Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vigilantegothamAvatar border
TS
vigilantegotham
Cerita Kalijodo yang Nggak Ada Matinya
Kawasan Kalijodo, Jakarta, telah diratakan dengan tanah pada Februari 2016 silam. Genap 16 bulan penertiban itu, kini rumah-rumah bedeng mulai menjamur dan warung-warung remang-remang berdenyut lagi.

Penertiban Kalijodo dilakukan saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama tepatnya pada Senin 29 Februari 2016.
Setelah melalui sosialisasi, sembilan unit backhoe dikerahkan mengeksekusi seluruh bangunan di Kalijodo wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, termasuk Kafe Intan, yang merupakan tempat hiburan paling besar di Kalijodo. Kafe ini milik Abdul Aziz atau Daeng Aziz, yang gencar menolak penertiban Kalijodo.

Bulan demi bulan terus berganti. Lokasi bekas deretan gubuk-gubuk liar mulai dibangun pada Mei 2016. Wajah 'kelam' Kalijodo disulap menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Taman Kalijodo kemudian dibangun dengan biaya CSR dari perusahaan Sinarmas Land. Taman ini bahkan diperkirakan menelan miliar rupiah.

RPTRA dan RTH Kalijodo yang berada di Jalan Kepanduan II, Tambora, Jakarta Barat, akhirnya diresmikan oleh Ahok pada Rabu 22 Februari 2017. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun ikut menghadiri peresmian tersebut.
RPTRA dan RTH Kalijodo bahkan menjadi salah satu alternatif rekreasi bagi warga Ibu Kota. Bekas lokalisasi ini kini berubah fungsi menjadi tempat nongkrong yang asyik untuk anak-anak hingga orang dewasa. RPTRA dilengkapi fasilitas bermain edukatif bagi anak-anak dan dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB. Ada juga area ruang tunggu, toilet dan arena pijat kaki alami di pinggir RPTRA. Dibatasi dengan tembok besar, terdapat RTH Kalijodo dengan luas 10.000 meter persegi yang dibuka 24 jam.

Di sekitar RTH terdapat pohon-pohon muda yang baru di taman. Harapannya nanti RTH Kalijodo bisa jadi tempat yang teduh. Lokasi ini juga dilengkapi fasilitas seperti lapangan futsal, taman papan luncur dan sepatu roda (skate park), arena bermain sepeda gunung (BMX) dan olahraga luar ruang (outdoor gym), dan musala. Jalanan aspal menuju lokasi itu juga mulus.

Pembangunan Kalijodo terus berlanjut. Rencananya, pembangunan Pujasera adalah pembangunan Kalijodo tahap kedua. Nantinya akan dibangun masjid di seberang jalan sebagai pembangunan tahap ketiga.

Namun seiring waktu, keindahanKalijodo mulai dikotori oleh rumah-rumah bedeng yang dibangun lagi disekitaranKalijodo. Deretan gubuk-gubuk semi permanen itu dibangun ilegal oleh warga di bawah kolong Tol Pluit-Tomang yang berseberangan denganRPTRAKalijodo. Kawasan bawah kolong tol ini termasuk yang ikut ditertibkan dan diratakan dengan tanah pada Februari 2016 lalu. Namun seolah tak bisa mati, bedeng-bedeng itu bangkit lagi.

Ada juga beberapa unit truk juga terparkir di lahan-lahan kosong. Truk-truk itu tak lain dibawa sopir-sopir yang tengah beristirahat usai perjalanan jauh. Ada pula sopir yang tengah menunggu order sewa.

Rumah-rumah bedeng itu bolak-balik telah ditertibkan oleh petugas Pemprov DKI Jakarta dan Satpol PP. Namun, warga tetap nekat membangun 'istana' mereka di sana.

Masih di lokasi yang sama, ada warung-warung yang dibuka pada malam hingga dini hari. Warung dengan lampu temaram ini menjajakan makanan dan minuman, termasuk bir kepada pelanggan yang hadir. Tidak hanya itu, kupu-kupu malam juga mulai bergeliat mencari pelanggan di Kalijodo.

Menanggapi kejadian ini, Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah memerintahkan Satpol PP untuk membongkar rumah bedeng tersebut. "Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk bongkar. Bukan hanya di Kalijodo, Ancol juga, termasuk di Akuarium," kata Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).

Djarot menegaskan tidak akan diam melihat rumah-rumah bedeng yang kembali didirikan warga. Dia memastikan akan membongkar rumah yang dibangun di beberapa daerah tersebut agar tidak menjamur ke warga lain. Jajaran terkait, menurutnya, juga akan lebih ketat mengawasi lahan-lahan kosong yang kerap digunakan warga untuk membangun rumah.
https://news.detik.com/berita/d-3516...ntent=detikcom
------
Yg penting gubernur nya santun, mau kumuh mau kotor mau rusuh yah itu pilihan 58% org jakarta.

(aan/tor)
0
878
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan