HT Thanks for mimin, momod nd officer nd Thanks for all kaskuser keep ngaskus sis gan
Quote:
"Jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah,". Itulah kalimat yang diucapkan Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, sekaligus Proklamator Kemerdekaan RI, Ir. Soekarno dalam pidatonya pada HUT RI ke-21 pada tanggal 17 Agustus 1966.
Kalimat tersebut dilontarkan Bung Karno sebagai semboyan untuk generasi muda Indonesia agar tidak melupakan perjuangan para pahlawan dalam membangun negeri dengan keringat darah (perang melawan pnejajah). Suatu saat nanti, generasi muda pasti akan meneruskan perjuangan para pahlawan untuk membangun negeri ini.
Semboyan Bung Karno itu patut disematkan kepada generasi muda yang mengenal sebuah bangunan sederhana terletak di sudut utara Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Bangunan tersebut adalah Monumen PSSI. Monumen tersebut merupakan saksi bisu berdirinya PSSI pada tanggal 19 April 1930.
Di tempat itu, seorang insinyur sipil yang gemar dengan sepakbola bernama Soeratin Sosrosoegondo, mengumpulkan para pemuda untuk menuangkan sebuah ide perlawanan kepada penjajahan Belanda melalui dunia bal-balan. Soeratin melihat sepakbola sebagai wadah terbaik untuk menyamai rasa nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang penjajahan Belanda.
Soeratin ketika itu mengumpulkan tokoh-tokoh yang berasal dari tujuh klub Indonesia saat itu, yakni Voetbalbond Indonesische Jacatra (Persija Jakarta), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Persib Bandung), Persatuan Sepakraga Mataram (PSIM Yogyakarta), Vortenlandsche Voetbal Bond (Persis Solo), Madioensche Voetbal Bond (PSM Madiun), Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang), dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Persebaya Surabaya).
Pertemuan tersebut akhirnya melahirkan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI). Selanjutnya, keputusan tersebut membuat Soeratin ditunjuk sebagai ketua umum pertama PSSI dalam kongres pertama di Solo pada tahun 1930. Selanjutnya, singkatan PSSI berubah menjadi Persatuan sepakbola Seluruh Indonesia.
Kini, saksi bisu berdirinya sepakbola Indonesia tersebut seperti gudang tua yang sudah tak terurus. Kondisinya sangat mengenaskan.
Debu tebal menyelimuti sudut-sudut bangunan. Begitupun, sarang laba-laba yang menjadi hiasan di setiap ruangan.
di lansir dari indosport yang berkesempatan mengunjungi Monumen PSSI, mencoba untuk melakukan investigasi terkait keadaan terbengkalai sanksi bisu berdirinya sepakbola Indonesia tersebut.
Berikut hasil investigasi saat mencoba untuk mengunjungi Monumen PSSI:
Quote:
1. Tak Ada Penjaga Khusus yang Merawat Monumen PSSI
Ketika datang ke Monumen PSSI, semua orang pasti disambut dengan keceriaan anak-anak yang bermain di halaman. Anak-anak sekitar Monumen PSSI menjadikan halaman saksi bisu berdirinya sepakbola Indonesia tersebut layaknya taman bermain.
Mereka berlari ke sana kemari sambil tertawa lepas menikmati masa kecilnya untuk bermain. Anak-anak kecil berlari mengelilingi sebuah kolam yang berada di halaman Monumen PSSI.
Anak-anak kecil bebas bermain, dikarenakan tidak ada penjaga khusus yang menjaga Monumen PSSI. Semua orang bebas memasuki monumen bersejarah tersebut.
"Tidak ada penjaganya. Semua orang bebas datang ke sini. Tidak ada satupun yang melarang orang lain untuk datang ke sini,"kata salah satu warga sekitar Monumen PSSI bernama Sutarji kepada INDOSPORT.
Memang hal itu benar apa adanya, semua orang bebas untuk masuk ke Monumen PSSI, yang bersebelahan dengan mess PSIM (Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram). Beberapa orang yang berada di mess PSIM juga tidak tahu soal penjaga Monumen PSSI.
Sungguh disayangkan sebuah monumen bersejarah bisa dimasuki banyak orang tanpa izin. Sebab, bisa saja orang tersebut melakukan tindakan yang mengotori Monumen PSSI, seperti membuang sampah dan buang air kecil sembarangan.
Quote:
2. Kondisi Bangunan Monumen PSSI yang Sudah Tak Terurus
Monumen PSSI didirikan pada tahun 1955. Bangunan itu berdiri di atas tanah hasil hibah dari Sultan Hamengkubuwono IX.
Namun, monumen tersebut hanya baru satu kali mengalami renovasi pada tahun 2009. Renovasi tersebut dilakukan oleh PSSI dengan dana sebesar Rp100 juta.
Selepas renovasi tujuh tahun lalu, Monumen PSSI seperti bangunan tua yang sangat kusam.
Kolam air mancur yang berada di halaman Monumen PSSI tidak berfungsi. Air yang menggenangi kolam berwarna hijau, karena dipenuhi lumut.
Rerumputan di sekitar kolam sudah panjang . Sampah-sampah bergeletakkan di halaman Monumen PSSI.
Masuk ke bagian dalam monumen, banyak platform atap bangunan yang sudah hancur. Begitupun kaca bangunan banyak yang pecah.
Mirisnya lagi, beberapa pencahayaan padam di sudut-sudut bangunan Monumen PSSI. Lalu tembok dan pondasi yang sudah kusam, serta tidak tangguh lagi menahan berdirinya bangunan.
Quote:
3. Monumen PSSI, Sejarah Sepakbola Indonesia yang Terlupakan
Kondisi memprihatinkan Monumen PSSI seolah-olah memperlihatkan seluruh orang telah melupakan sejarah sepakbola Indonesia. Ketidakpedulian akan membuat Monumen PSSI perlahan bakal hancur rata dengan tanah.
Perlu perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, PSSI, warga sekitar monumen, dan para generasi muda untuk merawat Monumen PSSI. Jangan sampai Monumen PSSI hanya sebuah bentuk cerita ke anak dan cucu, bahwa di Yogyakarta pernah ada bangunan yang menjadi sanksi bisu lahirnya sepakbola Indonesia.
Sungguh miris riwayatmu kini Monumen PSSI. Berdirilah dengan kokoh, jangan sampai menyatu dengan tanah.
Quote:
Monumen Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), sebuah bangunan sederhana yang menjadi saksi bisu terciptanya dunia bal-balan Tanah Air di Yogykarta. Kini, sanksi bisu berdirinya PSSI itu hanya sebagai bangunan tua yang sudah tak terurus dimakan zaman.
Miris nd sedih baca nya Semoga PSSI segera meronov nya dan merawat nya kembali
Sumber Refrensi
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya
keep ngaskus gansis
Trit ane yang lain :
3 Terobosan PSSI dalam Lahirkan Pemain Bintang
Aksi 'Heroik' Wartawan Membongkar Kebobrokan di Dunia Olahraga
Minum Kopi Bisa Bikin Panjang Umur, Penasaran?
Stadion di Jakarta yang Beralihfungsi Pasca Digusur Pemprov DKI Jakarta
RESMI 'Messi Indonesia' Gabung Klub Promosi La Liga Spanyol 2016/17
7 Lelucon Totti di Luar Kehidupan Sepakbola
Dertan Klub Indonesia yang Jalin Kerja Sama dengan Klub Eropa
4 Bukti Esteban Ocon Lebih Buruk dari Rio Haryanto
Jangan Cuma Gaya-Gayaan, Ini Tips Lari Maraton dari Seorang Profesional
5 Calon Bintang Baru Timnas Senior di Piala AFF 2016
Ini tips ampuh tembus KPR di bank