Talentanya bak pudar seketika saat ia memutuskan untuk merumput di Premier League bersama Manchester United musim lalu. Mengalami musim yang buruk bersama Setan Merah, ia mencoba kembali peruntungannya bersama Chelsea di musim ini.

Namun, alih-alih kembali tajam ia malah menampilkan performa yang tidak jauh berbeda. Lebih parahnya ia lebih sering dibebat oleh cedera. Hal itu membuatnya mulai dibidik beberapa klub China untuk didatangkan. Secara kualitas, tentu ia lebih dari cukup untuk liga domestik China. Apalagi, usianya masih 30 tahun. Rekan setimnya di Timnas Kolombia, Jackson Martinez, bisa jadi faktor pendorong untuknya tampil di sana.

Meski terdengar mustahil, beberapa klub China mulai ancang-ancang merayu sang pemain dengan iming-iming dana besar untuk merekrutnya. Apalagi di Chelsea penampilannya jauh menurun dibandingkan musim perdanannya.

Belum lagi tingkah lakunya yang sudah terkenal bengal membuat beberapa klub Eropa akan segan menimangnya jika memang ia didepak oleh The Blues. Pada bursa musim dingin, ia juga santer dikabarkan akan hengkang. Bukan tidak mungkin di musim panas nanti pemain Timnas Spanyol tersebut akan keluar dari Stamford Bridge.

Mantan striker Chelsea tersebut kini nyaman berada di klub lamanya, Atletico Madrid. Namun, ketajamannya yang tidak seperti dulu lagi membuat posisinya rawan digeser atau bahkan didepak oleh klub sekota Real Madrid tersebut.

Klub asal China juga telah membidiknya untuk didatangkan pada bursa musim dingin lalu. Bahkan agen El Nino – julukan Torres – mengatakan pihaknya telah menerima tawaran yang dapat membuat Torres menjadi pesepakbola termahal yang pernah ada di dunia. Melihat keberanian klub China dalam mengeluarkan dana, bisa jadi yang dimaksud sang agen adalah penawaran dari salah satu klub Liga Super China.

Keberadaan Douglas Costa di Bayern Munich perlahan membuat Robben tersisihkan dari starting line up. Hal tersebut bisa jadi salah satu faktor hengkangnya pemain berpaspor Belanda tersebut. Meski usianya sudah 32 tahun, klub-klub dari negara yang terletak di Asia Tengah tersebut bakal rela mengeluarkan dana besar untuknya mengingat kualitasnya yang masih mumpuni.

Lagipula Robben sendiri sudah banyak mempersembahkan gelar untuk Rakasasa Bavaria. Setelah tujuh tahun berada di Allianz Arena, mungkin hanya tinggal menunggu waktu saja untuknya mencari tantangan baru.

Tidak dapat ditampik jika penampilannya sudah jauh menurun di usianya yang memasuki 30 tahun. Untuk level Manchester United dan Premier League, ia bisa dikatakan sudah habis masa jayanya. Atas dasar itulah salah satu klub China, Shanghai Shenhua meluncurkan penawaran untuknya senilai 27 juta pounds atau sekira Rp519 miliar.

Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Wazza – sapaan akrab Rooney. Tidak kapok, klub Liga Super China lainnya dikabarkan memberikan penawaran untuk Rooney senilai 100 juta pounds atau sekira Rp1,9 triliun. Dana besar tentunya akan sangat berguna untuk Setan Merah pada bursa musim depan untuk membangun skuad. Apalagi jika pelatih United nanti seperti Jose Mourinho yang memang terkenal suka mengucurkan dana besar untuk membangun tim.

1. Ramires (Jiangsu Suning)
Ramires baru saja dipastikan hijrah ke klub Liga Super China, Jiangsu Suning. Mantan pemain Chelsea ini dibanderol dengan harga 19,60 juta Poundsterling.
Sebelumnya, bintang asal Brasil ini berseragam Chelsea selama 6 musim dari 2010. Ramires juga pernah bermain untuk Benfica rentang 2009 hingga 2010.

2. Fredy Guarin (Shanghai Shenhua)
Sama seperti Ramires. Fredy Guarin juga hijrah ke Liga Super China dan bergabung dengan Shanghai Shenhua. Pemain timnas Kolombia ini didatangkan Shanghai dengan harga 9,10 juta Poundsterling.
Pemain berusia 29 tahun ini pernah bermain untuk Inter Milan medio 2012 hingga 2016. Sebelumnya, Guarin juga pernah memperkuat Porto dan Saint Etienne.

3. Gervinho (Hebei China Fortune)
Bintang timnas Pantai Gading ini akhirnya memilih melanjutkan karir di Liga Super China bersama klub Hebei China Fortune. Gervinho diboyong dengan mahar 12,60 juta Poundsterling.
Sepanjang karirnya, Gervinho pernah memperkuat klub-klub besar seperti Arsenal, Lille dan AS Roma. Bersama Roma dari 2013 hingga 2016, Gervinho mencetak 17 gol dari 71 penampilan.

4. Paulinho (Guangzhou Evergrande)
Paulinho tak terlalu sering dimainkan saat bermain di Liga Primer Inggris bersama Tottenham Hotspur. Pemain asal Brasil akhirnya gagal menjadi pemain reguler tim skuat utama yang diasuh Luiz Felipe Scolari.
Di 2015, Paulinho bergabung dengan klub Liga Super Chine, Guangzhou Evergrande, tim sepakbola China yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir. Bersama Guangzhou, Paulinho berhasil memenangkan gelar Liga Super Cina dan Liga Champions Asia. 

5. Mohamed Sissoko (Shanghai Shenhua)
Mohamed Sissoko pernah berpetualang di sejumlah klub elit Eropa selama 12 tahun. Klub-klub elit yang pernah ia singgahi adalah Valencia, Liverpool, Juventus dan Paris Saint-Germain. Sissoko juga berhasil memenangkan gelar La Liga dan Piala UEFA dengan Valencia, Piala FA dengan The Reds dan Ligue 1 dengan PSG.
Di usia yang kini menginjak 31 tahun, Sissoko memilih bermain untuk Shanghai Shenhua sejak 2015 dan baru mencetak 1 gol dari 10 pertandingan.

6. Tim Cahill (Shanghai Shenhua)
Tim Cahill pernah menyita perhatian publik sepakbola saat masih bermain untuk Milwall, Everton dan timnas Australia. Cahill juga selalu menunjukkan penampilan terbaiknya di pentas Liga Primer Inggris.
Cahill mencetak dua gol di Piala Dunia 2014 untuk Soceroos termasuk gol tendangan voli mengesankan melawan Belanda. Cahill juga menjadi bagian dari tim Australia yang meraih gelar Piala Asia 2015.

7. Demba Ba (Shanghai Shenhua)
Gol Demba Ba ke gawang West Ham United dan Newcastle United tak pernah cukup membuat Ba menjadi starter reguler untuk Chelsea di Stamford Bridge. Ba kemudian hijrah ke Besiktas setahun setelah bergabung dengan The Blues dan berhasil mencetak 18 gol dalam 29 pertandingan.
Shanghai akhirnya mengontrak Ba dan dalam musim pertamanya, Ba berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di Piala FA Cina dan juga terpilih sebagai pemain paling bernilai.

8. Asamoah Gyan (Shanghai SIPG)
Asamoah Gyan tidak pernah benar-benar bersinar di pentas sepakbola Eropa. Namun, ia pernah setidaknya tampil baik saat masih berseragam Sunderland medio 2010/12.
Gyan pernah bermain untuk Al-Ain sebelum akhirnya hijrah ke China dan bermain untuk Shanghai SIPG. Bersama Al Ain, ia sukses mencetak total 90 gol dari 74 pertandingan. Lalu bersama Shanghai SIPG, Gyan baru mencetak 4 gol dari 10 penampilan di pentas Liga Super China.

yg terbaruAlex Teixeira
http://gadingmm.com/alex-teixeira-ti...tapi-ke-china/
Donetsk – Alex Teixeira belakangan santer dikaitkan dengan Liverpool. Teixeira kini akhirnya hijrah dari Shakhtar Donetsk, bukan ke Liverpool melainkan klub China Jiangsu Suning.

“Shakhtar Donetsk dan Jiangsu Suning FC sudah menyepakati seluruh formalitas yang diperlukan untuk transfer Alex Teixeira ke klub China itu,” sebut Shakhtar di laman web situs resminya.
“Nilai transfer untuk pemain tengah Brasil itu adalah 50 juta euro (sekitar Rp 762 miliar). Shakhtar berterima kasih kepada Alex atas waktu yang ia habiskan bersama tim dan mendoakan kesuksesan di klub barunya,” lanjut klub Ukraina tersebut.

Tinggalkan PSG, Lavezzi Hijrah ke China
http://sport.detik.com/sepakbola/rea...ijrah-ke-china

Gaji beberapa pemain top di China (dari sejumlah laporan)
Gyan 227 ribu poundsterling (Rp 4,5 miliar) per pekan
Ramires 192 ribu poundsterling (Rp 3,7 miliar) per pekan
Jackson Martinez 240 ribu euro (Rp 3,6 miliar) per pekan
Teixeira 150 ribu poundsterling (Rp 2,9 miliar) per pekan
Guarin 88 ribu poundsterling (Rp 1,7 miliar) per pekan
http://sport.detik.com/sepakbola/rea...-wah?b99220270