Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asurizalAvatar border
TS
asurizal
Kinerja Sandiaga Uno Buruk, Pengurus PRSI Tuntut Munaslub
Kinerja Sandiaga Uno Buruk, Pengurus PRSI Tuntut Munaslub
09:00 25 FEB 2016
Editor Andika Pratama
Sumber Antara

Rimanews - PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menuntut pergantian kepengurusan Sandiaga Salahudin Uno dan meminta segera diselenggarakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Ada kekurangan dalam kepemimpinan sekarang, urusan kejuaraan dan lainnya tidak terurus. Waktu di Myanmar 2012 masih bisa menyumbang lima emas, tapi terakhir di Singapura tidak ada," kata Wakil Sekjen PRSI Abdurrahim saat konferensi pers di Komplek Kolam Renang Senayan Jakarta

Konferensi pers itu dihadiri pula oleh sejumlah anggota komisi teknik (Komtek) dari lima nomor cabang olahraga di bawah PRSI dan sejumlah pejabat PRSI lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komtek Renang Perairan Terbuka Amir Husein menilai kinerja PRSI di bawah kepemimpinan Sandiaga S. Uno tersebut tidak berjalan dengan baik dan cenderung tidak mendapat perhatian.

Pensiunan Perwira Marinir itu mengatakan, paling tidak ada empat kegagalan yang dilakukan Sandiaga S. Uno selama menjabat Ketua Umum PB PRSI sejak tahun 2013 dan akan berakhir pada 2017 itu.

"Pertama soal kepengurusan yang tidak jelas, organisasi, program kerja, dan kepedulian pimpinan terhadap bawahan khususnya para atlet," ujarnya dengan tegas.

Dia mencontohkan, saat ini diperkirakan pengurus PB PRSI terdapat sekitar 100 orang yang sebagian terdiri dari para pengusaha yang merupakan rekan Sandiaga S. Uno.

"Tapi kalau rapat paling yang hadir cuma 15 orang, karena kebanyakan pengusaha. Termasuk dalam program kerja, dia (Sandiaga S. Uno) sering menyetujui pelaksanaan program kejuaraan tapi paling sulit saat diminta pertanggungjawaban soal pembiayaan," tukasnya.

Termasuk soal kejelasan lokasi kolam renang untuk latihan atlet sebelum digusurnya Senayan pun, Sandiaga tidak memberikan solusi kemana lokasi latihan yang baru, ujarnya.

"Kalau seperti ini kita juga malu ke masyarakat dan komunitas internasional, apalagi SEA Games sudah di depan mata. Kita mau berusaha maksimal, tapi jika tidak ada dukungan mau bagaimana?" tutur Amir.

Amir melanjutkan, dikarenakan padatnya agenda olahraga yang akan dilaksanakan pada beberapa waktu ke depan maka dia sangat berharap agar para pengurus bisa lebih memperhatikan nasib para pelatih dan atlet.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut juga disebutkan bahwa PB PRSI akan menunjuk calon pengganti Sandiaga S. Uno sebagai Ketua Umum PB PRSI.

Calon tersebut rencananya akan dikenalkan pada seluruh angggota pengurus PRSI dalam rapat kerja nasional pada 28-29 Februari 2016 yang direncanakan berlangsung di Hotel Grand Kemang.

Akan tetapi saat ditanya mengenai latar belakang calon tersebut para pengurus PB PRSI dan komtek yang hadir belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

http://rimanews.com/olahraga/read/20...untut-Munaslub


Pengurus PRSI tuntut Munaslub
Rabu, 24 Februari 2016 20:08 WIB | 8.535 Views
Pewarta: Roy Rosa
Pengurus PRSI tuntut Munaslub

Jakarta (ANTARA News) - PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menuntut pergantian kepengurusan Sandiaga Salahudin Uno dan meminta segera diselenggarakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Ada kekurangan dalam kepemimpinan sekarang, urusan kejuaraan dan lainnya tidak terurus. Waktu di Myanmar 2012 masih bisa menyumbang lima emas, tapi terakhir di Singapura tidak ada," kata Wakil Sekjen PRSI Abdurrahim saat konferensi pers di Komplek Kolam Renang Senayan Jakarta, Rabu.

Konferensi pers itu dihadiri pula oleh sejumlah anggota komisi teknik (Komtek) dari lima nomor cabang olahraga di bawah PRSI dan sejumlah pejabat PRSI lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Komtek Renang Perairan Terbuka Amir Husein menilai kinerja PRSI di bawah kepemimpinan Sandiaga S. Uno tersebut tidak berjalan dengan baik dan cenderung tidak mendapat perhatian.

Pensiunan Perwira Marinir itu mengatakan, paling tidak ada empat kegagalan yang dilakukan Sandiaga S. Uno selama menjabat Ketua Umum PB PRSI sejak tahun 2013 dan akan berakhir pada 2017 itu.

"Pertama soal kepengurusan yang tidak jelas, organisasi, program kerja, dan kepedulian pimpinan terhadap bawahan khususnya para atlet," ujarnya dengan tegas.

Dia mencontohkan, saat ini diperkirakan pengurus PB PRSI terdapat sekitar 100 orang yang sebagian terdiri dari para pengusaha yang merupakan rekan Sandiaga S. Uno.

"Tapi kalau rapat paling yang hadir cuma 15 orang, karena kebanyakan pengusaha. Termasuk dalam program kerja, dia (Sandiaga S. Uno) sering menyetujui pelaksanaan program kejuaraan tapi paling sulit saat diminta pertanggungjawaban soal pembiayaan," tukasnya.

Termasuk soal kejelasan lokasi kolam renang untuk latihan atlet sebelum digusurnya Senayan pun, Sandiaga tidak memberikan solusi kemana lokasi latihan yang baru, ujarnya.

"Kalau seperti ini kita juga malu ke masyarakat dan komunitas internasional, apalagi SEA Games sudah di depan mata. Kita mau berusaha maksimal, tapi jika tidak ada dukungan mau bagaimana?" tutur Amir.

Amir melanjutkan, dikarenakan padatnya agenda olahraga yang akan dilaksanakan pada beberapa waktu ke depan maka dia sangat berharap agar para pengurus bisa lebih memperhatikan nasib para pelatih dan atlet.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut juga disebutkan bahwa PB PRSI akan menunjuk calon pengganti Sandiaga S. Uno sebagai Ketua Umum PB PRSI.

Calon tersebut rencananya akan dikenalkan pada seluruh angggota pengurus PRSI dalam rapat kerja nasional pada 28-29 Februari 2016 yang direncanakan berlangsung di Hotel Grand Kemang.

Akan tetapi saat ditanya mengenai latar belakang calon tersebut para pengurus PB PRSI dan komtek yang hadir belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016

http://www.antaranews.com/berita/546...untut-munaslub


Ketua Umum PB PRSI Digugat Pengurus Aktif
Oleh: Wina Setyawatie
25 Februari, 2016 - 18:36
OLAH RAGA

JAKARTA, (PRLM).- Kepemimpinan Sandiaga Uno di Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) digugat oleh para pengurus aktifnya. Dia dinilai kurang peduli di dalam mengurus cabang-cabang aquatik selama 2 tahun 8 bulan kepengurusannya, hingga banyak program yang tidak mendapatkan dukungannya pun menghambat pembinaan.

Mereka beserta 20 Pengprov PRSI akan mengajukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada saat Rapat Kerja PRSI 28-29 Februari 2016 mendatang. Lima Ketua Komisi Teknik cabang-cabang aquatik (renang, loncat indah, polo air, renang indah, dan renang perairan terbuka) menyatakan hal tersebut kepada media di Komplek Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (24/2/2016).

Mereka mengaku telah mengadukan kinerja sang Ketua Umum yang tidak bagus kepada Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI), tapi pihak KONI Pusat kembali menyerahkannya kepada mereka kembali mengingat hal tersebut merupakan permasalahan internal.

"Kinerjanya memimpin PRSI kami nilai tidak maksimal. Kepengurusan di bawah pimpinannya tidak semuanya aktif. SK kepengurusan pun berubah-ubah hingga 4 kali. Misalnya posisi bendahara umum yang dimasukkan Marsekal Mamahit yang merupakan militer aktif. Padahal Ketua Umum belum meminta izin kepada Kasal AL, tapi sudah berani menaruh namanya, akhirnya ujung-ujungnya revisi kepengurusan lagi dan hal seperti itu hampir berulang terus," kata Ketua Komisi Teknis Renang Perairan Terbuka, Amir Husein.

Bukan hanya itu, menurut Amir, seluruh Komisi Teknis juga menilai jika banyak program kerja yang tidak jalan karena tidak didukung penuh oleh pendanaan. Dalam masa kepengurusan Sandi selama ini, tiap cabor telah menyampaikan program kerja masing-masing, namun para cabang ini ujung-ujungnya tetap mengeluhkan aka kekuarangan dana dan setidakpastian waktu turunnya dana bantuan dari PRSI.

Amir mengaku pihaknya sudah meminta diskusi dengan Sandi dan kepada pengurus yang lain, namun tetap tidak ada. Masukan mereka tidak digubris.

"Karena tidak didukung penuh jadi banyak program yang tidak berjalan. Misalnya, kejuaraan open water 2015, yang seharusnya digelar Oktober lalu, namun kemudian dibatalkan dua bulan sebelum pelaksanaan. Padahal kabar tersebut sudah beredar ke FINA, tapi karena tidak ada kejelasan terkait penyelenggaraan (sponsor) dari PB lalu di batalkan. Harusnya dari awal mempertimbangkan, kalau memang tidak siap harusnya tidak usah ikut bidding segala," katanya. (Wina Setyawatie/A-88)***

http://www.pikiran-rakyat.com/olah-r...pengurus-aktif

Ngurus PRSI aja gak beres
Kurang peduli dan sulit bertanggungjawab soal pembiayaan
Bagaimana mau ngurus sesuatu yang lebih besar???
lepas.manisAvatar border
lepas.manis memberi reputasi
-1
3.1K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan