Ratusan buruh yang tergabung dari Barisan Pelopor (Bapor) dan Federasi Serikat Pekerja (FSP) Logam, Elektronik, Mesin (Lem), dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), kembali berdemo di Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014). Lantaran kesal seruannya tak didengar oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ratusan pekerja ini pasang badan tutup Jalan Merdeka Selatan.
WARTA KOTA, GAMBIR- Ratusan buruh yang tergabung dalam Barisan Pelopor (Bapor) dan Federasi Serikat Pekerja (FSP) Logam, Elektronik, Mesin (Lem), dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), kembali berdemo di Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014). Lantaran kesal seruannya tak didengar oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ratusan pekerja ini pasang badan tutup Jalan Merdeka Selatan.
"Kalau memang situ (Ahok) cuekkin kita. Kita bisa aksi tutup jalan! Hidup Buruh! Hidup Buruh!" teriak salah seorang orator di depan Balaikota.
Aksi mereka dari berbagai elemen ini ternyata tak membual. Mereka pun memasang badan dan memarkir motor mereka ke tengah Jalan Merdeka Selatan. Imbasnya, jalan di depan Balaikota menjadi macet dan bising akan suara klakson.
Para pengendara motor dan mobil ini hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, dan mengabadikan aksi buruh tersebut lewat jepretan kamera gadgetnya.
Tak henti-hentinya suara klakson dibarengi dengan teriakan para pengemudi ke arah ratusan buruh. "Wooi! Demo jangan di jalan! Di lapangan aja dong!" teriak keluhan dari salah seorang pengendara mobil.
Para buruh pun memberikan jalan yang hanya memuat satu mobil saja. Pada akhirnya, Jalan Merdeka Selatan kosong akan kendaraaan, hanya dipenuhi kendaraan para buruh yang terparkir di tengah jalan.
"Maafkan kami hai warga Jakarta. Jikalau aksi kita ini sedikit menganggu kenyamanan anda. Dengarkan seruan kami dulu baru mengeluh," ucap orator aksi.
*Demo Buruh, Beberapa Pengendara Kesal Jalan Merdeka Selatan Ditutup
Aksi buruh dalam menuntut kenaikkan upah, membuat kesal para pengendara motor dan mobil, yang melintas di Jalan Merdeka Selatan. Walaupun para pengendara sudah berteriak untuk minggir, para aksi massa ini justru joget dangdut dengan lagu 'Sakitnya Tuh Di Sini'.
"Tutup jalan kawan-kawan! Biarkan mereka orang kaya (pengendara mobil) pada gak bisa jalan. Mereka tuh gak tahu, kalau kita kerja itu sampe 'Sakitnya tuh Disini'," teriak orator aksi.
Lagu yang membooming ini pun dimainkan dari mobil komando, dan parah buruh pun lanjutkan aksinya dengan berjoget-joget di depan Balaikota. Sikap para aksi buruh ini, membuat kesal seorang wanita yang mengendarai mobil Toyota Kijang Innova hitam bernopol B 1035 GU.
"Sinting! Kita mau ke rumah sakit! Anak saya demam tinggi! Gak kira-kira ini buruh kalau demo! Tolong dong pak! Buka jalan sedikit aja! Jangan main-main pak, anak saya lagi sakit!" teriak wanita ini yang mengaku bernama Santi (44), warga di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ia pun melanjutkan tuturan kesalnya,"bukan begitu pak! Kalau memang mau demo silahkan! Tapi jangan ganggu fasilitas umum dong!" kesal Santi ke salah satu buruh yang tengah lakukan aksi.
Salah seorang buruh pun mengatakan dirinya tak bisa mengahalau teman-temannya yang sedang melakukan aksi. Bahkan, pria yang tidak diketahui identitasnya ini mengatakan yang tidak sepantasnya dikatakan ke Santi.
"Kalau sakit obatin aja bu di dalem mobil banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di sini. Kalau ibu masih tetep mau terobos, ngomong aja sendiri noh sama temen-temen gua," ucap pria yang sedang membawa bendera aksinya.
Akhirnya, orator aksi menghimbau ke seluruh massa aksi untuk membukakan jalan untuk para pengendara dan terus melanjutkan aksinya menuntut kenaikkan upah.
(Panji Baskhara Ramadhan)
Nih ane kasih video lagu dangdutannya buat yg pengen denger.
Ngomong minta dikasihani sama orang tapi sendirinya ga kasihan sama orang, ketus banget ngomong sama tuh ibu2, belom pernah ngerasain anaknya lagi sakit dan perlu ke rumah sakit trus diperlambat sama orang nih.