CIREBON - Praktik prostitusi online diduga mulai marak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Karena tidak adanya lokalisasi, para Pekerja Seks Komersial (PSK) di daerah itu memilih menjajakan diri lewat online.

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kota Cirebon, Sri Maryati mengatakan prostitusi online kini sudah ada di Cirebon. Sepanjang seks masih menjadi kebutuhan dasar manusia, kata dia, maka prostitusi tidak akan pernah bisa dihapus dan dihilangkan.

"Di Cirebon tidak ada lokalisasi, oleh karenanya para PSK tersebut memilih melalui online," kata dia, Sabtu (26/3/2016).

Menurutnya prostitusi online di Cirebon sudah ada sejak 2010, dan kini semakin marak. Jika dibandingkan dengan PSK yang mangkal di warung remang-remang maupun lokalisasi, prostitusi online dinilai lebih cepat dan mudah, mulai dari booking, transaksi dan kencan.

"Terlebih, sekarang teknologi sudah mulai canggih dan pintar" sebut Sri.

Praktik prostitusi online, kata dia, bukan hanya dilakukan PSK perempuan, tapi juga ada laki-laki alias gigolo.

"Jangan salah loh, para pria pun banyak yang menjajakan dirinya," tuturnya.

Ia menyebutkan PSK di Cirebon tercatat sekira 1.273 orang, baik yang langsung menawarkan diri secara terang-terangan kepada pria hidung belang, maupun yang tidak langsung.

"Mereka yang tidak langsung adalah mereka yang masih mempunyai pekerjaan lain seperti mahasiswa dan pelajar," ungkapnya.

Para PSK tersebut mayoritas masih usia sekolah mulai dari usia 15-18 tahun. Kebanyakan bermulanya dari salah pergaulan, lalu hamil, dikeluarkan dari sekolah sehingga akhirnya terjun ke dunia esek-esek.

Alasan mereka memilih menjadi PSK, kata Sri, karena tiga faktor, yaitu pergaulan, ekonomi dan lingkungan. Artinya, mereka ingin bergaya hidup mewah, namun tidak memiliki penghasilan memadai.

"Bukan semata-mata faktor ekonomi yang menghimpit mereka, akan tetapi karena pergaulanlah yang lebih mendominasi," pungkasnya.

(sal)
(ful)

http://news.okezone.com/read/2016/03...rak-di-cirebon