TRENGGALEK, (suarajatimpost.com) - Diduga depresi akibat perceraian orang tuanya, seorang anak laki-laki gantung diri di pohon ketela karet yang ada di ladang yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (11/06) sekira pukul 07.30 WIB. Wamin Dwi Prasetyo (11) seorang anak asal Dusun Sendang RT 19 RW 10 Desa Puyung Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek ditemukan tewas gantung diri di ladang milik ayahnya Kaminto (60) yang letaknya tak jauh dari rumah korban.

Menurut informasi yang diterima, diketahui sebelum ditemukan dalam keadaan gantung diri, korban menghilang dan tidak kembali ke rumah. Khawatir korban tak kunjung pulang, ayah korban berusaha mencari korban kerumahnya sanak saudaranya. "Saat itu ayah korban cemas karena anaknya tidak kunjung pulang kerumah. Dan membuat ayahnya mencari-cari korban ke rumah sanak saudara namun tidak juga ditemukan. Selain itu, ayah korban juga mengajak tetangganya untuk mencari anaknya tersebut," ungkap Kapolres Trenggalek AKBP Donny Adityawarman melalui Kasubag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi saat dikonfirmasi, Minggu (11/06).

Ditambahkan Supadi, pencarian tersebut belum juga menemukan titik terang hingga menjelang subuh. Sampai akhirnya, tetangga korban yakni Sunarti (26), Sagi (65) dan Muji (52) hendak ke ladang untuk memetik sayur nangka. Namun saat melewati semak-semak disamping rumah korban, Sagi melihat ada kepala anak kecil di cabang pohon ketela karet.

"Merasa curiga, saksi mencoba memperhatikan hal tersebut dengan seksama. Alangkah terkejutnya, bahwa rasa penasaran tersebut berbuah kepanikan. Pasalnya ada seorang anak laki-laki yang tewas gantung diri di cabang pohon ketela karet," tegasnya.

Sontak hal tersebut mengundang banyak perhatian, hingga ayah korban mendengar bahwa anak yang dicarinya sudah tewas dengan keadaan yang tidak wajar.
Mendapatkan laporan warga terkait penemuan mayat seorang anak laki-laki yang tewas gantung diri ini, tim identifikasi Polres Trenggalek segera mendatangi lokasi guna olah TKP. Selain melakukan olah TKP, pihak kepolisian juga menyita barang bukti berupa 1 Batang pohon ketela karet dan melakukan visum luar serta memeriksa saksi-saksi.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan keterangan saksi bahwa korban diduga mengalami depresi karena orang tuanya bercerai, dan saat ini ayah korban sudah menikah lagi," pungkas Supadi.

Dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban, tidak meminta untuk dilakukan otopsi dan pihak keluarga sanggup untuk membuat surat pernyataan tertulis bahwa kematiannya merupakan suatu musibah.



Sumber:

http://m.suarajatimpost.com/read/711...hiri-hidupnya/