Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

horehore23Avatar border
TS
horehore23
Penyesalan Pilot AS Setelah Jatuhkan Bom Atom di Jepang
Bagi cendol dulu lah gans emoticon-Blue Guy Cendol (S)





Menyesal. Itulah ungkapan perasaan Robert Lewis. Dia adalah pilot pesawat Enola Gay yang menjatuhkan bom atom ke Kota Hiroshima, Jepang, pada Agustus 1945.

Lewis, yang menjadi satu dari 12 orang di dalam pesawat pengebom itu, merasa sangat menyesal. Meski bom itu mampu mengakhiri Perang Dunia II, namun di benaknya selalu terbayang korban yang bergelimpangan akibat bom itu.



“Berapa banyak rakyat Jepang yang telah kami bunuh,” tulis Lewis dalam surat yang ditujukan kepada Ayah dan Ibunya, seperti dikutip Dream dari News.com.au, Sabtu 2 Mei 2015.

Bom atom yang dijatuhkan oleh tentara AS ke Hiroshima memang berdampak luar biasa. Kota itu luluh lantak. Diperkirakan sekitar 140.000 manusia tewas. “Tuhanku, apa yang telah kami lakukan,” tambah Lewis.



Salinan surat Lewis itu dilelang pada Kamis kemarin. Surat salinan itu laku US$ 50 ribu atau sekitar Rp 647 juta. Sementara surat aslinya telah laku pada 2002 silam dengan harga delapan kali lipat.

Pada 6 Agustus 1945, pesawat Enola Gay yang dipiloti Lewis terbang dari North Field yang berjarak sekitar 6 jam penerbangan dari Jepang. Pesawat itu sampai di langit Jepang pukul delapan pagi waktu setempat dan kemudian menjatuhkan bom atom yang dikenal dengan nama “Little Boy”.

Hanya butuh waktu 43 detik bagi “Little Boy” untuk sampai ke tanah Jepang setelah dijatuhkan dari ketinggian 30 ribu kaki atau sekitar 9.144 meter. Bom itu kemudian meledak. Area seluas 10 kilometer persegi luluh lantak.



Sebanyak 80 ribu manusia, atau sekitar 30 persen populasi Hiroshima kala itu, tewas seketika. Sementara 60 ribu lainnya tewas di tahun berikutnya akibat radiasi yang ditinggalkan bom itu.

Dalam surat itu, Lewis memberikan sejumlah catatan. Menurut dia, bom atom yang dijatuhkan itu merupakan sukses besar. Dalam surat itu pula dia menulis pengalaman menjatuhkan bom itu tak pernah dialami oleh orang lain selain kru operasi itu. Meski demikian, penyesalannya tak pernah sirna.

“Jika saya hidup seratus tahun, saya tidak pernah bisa melupakan peristiwa itu, walau beberapa menit, dari pikiran saya,” tulis Lewis.

Sumberemoticon-Blue Guy Cendol (S) emoticon-Blue Guy Cendol (S)
0
3.9K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan