Jakarta: Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai dari kacamata awam saja sudah tampak bahwa Ketua DPR RI Setya Novanto menggunakan segala cara untuk berkelit dari proses hukum.

Beberapa hal yang Ia soroti tak hanya pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Kuasa Hukum Novanto Fredric Yunadi, tetapi juga tindakan-tindakan untuk mengulur proses hukum.

"Kita kacamata awam saja, tidak lihat hukum. Misalnya ada beberapa hal untuk menunda proses ini mulai dari mengatakan mengerjakan sesuatu, sibuk, harus izin presiden, hak imunitas, mengajukan uji materi, sakit, dan drama terakhir ini kecelakaan," katanya, dalam Metro Pagi Primetime, Jumat 17 November 2017.

Refly menilai secara awam tampak sejumlah kejanggalan dalam 'drama' yang dimainkan Novanto. Misalnya saja kecelakaan yang terakhir ini tidak menunjukan indikasi kecelakaan seperti pada umumnya.

Seperti kondisi mobil, pihak yang terlibat dalam kecelakaan maupun kondisi korban yang membuat masyarakat bertanya-tanya.

"Padahal menurut Saya, soal seperti ini yang paling asli adalah datang ke KPK kemudian sidang di Pengadilan Tipikor, buktikan salah atau tidak. Tapi ini dengan berkelit (terus)," katanya.

Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan ini juga menilai seharusnya Novanto sebagai pejabat publik bisa menjaga agar hal apapun yang terjadi seharusnya bisa dikesampingkan demi proses hukum yang adil.

Refly mencontohkan, ketika mengajukan praperadilan lagi meskipun Ia merasa tak layak menilai tetapi Ia khawatir bahwa praperadilan bisa meloloskan kembali Novanto dengan mulus.

"Praperadilan itu kan mengecek sesuatu secara prosedur apakah ini sesuai atau tidak. Setelah prosedurnya disalahkan sekarang ada prosedur yang baru, (bisa jadi) tetap salah juga," jelasnya.

Sumur :

http://m.metrotvnews.com/news/hukum/Obzvqogb-novanto-disebut-gunakan-segala-cara-berkelit-dari-hukum


Maafkan daku papa...

Tapi keadilan harus tetap di tegak kan demi kemaslahatan rakyat kecil ...