Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ayundukAvatar border
TS
ayunduk
Perempuan Inspiratif itu.. Tidak Kenal Putus Asa
Selamat pagi juragan..
emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal

Keterbatasan bukan halangan untuk berkarya dan berwirausaha. Keterbatasan mampu menumbuhkan semangat yg lebih kuat untuk melakukan perubahan. Memiliki keterbatasan secara fisik bagi sebagian orang adalah sebuah bencana atau sesuatu yang hanya dilihat oleh sebelah mata, tetapi jangan lah berpikiran seperti itu, karena orang yang memiliki keterbatasan masih mempunyai semangat yang biasa dibilang orang normal kalah. Janganlah malu tentang segala keterbatasan yang kalian miliki karena dengan keterbatasan bisa membangun sesuatu yang bisa dibilang LUARRR BIAASSSAAA..emoticon-Wow
Belajar dari Ibu Irma Suryati

Siapa Irma Suryati? Awalnya ane pun tidak tahu siapa beliau. Orang yang punya keterbatasan fisik tapi bisa sukses di dunia Wirausaha. Ehmmm…penasaran juga, siapa dan bagaimana sosok Irma Suryati ini, mulai deh tanya-tanya mbah google dan ternyata ngga susah cari tahu tentang beliau, sekali ketik nama nya, langsung deh muncul artikel-artikel dan blog-blog yang memuat tentang siapa beliau. Ketika membaca salah satu artikel yang memuat profil kehidupan beserta foto beliau, langsung merinding seketika, ada rasa haru, sedih, salut sekaligus malu yang teramat sangat. Karena dengan keterbatasan yang beliau miliki tidak menghalangi beliau sama sekali untuk bisa Sukses. Sedangkan kita yang bisa dibilang memiliki fisik yang lebih sempurna, kadang masih sering saja beralasan dalam berusaha untuk sukses. Sukses nya aja yang mau, tapi ketika ada tantangan atau hambatan langsung deh Droppp.. emoticon-thumbdown

Kenapa beliau sangat inspiratif??
Keinginan mandiri begitu kuat berkecamuk dalam benak Irma Suryati (37). Terlebih setelah dirinya mengalami 15 kali penolakan masuk dunia kerja. Diskriminasi itu ia peroleh sebagai akibat dari ketidaksempurnaan tubuhnya. Bermula saat usia 4 tahun, Irma kecil jatuh di kamar mandi dan tak berselang lama setelah kejadian itu, dia mengalami sakit panas dan harus menjalani perawatan. Namun, penyakitnya tak kunjung sembuh. Justru kakinya kian mengecil dan melemah. Ternyata Irma terkena penyakit polio. Gara-gara penyakit itu pula, sedari usia SD, Irma terbiasa dengan diskriminasi. Termasuk ketika Irma berkeinginan masuk SD. Saat itu, oleh Kepala Sekolah, Iram ditolak bersekolah disana. Namun, pada akhirnya ia bisa diterima setelah kepala sekolah kerap melihat Irma seringkali mengintip anak-anak sekolah melalui jendela kelas. Meski mengalami kendala fisik namun itu semua tidak menyurutkan prestasi belajar Irma kecil. Ia bahkan kerap mendapatkan ranking bagus di kelas. Diskriminasi inipun berlanjut sampai SMA dan dunia kerja

Penolakan demi penolakan sempat membuat Irma menjadi Shock dan putus asa. Namun, untuk mengalihkan rasa putus asa tersebut, Irma memilih jalan positif. Dan keinginan untuk mendiri setelah mengalami serangkaian diskriminasi, menjadi semakin besar. Mengawali bisnis kerajinan tangan di kota kelahirannya, Semarang, pada tahun 1996, Irma memilih dunia jahit-menjahit. Khususnya keset kain perca yang berasal dari perusahaan-perusahaan besar. Kemampuannya dalam hal jahit-menjahit ia perolah saat mengenyam pendidikan selama 3 tahun di sekolah khusus penyandang cacat di Solo.

Keset kunci pintu rejekinya

Bermodal satu mesin jahit dan uang ala kadarnya, cukup membeli kain perca, Irma membuka usahanya sendiri, dengan tekad harus berhasil. Ia sengaja pasang target, disiplin keras untuk mengejarnya. “Karena hanya punya kain perca, saya membuat alas lantai atau keset. Saya patok sehari harus jadi 30 buah, dan keset itu saya pasarkan sendiri ke toko-toko dan pasar. Tak berapa lama, laku keras, sehingga ia merasa perlu merekrut lima orang untuk membantunya memenuhi pesanan,” kata Irma.

Usaha Irma bertambah maju. Pada 2003, jumlah karyawannya dari 5 orang berlipat-lipat menjadi 30, dan hasilnya sampai Rp800 juta per bulan. Sang suami menyewa ruko di Pasar Karangjati, Semarang untuk jasa servis barang elektronik, juga menjual barang elektronik titipan. Kelimpahan rezeki hanya sebentar saja dinikmati, karena manajer yang dipercayanya itu justru mengkhianatinya dengan membawa kabur uang Irma. Ditambah ruko milik Agus jadi korban kebakaran pasar tersebut.

Modal habis, suami terlilit utang karena barang-barang yang dititipkan orang di tokonya ikut habis terbakar. Inilah ujian keimanan dan kesabaran. Atas kesepakatan bersama, rumah di Semarang dijual, lalu boyongan ke desa sang suami, Kebumen. Dua minggu di rumah mertuanya, Irma berusaha mencari langkah yang akan ditempuh.

“Setiap pemerintah kabupaten harus mengalokasikan anggaran untuk penyandang cacat. Nekat, proposal saya tulis tangan, lalu menemui Bupati Kebumen, tapi selalu ditolak, dikira minta dana. Akhirnya berhasil berbicara langsung dengan Pak Bupati. Saya ungkapkan gagasan untuk membuat pelatihan bagi para penyandang cacat di Kebumen, sesuai keterampilannya membuat keset. Toh prospek bisnis keset bagus,” ujar Irma, “Saya diminta bicara di hadapan ratusan penyandang cacat. Mereka wakil dari 26 kecamatan, dengan masing-masing mengirimkan 3 orang wakil. Saya motivasi mereka dan bertanggung jawab akan pelatihan.”

‘Ibu’ Para Penyandang Cacat

Diluar dugaan, secara pribadi Pak Bupati menyumbang Rp.5 juta kepada Irma sebagai modal awal usaha, yakni membeli mesin jahit dan kain perca, dan mengontrak rumah di Desa Karangsari, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah. Di rumah kecil itulah, Irma membangun hidup bersama suami. Untuk kegiatannya, ia berkeliling ke kecamatan-kecamatan, menngunjungi para anak didiknya, memberi pelatihan dan binaan. Mereka membeli kain perca dari Irma.

Keset yang sudah jadi dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, juga dikirim ke Jakarta. Hasil penjualan menggemuk hingga mencapai Rp250 juta per bulan. Pencapaian ini, bagi Irma, lebih berkesan, karena ia tidak berpikir kepentingan diri sendiri, melainkan berbagi dengan para penyandang cacat. Akalnya selalu berputar bagaimana dapat membuat mereka mandiri.

Meski kini telah berhasil, Irma tak akan pernah berhenti untuk memberdayakan para penyandang cacat. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menolong mereka, bukan mencela, bahkan menjahati. Irma bersyukur didampingi suami seperti Agus yang mau bersama-sama maju, baik menolong para penyandang cacat dan membesarkan anak-anak mereka. Tenaga kerjanya telah mencapai 2500 orang dengan 150 diantanya merupakan penyandang cacat juga. Bahkan ia pun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja dengannya.

Prestasi yang Diraih

Berkat kegigihannya itu, pada tahun 2007, Irma untuk pertama kalinya berhak mengikuti lomba wirausaha muda tingkat nasional. Setelah melalui seleksi ketat, Irma berhasil masuk nominasi 10 besar dan akhirnya menjadi Juara! Atas prestasinya, ia berhak memperoleh hadiah serta penghargaan dari Menpora. Mulai saat itu pula karir bisnis Irma mulai menanjak. Ajakan mengikuti eksebisi tingkat internasional pun mulai berdatangan. Sejumlah negara seperti Australia, Beijing, Hongkong, Singapura telah dikunjungi. Di ajang pameran itu, ia pun berhasil menggaet pembeli (buyer) dari mancanegara. wirausahawati muda teladan dari Kemenpora (2007), Perempuan berprestasi 2008 dari bupati Kebumen, Penghargaan "Pemuda Andalan Bangsa" (2009) dari Menpora Adyaksa Daud, penghargaan dari Jaiki Jepang khusus untuk orang cacat, dan juga penghargaan dari SCTV Award di tahun 2012.
~ ~
Gimana gan setelah membaca kisahnya, sangat menginspirasi bukan? beliau hanya cacat fisik, bukan cacat rohani. Cacat fisik yang beliau alami tidak membuatnya jatuh terpuruk mengharap belas kasih orang lain, melainkan sebagai pelecut semangat untuk menggapai cita-cita mandiri. Kini, meski beliau secara fisik tidak sempurna, tetapi beliau mampu berbuat lebih. Melebihi dari apa yang bisa dilakukan oleh orang normal. Ini semua rahasia Yang Maha Kuasa, bahwa tunadaksa seperti beliau, diberi kemampuan untuk membantu orang lain. Apalagi kita yang secara fisik normal, akan lebih banyak kesempatan yang bisa kita lakukan dalam berkarya dan membantu sesama.
emoticon-Angel

emoticon-Smilie Sumber ll Sumber emoticon-Smilie


0
2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan