rzkeamaliaAvatar border
TS
rzkeamalia
(REVIEW) Pendakian 11 Gunung dalam 5,5 bulan Tahun 2015
Sekilas thread ini bukanlah 'catper' yang selalu memenuhi forum Catatan Perjalanan OANC. Kali ini saya mau bercerita tentang pencapaian seorang pendaki pemula yang pernah dilakukan di tahun 2015 kemarin, setelah vakum setahun dari dunia pendakian. Maaf kalau ada yang merasa tulisan saya mengandung kesombongan. Saya disini hanya ingin berbagi pengalaman saja. Check this out.

Pencapaian ini berawal setelah saya selesai mendaki Merbabu Selo di awal April 2015. Saat itu saya merasa kok mendaki gunung enak banget, seru ketemu teman baru, dan gak bikin saya (hampir) hipo kayak dulu. Saat kereta yang saya tumpangi menuju Jakarta melintasi Cirebon, terlihat oleh saya Gunung Ciremai. Saya tatap gunung tersebut dan tercetuslah resolusi spontan saya "Di 2015 ini aku ingin mendaki gunung-gunung di Pulau Jawa."

Sesampainya di Jakarta, saya langsung cek semua thread sharecost dan open-trip di website BPI (saat itu saya belum kenal yang namanya Kaskus OANC). emoticon-Blue Guy Peace Buat saya yang pendaki baru dan tidak mempunyai teman pendaki, resolusi spontan saya tersebut membuat saya berani membuat thread sharecost di BPI untuk mendaki gunung yang saya inginkan. Bisa dibilang semacam blind sharecost trip. Saya tidak akan tahu dengan siapa saya berangkat mendaki gunung. Apakah teman mendaki saya tersebut orang baik atau tidak, egois atau tidak. Namun, Alhamdulillah dari semua perjalanan mendaki saya di tahun 2015, dari semua teman yang ikut sharecost saya, saya selalu bertemu teman yang baik dan peduli. Bahkan saya pernah sharecost berdua saja dengan lelaki ke Lawu, lelaki yang tidak saya kenal sebelumnya. Thank You, God saya malah diajarinya banyak hal tentang pendakian, terutama mental saya dilatih sama beliau. "When life gives you lemons, make lemonade".emoticon-Malu (S)



Berikut list pendakian saya dalam waktu 5,5 bulan 2015 :
1. April --> Merbabu (Open Trip)
2. April --> Lawu (Sharecost)
3. Mei --> Andong (Sharecost)
4. Mei --> Semeru (Open Trip)
5. Juni --> Prau (Sharecost)
6. Juni --> Ciremai (Sharecost)
7. Agustus --> Sumbing (Sharecost)
8. Agustus --> Argopuro (Sharecost)
9. September --> Guntur (Sharecost)
10. September --> Cikuray (Sharecost)
11. Oktober --> Slamet (Sharecost)


Bisa dilihat, pendakian dimulai dari awal April hingga awal Oktober 2015 dan kebanyakan pendakian sharecost. Foto diatas memang berada di 10 gunung, setelah turun dari Gunung Slamet, yang menjadi gunung ke sebelas saya, entah kenapa saya malas mengeditnya emoticon-Ngakak (S) Bisa dibilang pendakian dilakukan sekali dalam dua minggu. Dan benar-benar stop sementara mendaki di bulan Ramadhan kemarin, saya tidak mau memaksakan diri untuk mendaki saat puasa. Takut kena tipes, maklum anak kosan jauh dari orangtua emoticon-Takut (S)

Sedihnya, diantara 11 gunung tersebut saya tidak melakukan 2 peak summit emoticon-Berduka (S)
Pertama ketika di Gunung Sumbing. Saya dan 4 teman saya kelelahan berjalan tanpa ojek menuju Pos 1 Malim, beban kerir masing-masing ditambah 3 botol 1,5 air mineral. Setelah itu kami tersesat di hutan antah berantah selama hampir 4 jam! Semakin ke atas semakin tidak ada jalur pendakian. Mental fisik diuji. Namun gebleknya, udah tahu tersesat malah dikit-dikit jepret dikit-dikit selfie emoticon-Ngakak (S). Namun Alhamdulillah jam 3 sore kami menemukan jalur yang benar dan sampai Pos 3 jam 5 sore emoticon-Ngakak (S) Lelah luar biasa membuat kami tidak summit . Summit sih gak, tapi photoshoot iya. Turun Gunung Sumbing memori handphone ludes isi foto-foto tersesat dan hasil photoshoot di Pos 3. Untung hasilnya bagus semua emoticon-Ngakak (S)


Team Sumbing Pendaki Selfie

Kedua ketika di Gunung Guntur. Semua karena kabut sejak sore hingga pagi keesokan harinya. Mau summit juga malas karena kabutnya tidak juga beranjak pergi, malah makin tebal. Saya yang sudah malas summit akhirnya menghabiskan pagi dengan keliling dan hunting foto sekitaran campsite. Bete emoticon-Cape d... (S)


Kabutnya tebal

Sempat terfikir untuk mendaki Gunung Rinjani dan Gunung Latimojong di bulan September dan November kemarin sebagai penutup dan pemanis dari resolusi dadakan binti spontan saya ini. Berbagai rintangan datang seolah tak mengizinkan saya. Mulai dari kaki masih sakit akibat jatuh di Gunung Argopuro, orangtua yang tiba-tiba tidak mengizinkan, boss ultah dan kudu wajib hadir di birthday party-nya sampai H-1 keberangkatan ke Lombok saya datang bulan. Saat itu sedih luar biasa, hanya bisa tegar #tsaah. Gunung gak akan kemana, begitu fikir saya emoticon-Malu (S) emoticon-Kiss (S)


Team Slamet

Setiap pendakian memiliki kisah tersendiri. Contohnya saat saya camp di Cikasur, saya bermimpi Belanda menyiksa para penduduk dengan pedang panjang dan tanpa ampun. Di Sumbing kami tersesat, di Prau saya malah mengira dua teman saya tersesat padahal kabut sudah tebal dan gelap membuat saya mencari mereka seperti orang gila teriak, lari sana-sini emoticon-Cape d... (S) hingga mendaki Gunung Ciremai via Linggarjati dalam 2 hari 1 malam yang membuat saya mendadak macho dan kaki kapalan tak sedap dipandang mata kalau lagi pakai wedges emoticon-Ngakak (S) emoticon-Betty (S)


Team Ciremai



Team Argopuro

Banyak yang bertanya ke saya, apa tidak capek? Bagaimana mengatur waktunya? Budgetnya? Latihan fisiknya?
Sebenarnya sih pintar-pintar kita untuk manage semuanya. Untuk capek ya memang capek banget. Tapi semakin capek, semakin kangen akan rasa capek itu sendiri ketika di gunung. Ibarat merokok, semakin dinikmati semakin ketagihan emoticon-Blue Guy Peace Setelah turun biasanya saya istirahat total dan makan apapun yang membuat saya senang sehingga rasa capek itu sendiri hilang. Untuk waktu dan budget, karena sharecost saya selalu membuat rincian budget kotor dari jauh hari sehingga bisa menabung. Dan pendakian yang memakan waktu agak lama, saya memanfaatkan waktu libur panjang dengan atau tanpa cuti. Latihan fisik saya hanya naik turun tangga kosan, renang dan bersih-bersih kosan emoticon-Ngakak (S)

Dan untuk cewek terutama cewek berbadan 'agak' besar macam saya, oh c'mon girls you can do it! Saya saja yang gendut bisa, gimana dengan Anda yang kurus dan hanya membawa beban yang tidak banyak! Banyak yang berfikir saya hebat dan kuat bisa naik banyak gunung. Saya tidak kuat, saya bisa dibilang lelet dalam mendaki. Namun sebagai pendaki berzodiak Taurus, saya memang lambat berjalan lambat mendaki namun pasti sampai emoticon-Ngakak (S) Tapi naik gunung tidak membuat saya pasti kurus juga sih emoticon-Ngakak (S) emoticon-Hammer (S)



Semoga dengan adanya cerita sederhana saya ini membuat teman-teman makin giat mendaki, terutama cewek emoticon-Malu (S) Tidak bisa, lemah, lambat itu hanya mindset guys. Terima kasih sudah membaca emoticon-Kiss (S)
Diubah oleh rzkeamalia 15-01-2016 19:06
0
5.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan