Semoga tulisannya bermanfaat ya

semoga ini bisa menjadi penambah wawasan dan inspirasi dalam dunia usaha,

Beliau merintis usaha saat umur 31 tahun,
sudah berkeluarga dan anaknya sudah 2

sebelum memutuskan usaha,
dia bekerja di perusahaan eksportir ikan

sehingga secara pengalaman, kompetensi, serta jaringan,
setidaknya sudah mengetahui dan memahami

istilahnya,,
faktor Experience, pengalaman sudah didapatkan

nah akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri,
dan memulai usaha ekspor perikanan

mulanya ekspor ikan mentah, yang dibekukan

kemudian berkembang ke ekspor ikan dalam kondisi siap goreng atau frozen food, agar memiliki nilai tambah

beberapa tahun awal merintis usaha sangat sulit,
karena dalam usaha mengenal Trial Error (Coba-coba) dan juga naik turun usaha


pernah mengirim 1 kontainer senilai Rp 1,5 milyar tahun 1999 ke Amerika
gagal, ditolak, dan akhirnya dikembalikan

pernah mengirim total barang seni,lai Rp 40 Milyar ke Eropa,
ditolak, sedih bangettt

tetapi dia bilang,
kalau yang lain bisa,
kita juga bisa

akhirnya setelah berbagai uji coba, kegagalan,
akhirnya berhasil

dan sekarang usahanya bergerak di sistem distribusi, dan menambah jualan baru

tahun 2013 kemarin,
total penjualannya mencapai Rp 1 Triliun

mengapa dia ekspor ikan ke Luar Negeri?

di dalam negeri dia juga menjual,
tetapi memang market share yang paling besar itu adalah di luar negeri

karena pada tahun 2017 pendapatan perkapita kita masih Rp 4 juta per bulan,
memang sudah meningkat dibanding tahun 2000 yang Rp 500 ribu per bulan

tetapi masih jauh dibandingkan Amerika, Eropam, Jepang yang sudah mencapi Rp 30-40 Juta per bulan

artinya apa?
disana daya belinya besar,
dan kesadaran memakan makanan yang bermutu seperti ikan juga besar,
akhirnya laku dan laris

apalagi makanan kalau cocok,
dibeli terus menerus karena habis pakai (consumable) dan terjadi repeat order (pemesanan kembali)

bagaimana menurut anda?