Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pemberian insentif bagi dunia usaha akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Optimisme itu disampaikan Kepala Negara saat berdialog dengan sejumlah ekonom di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/8).

“Presiden menyampaikan bahwa masih banyak cara yang dapat dilakukan. Kalau sektor usaha digerakkan dengan berbagai instrumen dalam kondisi perlambatan ini dan ada insentif yang diberikan secara fokus, itu bisa mendorong ekonomi kita,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini usai bertemu Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi didampingi Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Purbaya Yudhi Sadewa mengundang sekitar 12 ekonom yang terdiri atas Ketua Dewan Penyantun Center for Strategic and International Studies (CSIS) Djisman Simanjuntak‎, Direktur Eksekutif Core Indonesia Hendri Saparini, Ekonom UGM Tony Prasetyantono, Ekonom Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko, dan Ekonom yang juga Advisor pada Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG).

Selajutnya, Ketua Pansel Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti, Poltak Hotradero, Yopie Hidayat‎, Imam Sugema‎, Arif Budimanta, Yanuar Rizky, dan Yose Rizal‎.

Menurut Hendri, dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasan akrab, Presiden Jokowi secara eksplisit menyampaikan bahwa pemerintah belum dapat menggunakan instrumen yang sifatnya dalam kondisi darurat.

“Itu belum kita perlukan. Kami sepakat bahwa kita belum perlu menggunakan instrumen yang sifatnya sudah dalam kondisi darurat. Tetapi kita mempersiapkan diri kalau kondisi pilihan-pilihan kebijakan beberapa negara partner yang memperburuk ekonomi kita. Sebernarnya kondisi ekonomi kita masih bisa diselesaikan dengan banyak cara,” kata Hendri.


source ....

Awas....
siap...siap...
setelah konsultasi dengan ekonom.....

sebentar lagi meluncur........