Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antonisalim007Avatar border
TS
antonisalim007
Pasar Blok G Tanah Abang Free Sewa Tapi Kenapa PKL balik kejalan lagi...???
Halo semua Agan2 dan Aganwati.....


Ini thread Pertama Ane mohon jangan dibully emoticon-Wow apalagi ditimpuk bata,,,, emoticon-Lempar Bata hehe....

klo cendol emoticon-Toast ane ga nolak apa lagi dibantu rate...

Di Topik ini ane mau tanya pendapat agan dan aganwati sekalian.... emoticon-Cendol Gan emoticon-Big Kiss



Pasar Blok G yang berada di tanah abang adalah project jokowi saat menjabat menjadi gubernur, diresmikan pertama kali pada 2 September 2013, Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, diharapkan dapat menarik minat pengunjung yang berbelanja di sekitar Tanah Abang.

Apalagi, pasar yang diresmikan di era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, dari internet gratis hingga taman bermain anak.

Namun, kini pemandangan kios-kios sepi tak berpenghuni terlihat dominan di Pasar Blok G.

pasar Blok G sudah mulai ditinggalkan penghuninya alias para pedagang. Sejak Jokowi sudah tidak menjabat menjadi gubernur DKI jakarta.

Padahal, Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah merenovasi dan melengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan keamanan pedagang.

Langkah tersebut dilakukan, karena kala itu Pemprov DKI ingin menggunakan Blok G untuk menampung pedagang kaki lima. Sebelum direlokasi, mereka berjualan di Jalan Jati Bunder dan jalan lain di kawasan Pasar Tanah Abang sehingga menimbulkan kemacetan.

Namun, rencana itu hanya sekedar rencana, karena pedagang merasa tidak ada keuntungan menempati pasar yang sepi pengunjung. Pedagang kaki lima yang rata-rata menempati lantai tiga dan dua bangunan pasar mulai angkat kaki.

"Dahulu pedagang yang di lantai tiga pindah ke lantai dua karena sepi. Sekarang pedagang di lantai dua juga sudah mulai pergi karena sepi pengunjung alias mati suri," ujar Ahmad, penjual pakaian olahraga yang masih bertahan di pasar.

Sepinya keadaan pasar, lanjut Ahmad, mulai terjadi saat Jokowi menjadi presiden. Pasar menjadi tak terurus dan tidak ada lagi upaya-upaya untuk menarik pengunjung.

"Dari pertama kali pasar diresmikan sampai setahun berjalan saya rata-rata bisa menjual 7 potong pakaian dengan omzet Rp 700.000 – Rp 1 juta per hari. Sekarang paling hanya bisa menjual 1 potong saja," ujar Ahmad.

Hal senada juga diungkapkan Taufik. Pria yang sehari-hari berjualan kaos di lantai 2 ini mengaku bahwa pendapatannya menurun sejak Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia.
Padahal, kataTaufik, waktu tahun pertama berdagang di pasar penghasilan hampir sama dengan saat berdagang di kaki lima. Kala itu, dia mampu meraup Rp 3 juta per hari, sementara sekarang hanya Rp 250.000 per hari.

Menurut dia, kondisi itu terjadi karena Pemprov DKI saat itu bersama pengelola pasar melakukan promosi besar–besaran terhadap Blok G.

Taufik lalu mencontohkan pada waktu itu, setiap Sabtu dan Minggu selalu ada acara menonton layar tancap di lantai 3.

Meski sepi, pria berusia 52 tahun ini tetap akan berjualan di pasar Blok G. Dia tak mau kembali lagi berjualan ke jalanan.

"Saya bertahan karena komitmen untuk tidak berjualan di jalan. Lagi pula, di sini sudah enak karena tidak kehujanan dan kepanasan. Soal rezeki saya tidak takut karena sudah ada mengatur," ucap Taufik.

Sebagai informasi, para pedagang di pasar tersebut tidak dikenakan biaya sewa. Namun, wajib membayar uang listrik, keamanan, dan kebersihan atau yang biasa disebut BPP sebesar Rp 1.000 per hari.

Sementara itu, salah satu pengelola pasar jaya yang ditemui Kompas.com mengatakan, kalau pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan dana.

"Bagaimana mau mencoba menghidupkan pasar, kami saja pengelola tidak boleh meminta uang sewa kepada pedagang,” kata pria yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Pemprov DKI Jakarta sendiri memiliki sejumlah opsi untuk mengatasi sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat.

Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, pihaknya berencana membangun jembatan layang atau skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dan lantai tiga Blok G. Opsi ini untuk mempermudah akses ke Blok G.

Opsi lainnya adalah membongkar lantai dasar untuk dijadikan lahan parkir. Keterbatasan lahan parkir menjadi salah satu alasan pengunjung enggan mendatangi Blok G.

Opsi selanjutnya, membongkar seluruh bangunan di Blok G dan mendesain ulang bangunan tersebut menjadi tempat parkir.

Selain itu, kata Soni, ada wacana untuk menggratiskan sewa kios di Blok G Tanah Abang.



SUMBER


Pertanyaan dari Ane :

1. Kenapa sih penduduk (pembeli) Customer tanah abang, Ogah mendatangi BLOK G???
2. Untuk Para pedagang kenapa mereka memilih kembali ke Jalan untuk berjualan dibanding memakai Lokasi di blok.G untuk berjualan???
3. Jadi Salah Siapa ya Tanah abang kembali semeraut???

mohon agan dan aganwati mau memberikan opininya. hehe...


emoticon-Maaf Agan emoticon-Motret emoticon-Angpau emoticon-Hai
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
3.9K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan