Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LepoxAvatar border
TS
Lepox
Catatan Kecil "Keterbatasan Atau Tanpa Batas"
Selamat Gini Hari Agan - Aganwati, Mohon maaf mau ijin share catatan kecil ane, dijamin enggak repsol karena ini tulisan dari pengalaman pribadi.. maaf kalau aga berantakan tulisannya..

selamat menikmati, terima kasih.

Catatan Kecil "Keterbatasan Atau Tanpa Batas"





Manusia Memiliki Keterbatasan Yang dapat dipahami dan dimengerti oleh setiap Individu yang hidup di dunia ini, tetapi manusia tidak menyadari bahwa keterbatsan itu bisa dibebaskan oleh mereka sendiri yang akan menjadi tanpa batas….


Keterbatasan manusia terjadi karena memiliki insting atau naluri yang tanpa sadar dimiliki dari manusia tersebut lahir di dunia ini, yaitu naluri untuk bertahan hidup, sehingga segala kehendak yang akan dilakukan maka manusia akan selalu berfikir apakah itu berbahaya atau tidak.


Naluri bertahan hidup itu pula yang menjadikan manusia menjadi tidak terbatas dalam melakukan pemikiran yang sempurna, dimana manusia akan menjadikan dirinya hebat ketika naluri bertahan hidupnya mulai tergangu, dalam hal ini tidak memiliki pilihan selain mengambil keputusan tersebut, dan tanpa disadari segala sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin, akan menjadi mungkin dikarenakan otak kita akan berfikir bagaimana bartahan untuk hidup.



Banyak hal yang dapat dilakukan untuk bertahap hidup, contoh sederhana adalah dengan kita bernafas pada saat membaca tulisan ini, dan terseyum bahwa ternyata kita masih lebih beruntung dibandingkan kita yang sebelumnya, walaupun saat ini sedang terpuruk daripda sebelumnya, menurut saya itu lebih baik, karena keterpurukan itu menjadikan manusia memiliki kacamata yang luas, mereka tidak melihat dunia ini sempit, mereka akan berfikir bagaiman caranya menyelesaikan keterpurukan tersebut dan dapat bernafas kembali seperti sebelumnya, atau bahkan bisa memberikan lebih “ Nafas” kepada orang lain.


Keterpurukan bukan akhir segalanya, disaaat saya menulis artiket ini, saya sudah beberapa kali mengalami keterpurukan (masalah), dari mulai saya lahir sampai saat ini, dan itu akan terjadi selama Ruh saya berada Di raga ini untuk menikmati indahnya dunia.


Saya masih ingat keterpurukan saya pertam kali adalah kurangnya perhatian keluarga terhadap saya, karena orang tua saya selalu sibuk bekerja, saya hanya dapat bertemu mungkin bisa dihitung dengan jari dalam waktu 1 bulan, itu karena ketika saya tidur orang tua saya baru pulang, dan ketika saya bangun di pagi hari orang tua saya sudah bekerja, hingga pada akhirnya kedua orang tua saya berpisah untuk suatu alasan yang tidak dapat saya mengerti sampai saat ini, karena bagi saya pernikahan itu bukanlah bagaimana untuk berjanj untuk hidup dan semati, tetapi bagaimana “Kita” dapat mempertahakan hubungan keluarga yang harmonis, saling mengerti dan memahami, tidak ada perpisahan , walaupun pertengkaran tidak dapat terelakan, tapi pernikahan bukan lagi membicarakan “Kita”, yang pada akhirnya hanya memikirkan keegoisan masing – masing, Biicaralah tentang “Kami” karena disitu anda akan memikirkan mengenai anak dan keluarga besar anda.


Setelah kejadian tersebutm keterpurukan saya berlanjut hingga saya SMA, ditambah keterbatasan ekonomi yang membuat saya berfikir bagaiman caranya untuk dapat bertahan hidup walaupun tidak memiliki pendapatan yang pasti.



Keterpurukan itu terus berlanjut, tetapi saya sangat beruntung bisa mengatasi keterpurukan itu, walaupun kurang perhatian, tetapi kasih sayang orang tua dan keluarga besar saya tidak pernah sedikitpun berkurang terhadap saya, dan itulah yang membuat saya bertahan sampai saat ini.


Dari banyak kejadian yang buruk terhadap diri saya membuat saya belajar, menjadi manusia yang ingin tidak memiliki keterbatasan, setidaknya dalam berfikir di dunia saya sendiri, saya mengetahui bahwa hidup itu akan selalu banyak masalah, dan akan tetap ada sampai kapapun, hanya saja saya sudah dapat memilih, apakah hidup ini yang akan mengalahkan saya, atau saya yang akan mengalahkan kehidupan ini, tentu saja saya akan memilih saya akan bersahabat dengan kehidupan ini, karena saya sangat menikmati keterbatasan
menjadi seorang manusia yang memiliki banyak kekurangan, dan akan ada selalu masa keterpurukan, tetapi hingga saya akan selalu belajar hingga keterpurukan itu dapat saya atasi sehingga menjadi sahabat bagi kehidupan saya yang akan membuat saya menjadi manusia yang tidak terbatas.

“Hidup Itu adalah Soal Bagaimana Kita Memilih, Memilih apakah kita bersahabat dengan Kehidupan, ataukah menjadi Kehidupan yang bersahabat”

“ Manusia Memiliki keterbatasan, Tetapi tidak memiliki kekurangan untuk menembus keterbatasan Tersebut”

Jakarta, 19 April 2015.
lepoxbraker
10.21 PM
Diubah oleh Lepox 16-06-2015 05:57
0
1.9K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan