu bisa benar-benar dikatakan pulih."

Kalau begitu, aku tidak akan berhenti berterima kasih kepada kalian"

"Hahaha" Mereka tertawa bersama.

"Ayah!
"Bolehkah aku membawa Pangeran Lancelot mengitari kerajaan?"

"Tidak sopan, Odette. Lihat, dia belum sembuh total."

"Oh, Odette ya?"
"Tak apa, Raja. Kalau hanya berjalan-jalan, aku bisa saja. Toh, sudah lama aku tidak mencium udara segar. Terlalu menyedihkan bagiku jika terus-terusan terbaring di kamar ini tanpa menikmati keindahan dari negerimu. Izinkan aku melihatnya.”

"Baiklah, mari ikut denganku, Pangeran Lancelot." ajak Odette.

"Dengan senang hati, Putri Odette" Lancelot membalas, menuruni kasur mewah menuju kepada perempuan cantik yang sebelumnya pernah berjanji untuk membawanya berkeliling kerajaan.
Tak ada alasan untuk menolak ajakan Odette, karena dalam hati Lancelot, ia ingin mengenal lebih jauh Putri itu, yang ia dengar, memiliki kekuatan mengendalikan Angsa.

PART 3: DANAU ANGSA

"Putri Odette, kemana kita akan pergi?"

"Sebelumnya, bisakah kau supaya tidak memanggilku Putri?" pinta Odette

"Mana mungkin aku tidak memanggilmu demikian sementara kau putri kerajaan ini?"
Dan sisi lain, kau memang layak dikatakan Putri.." jelas Lancelot menolak permintaan Odette, diujung kalimat, wajahnya memerah.

"Bukan itu, maksudku, kita mulai sekarang adalah teman. Jadi, apa salahnya menyapa hanya dengan nama?"

Lancelot berpikir sejenak, tak lama dari itu, ia pun setuju.

"Aku akan membawamu ke Danau Angsa, Lancelot"

"Apa disana benar-benar ada Angsa?"

"Ya, bahkan sangat banyak."

"Aku jadi tak sabar ingin melihatnya."
Entah mengapa Lancelot terbawa suasana. Padahal dulu, sewaktu di kerajaan Baroque Family, ia terkenal sangat takut terhadap hewan unggas. Ayam, dan bebek contohnya. Angsa termasuk. Tapi disini, ia merasa aman dan tidak harus takut berkat adanya Odette.

Diperjalanan menuju Danau Angsa, banyak para warga yang menyapa dua anak muda itu. Tak jarang mereka mengatakan kalau Putri Odette dan Pangeran sangat cocok. Odette hanya menanggapi dengan senyuman. Membuat warga kembali ceria atas pesona dari Putri Raja mereka.

"Akhirnya, kita sampai!"

Lancelot tak henti-hentinya memperhatikan apa yang ada didepannya, baru kali ini ia melihat pemandangan yang luar biasa Indahnya di tengah-tengah pegunungan pedalaman Moniyan. Ia takjub begitu melihat kawanan angsa tengah berkumpul bersama, Danau itu seperti sebuah kandang bagi mereka.

"Lancelot, mari kita duduk disana" Odette menunjuk ke arah kursi di samping pohon, jaraknya sekitar empat meter dari danau, jarak yang lumayan dekat untuk bisa melihat langsung keanggunan kawanan angsa.

"Kau ingin melihatnya secara langsung, kan, Lancelot?"

"Ti.. Ti.. Ti.." Ternyata Lancelot masih takut, tapi sayang Odette tidak mendengarkan perkataannya kemudian memanggil hewan tersebut.

"Baiklah.."
"Kemarilah.. Angsa-Angsaku"
Tanpa tersisa satupun, Angsa-angsa itu mendekati empunya suara.
Mereka berjalan menuju kursi tempat Odette dan Lancelot duduk.

Semakin mendekat Lancelot semakin panik, namun ia berpikir tentang reputasinya sebagai pangeran yang akan hancur apabila takut dengan hewan berupa angsa.
Semua angsa rapi mengelilingi mereka, bulunya yang putih bercahaya nampak indah ditambah paruh dan kakinya yang kuat. Seketika Lancelot melihat cahaya itu merasuk kedalam diri Odette, membuat ia seperti Ratu bagi angsa angsa itu. Mereka patuh dan hormat kepada Odette, layaknya seorang prajurit terhadap komandannya, layaknya seorang rakyat terhadap Rajanya.
Lancelot luar biasa kagum, pesona Odette seribu kali lebih cantik dari sebelumnya.
Lancelot memandang wajah Odette, Odette memandang wajah Lancelot. Mereka saling memandang dikelilingi Angsa, di Danau Angsa.

PART 4: FILOSOFI ANGSA

Diperjalanan pulang mereka, Odette bertanya pada Lancelot, mengapa sewaktu tadi ia memandanginya amat serius. Lancelot terbata-bata. Namun akhirnya ia hanya membual dengan menjawab bahwa ia melakukan itu karena takut dipatuk apabila memandang angsa angsa yang baru melihatnya itu.

"Aku orang baru disini, takut dipatuk. Jadi saat itu yang bisa kulihat hanya kau disampingku" Odette tertawa menanggapi alasan Lancelot yang terkesan aneh itu.

"Lancelot, kau tau tidak. Kehadiranmu itu sangat tepat."

"Tepat? Aku tidak paham maksudmu. Beritahu aku, Odette."

“Iya, karena minggu depan, kerajaan kami akan mengadakan perayaan "Bulan Angsa".”
Lancelot bersyukur mendengarnya, iapun turut bersuka cita menyambutnya.

"Sepertinya seru. Aku akan menantikan hari itu, mungkin aku bisa menunjukkan keahlianku disana."

"Ya, tapi kau harus selesaikan penyakitmu itu dulu" ejek Odette

Terkuburlah sudah harapan Lancelot, mengetahui bahwa minggu depan badannya belum sepenuhnya fit. Butuh waktu tiga minggu dari sekarang bagi Lancelot agar bisa dikatakan sembuh total. Untuk perayaan nanti, dia hanya akan berada di barisan penonton.

PART 5: BULAN ANGSA

Tepat hari ini, warga kerajaan merayakan sebuah hari istimewa. Katanya, Hal ini mereka lakukan sebagai tanda berterima kasih kepada para angsa yang telah menjaga danau serta untuk Upacara Ritual Penguasa Angsa.
Sedari pagi, Putri Odette senantiasa sibuk bersiap untuk acaranya nanti malam, membuat Lancelot lagi-lagi penasaran atas apa yang nanti ditunjukkan olehnya.
Perayaan yang telah disiapkan sejak pagi itu akhirnya siap juga. Segala pernak pernik khas angsa menghiasai seluruh kawasan kerajaan. Terutama di tepi kanan Danau Angsa, karena perayaan ini selalu dipusatkan disana.
Seluruh penduduk kerajaan telah memadati area danau itu. Termasuk keluarga kerajaan yang mendapatkan tempat khusus bersama kawanan Angsa. Tepat di sebelah singgasana Raja, duduklah Putri Odette yang ditemani oleh Pangeran Lancelot disampingnya.
Purnama seakan memantulkan cahaya keanggunan Odette keseluruh penjuru danau. Boleh jadi Purnama malam inipun iri kepadanya.

"Odette, kau siap?"

"Siap, Ayah"

Setelah dibuka oleh sambutan Raja dan penampilan-penampilan khas budaya oleh masyarakat, yang diselingi jamuan makan dan penyetingan cahaya serta penyalaan lilin di tiap bibir Danau. Tibalah giliran Putri Odette tampil bersama Angsa-Angsanya ke depan bibir tepi kanan Danau.
Anehnya, tak ada satupun yang bersorak, mereka hanya terdiam, menatap dengan takjub, pesona yang sekarang tengah berjalan dibawah indahnya cahaya purnama. Mereka terberdaya penampilan mewah Putri Odette, dibelakangnya, kawanan Angsa mengiringi dengan patuhnya.
Fokus seluruh penonton mengarah ke tepi kanan Danau. Disana, Putri ke-13 kerajaan pewaris kekuatan penguasa Angsa sedang mempertontonkan aksi cantiknya dibawah purnama, di perayaan bulan angsa. Putri Odette bernyanyi, menyendandungkan irama dan melodi yang indah bagi siapapun yang mendengarnya. Angsa-angsa itu sekarang terjun ke dalam air, melatarbelakangi pertunjukan Odette, mereka bergerak kesana kemari, seperti sedang menari.

"The dance of the swans is so graceful and charming" (Tarian para angsa sangat anggun dan menawan) Batin Lancelot terkagum.
"Sama seperti Odette" tambahnya.

PART 6: PERNYATAAN DI HADAPAN KAWANAN ANGSA

Satu minggu setelah perayaan Bulan Angsa, pernak pernik sisa-sisa acara itu telah bersih tuntas dicabut. Waktu bersuka cita yang cukup lama menurut Lancelot untuk perayaan sesederhana itu.
Namun dibalik itu. Lancelot terpana dan jatuh cinta dengan ketulusan dan kebaikan Odette terhadap siapapun. Ia langsung sadar betapa salah tindakan masa lalunya yang begitu arogan, sombong dan kelam.
Belakangan mereka kembali sering bersama kemanapun, yang mungkin tidak diketahui oleh Lancelot adalah, Odette pun menyimpan rasa kepadanya.
Selama masa pemulihan Lancelot , tanpa sadar tumbuhlah benih-benih cinta diantara mereka berdua.

"Oh ya, Lancelot. Berapa hari lagi penyakitmu akan sembuh?"

"Hei, aku sebenarnya sudah sembuh. Bahkan jika kau mengajakku berkelahi, aku akan meladeninya. Hanya saja kata Dokter, butuh waktu satu minggu lagi untuk aku bisa pulih sepenuhnya"

"Tunggu, tunggu, tadi Kau bilang apa?"

"Mengajakku berkelahi?"
Laki-laki kok beraninya melawan perempuan? Lekong ah!"

"Bu bu.. Bukan! Bukan itu Maksudku Odette." kata Lancelot panik.
"Ahahaha aku hanya bercanda kok, maaf." Odette tertawa terbahak-bahak.

"Pffft.." Lancelot kesal.

"Jangan marah, Lanc. Aku akan membawamu pergi dari kamar ini. Ayo, kemarin Pamanku menyuruhku untuk mengajakmu ke sesi latihan sihir keluarga kerajaan."

Merekapun beranjak meninggalkan ruangan kamar tamu menuju aula pelatihan anggota kerajaan disisi Timur halaman kastil angsa. Luasnya dua kali lipat dari luas halaman kerajaan.

"Sihir yang sangat indah." Entah ini kekaguman yang ke berapa kali bagi Lancelot untuk kerajaan ini. Tapi apa yang dilihatnya sungguh menakjubkan.
Masing-masing dari anggota kerajaan menggengam tongkat sihir ditangan kanannya. Kemudian mengerluarkan semacam aliran sihir berbentuk nada dan angsa. Anak-anak kecil paling banyak mempraktekkannya. Sementara orang orang dewasa memilih menjauh ke sisi Utara. Nampak jelas aliran mereka begitu kuat. Tapi tak ada satupun yang sempurna membuat kubah sihir raksasa.

"Lancelot, ayo sini" ajak Odette ke sisi Utara, sesampainya disana. Odette langsung menyapa seseorang bertubuh besar.

"Paman, ini Pangeran Lancelot"

"Lancelot, ini Pamanku, seorang Jenderal Kerajaan." Odette memperkenalkan masing masing dari mereka

"Oh, kau rupanya pangeran itu. Putri Odette, bisa apa bocah ini?"

"Eh, hehe aku juga tak tahu paman. Bisa kau tanyakan sendiri, aku mau berlatih." Jawab Odette berlari meninggalkan dua orang lelaki yang baru kenal itu.

"Oh, haha. Sebenarnya keluargaku tidak ahli di sihir, tapi, kata orang aku sangat jago bermain anggar."

"Anggar? Permainan macam apa itu?" tanya Paman Jenderal bingung

"Teknik berpedang, aku bahkan bisa menirukan gaya Assassin." Jawab Lancelot percaya diri

"Kalau begitu, perlihatkan kepadaku" pinta Jenderal penasaran.

"Tapi, aku lupa membawanya."

Ah, tak apa. Sekarang, kau bisa duduk disana. Lihat aksiku melingkarkan sihir ini"

Dengan sekali Angkat, tongkat yang digenggam Jenderal mengeluarkan aliran berbentuk kubah raksasa. Sekejap seluruh mata mengarah kepadanya, tak kurang dari 10 detik, kubah itupun hilang. Tentu saja, ada banyak tepuk tangan setelahnya.

"Bagaimana bocah?, kau melihatnya"
"Ya, aku melihat. Kau sungguh hebat, Jenderal." ujar Lancelot membalas aksi luar biasa Jenderal.

"Tidak. Mungkin kau tidak tahu. Tapi, ada yang lebih hebat daripada aku."
" Lihatlah disana"
"Putri Lancelot Sang penguasa Angsa akan menunjukkan kekuatannya."

Ia mengangkat tongkatnya, dengan sekali lompat, ia nampak seperti melayang, membuat aliran aliran sihir yang kuat, lalu membentuk Kubah, kubah raksasa yang indah, yang kekuatannya ratusan kali lipat lebih kuat dari kekuatan Jenderal.

Begitulah Lancelot menghabiskan masa pemulihannya di Swan Castle. Ia sadar akan potensi sihir dari Regina Family dan mencoba untuk mengintegrasikan sihir tersebut ke permainan anggar miliknya. Yang pada puncaknya ia mampu menguasai gerakan manuver bayangan.

PART 7: YANG KEMBALI DAN YANG PERGI

Satu hari sebelum kepergian Lancelot.
Kemarin Lancelot akhirnya sudah benar benar pulih. Dan hari ini, ia mengatakan keinginan untuk pergi meninggalkan kerajaan Regina Family di esok hari
Raja sempat menawarinya agar tetap tinggal dan menemani Putrinya, Odette. Tapi Lancelot bersikeras menolak karena ia ingin kembali ke tempat itu, tempat terakhir kali ia dikalahkan, Land Of Dawn. Ia tak memberitahu kepada Raja, tapi sekarang, di Danau Angsa, hanya kepada Odette-lah ia memberitahukan tujuannya itu.
Putri cantik itu menangis, Elentah mengapa kepergian Lancelot begitu tak diterima olehnya. Sebulan ini mereka sudah banyak mengabiskan waktu bersama. Bahkan ia tak akan menyangkal kalau ia memiliki kesan tersendiri dengan Lancelot. Lancelotpun sama, ia akui bahwa ia jatuh hati dengan Odette. Karena kebaikannya, karena ketulusannya dan segala hal tentangnya.
Sore itu, Langit seakan bersedih menyaksikan duka mereka. Perasaan yang dalam dan menyesakkan.

"Bila nanti saatnya tlah tiba, kuingin kau menjadi istriku.."
Pangeran itu berkata dihadapan Sang Putri.
Lancelot memandang wajah Odette, Odette memandang wajah Lancelot.
Mereka saling memandang dikelilingi Angsa, di Danau Angsa.

Keesokannya, Lancelot pergi meninggalkan kerajaan, meninggalkan angsa, meninggalkan Swan Castle, meninggalkan Odette..

Namun disana, dipintu gerbang utama, sejauh mata memandang, tak dilihatnya gadis cantik itu. Hanya beberapa warga dan anggota inti kerajaan yang nampak melepas kepergiannya. Dalam benaknya ia bertanya tentang keberadaan Odette.
Tapi kalau memang Odette tak ingin melihatnya, ia terpaksa pergi meski tak melihatnya. Hanya beberapa bekal yang turut menemaninya.
Ketika ia telah mantap melangkahkan kakinya ke garis luar, Raja dari jauh berteriak memanggil namanya

"Pangeran Lancelot!!"
Sontak Pangeran itu berbalik, melihat didepannya , ada Odette yang tengah menangis.

"Kau lupa membawanya bersamamu!" Raja kembali berteriak, kali ini ada suara tangis menyertai kata-katanya.
Malam tadi, Odette memohon dengan sangat kepadanya, untuk dibiarkan bersama Lancelot, pergi ke tempat bernama Land Of Dawn. Ia ingin menemani Lancelot, ia ingin membantu Lancelot dan tak ingin dia kembali terluka seperti sebelumnya.

"Odetteku, Pergilah. Temani dia"
Kalimat Raja barusan membuat siappaum yang mendengar bersedih, Lancelot pun tak bisa menahan air matanya, sosok Ayah itu begitu ikhlas melepas kepergian anaknya.
Saat itu semua dibanjiri air mata, saat semua dirasa sudah siap menerima, Odettepun menghapus air matanya, melangkahkan kakinya menuju pangerannya.
Diakhir pertemuan mereka,
Odette berkata sembari melihatkan senyum indahnya:
"Aku akan kembali!!"

Dimulalilah peerjalanan Lancelot dan Odette menuju Land Of Dawn.
Saat mereka tiba di Lembah Fajar itu, Lancelot berkata dengan lantangnya:

"Aku kembali, Land Of Dawn!"
"Time to witness the handsome!" (Waktunya untuk menyaksikan seorang rupawan!)

0
2K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan